Rabu, 17 Agustus 2022

Parameter Pemotongan pada Mesin Bubut (Lengkap)



Parameter Pemotongan Mesin Bubut- Dalam bekerja dengan mesin bubut kita dituntut untuk bekerja secara efektif dan efisien supaya diperoleh hasil yang maksimal dengan keuntungan yang maksimal juga. Efektif dalam proses membubut berarti kita bisa menghasilkan benda kerja sebanyak-banyaknya dengan waktu yang sesingkat-singkanya. Efisien berarti kita menghasilkan benda kerja dengan biaya yang sesedikit mungkin.

Untuk mencapai pekerjaan yang efektif dan efisien maka perlu menentukan beberapa parameter dalam proses bekerja dengan mesin bubut. Parameter- parameter tersebut adalah :

1. Kecepatan Potong (Cutting Speed)


Adalah kemampuan alat potong dalam menyayat bahan dengan aman sehingga menghasilkan tatal yang tidak terputus dalam satuan panjang/waktu (meter/menit atau feet/menit). Sebagai ilustrasi lihat gambar disamping. 



Pada gerak putar seperti mesin bubut, kecepatan potongnya (Cs) adalah keliling lingkaran benda kerja dikalikan dengan putaran spindle utama dibagi dengan 1000, Secara Umum Rumus Cs adalah sebagai berikut :

Kecepatan potong untuk berbagai macam bahan teknik yang umum dikerjakan pada proses pemesinan dengan mesin bubut atau yang lainnya telah diteliti oleh para ahli dan sudah dipatenkan.

Tabel Cutting Speed Berbagai Bahan Kerja dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Nilai Cs diperlukan untuk menghitung putaran mesin. 

Baca Juga :26 jenis Perlengkapan Mesin bubut

                     12 Jenis Roda Gigi

2. Kecepatan Putaran Mesin (Speed)

Kecepatan Putaran Mesin adalah jumlah putaran mesin (benda kerja) dalam satu menit. Kecepatan Putaran Mesin dilambangkan dengan dengan "n" dengan satuan Rpm ( Rotary Per Minute ). n dipengaruhi oleh diameter benda kerja dan Cs (kecepatan potong). Lihat rumus dibawah ini.

Contoh Soal :

Sebuah baja lunak berdiameter (⦵) 60 mm, akan dibubut dengan kecepatan potong (Cs) 25 meter/menit. Pertanyaannya adalah: Berapa besar putaran mesinnya ?. 

Jawaban:

Diketahui : 

 d  = 60 mm

Cs = 25 m/menit

Ditanya n ?

Jawab : 

n  = (1000.Cs)/(π.d)

    = 1000*25 / 3,14*60

    = 25.000/188,4

    = 132,69 Rpm

Jadi kecepatan putaran mesinnya adalah 132,69 Rpm. 

Baca Juga:10 Bagian Utama Mesin Bubut

3. Kecepatan Pemakanan (Feed rate )

Kecepatan Pemakanan adalah berapa jarak yang ditempuh alat potong (pisau bubut) selama satu menit, atau bergesernya pahat selama satu menit. Besarnya kecepatan pemakanan (F) pada mesin bubut ditentukan oleh seberapa besar bergesernya pahat bubut (f) dalam satuan mm/putaran dikalikan seberapa besar putaran mesinnya (n) dalam satuan putaran. Maka rumus untuk mencari kecepatan pemakanan (F) adalah: 

                               F = f x n (mm/menit). 

      Dimana : 

                        F = Kecepatan Pemakanan dalam mm/menit

                        f  = besar pemakanan dalam satuan mm/putaran

                        n = Putaran Mesin dalam Rpm

                Besar f bisa dilihat pada tabel dibawah ini.

Contoh Soal : 

Sebuah benda kerja dibubut dengan putaran mesin 500 rpm. Jika besar pemakanan sebesar 0,20 mm/putaran, berapakah besar kecepatan pemakanannya ?

Jawab :

Diketahui :

        n = 500 rpm

        f = 0,2 mm/putaran

Ditanya F ?

    F    = f x n

          = 0,20 x 500

          = 100 mm/menit

Artinya pahat bergeser sejauh 100 mm selama satu menit.

Ingin Tahu Sejarah Mesin Bubut ?

4. Jumlah Pemotongan

Jumlah pemotongan adalah jumlah berapa kali dalam tiap pekerjaan pemotongan. Jumlah Pemotongan disimbolkan dengan (i). Rumus untuk mencari (i) adalah :

                                            i = ((D1-D2)/ 2.a

dimana :

               = Jumlah pemotongan dalam kali

        D1     = Diameter Awal dalam mm

        D2     = Diameter setelah dibubut dalam mm

              = Kedalaman pemotongan

Kedalaman pemotongan (depth of cut) yaitu kedalaman penusukan pahat pada benda kerja. Hasil pembubutan tidak berhubungan langsung dengan kedalaman pemotongan ini, namun kedalaman pemotongan berhubungan dengan dengan beban kerja mesin. Kedalaman pemotongan disesuaikan dengan kemampuan mesin bubut dan jenis pekerjaannya. Pada umumnya kedalaman pemotongan besarnya lima kali besar pemakanan (f) atau dengan kata lain a = 5*f.

Contoh Soal :

Sebuah benda dengan diameter awal 25,4 mm akan dibubut menjadi 20 mm. Jika kedalaman pemotongan adalah 1 mm berapakah Jumlah Pemotongan ?

Jawab :

        i = (D1-D2)/ 2.a

          = (25,4 - 20 )/2.1

          = 5,4 / 2

          = 2,7 kali dibulatkan menjadi 3 kali pemotongan.

Artinya untuk membubut dari diameter 25,4 mm menjadi diameter 20 mm dengan kedalaman pemotongan 1 mm dibutuhkan 3 kali pemotongan.

5. Waktu Pengerjaan (Machining Time)

Waktu pengerjaan (machining time) adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penyayatan/pembubutan dengan panjang tertentu dalam satu siklus penyayatan (satu tahap pembubutan).Waktu pengerjaan disimbolkan dengan huruf (T) dan dapat dicari dengan rumus:

T = L/(f*n) Atau T = L/F

Dimana :

            T = Waktu pengerjaan dalam menit

            L = Panjang Bagian yang dibubut

            f = besar pemakanan  dalam satuan mm/putaran

            n = Putaran mesin dalam Rpm

Contoh Soal :

Sebuah benda akan dibubut dengan panjang bagian yang dibubut sepanjang 100 mm. Jika Rpm yang digunakan 500 rpm, dan besar pemakanan 0,20 mm/putaran, Berapakah waktu yang dibutuhkan untuk membubut benda tersebut ?

Jawab :

    T = L/(f*n)

       = 100/(0,2*500)

       = 100/100

       = 1 Menit (dalam 1 siklus/pemotongan)

Dibawah ini kami berikan contoh soal untuk mencari parameter-parameter di atas :

Sebuah benda kerja berbahan baja perkakas dengan panjang 150 mm dengan ⦵ 1,5 Inchi akan dibubut menjadi ⦵ 25 Sepanjang 75 mm. jika diketahui Csnya 25 m/menit, besar pemakanan (f) nya 0,25 mm/putaran, Berapakah :

    a. Kecepatan Putaran mesin (Speed)

    b. Kecepatan Pemakanan (Feed rate)

    c. Jumlah Pemotongan

    d. Waktu Pengerjaan (Machining Time)

Jawab :

    Diketahui 

     d (D1)   = 1.5" = 38,1 mm

     Cs         = 25 m/menit

     L          = 75 mm

     f           = 0,25 mm/putaran

     D2       = 25 mm


Ditanya 

    a. Kecepatan Putaran mesin (n)

    b. Kecepatan Pemakanan (F)

    c. Jumlah Pemotongan (i)

    d. Waktu Pengerjaan (T) 


Jawab :

a. Kecepatan Putaran mesin (n)

       n = (1000.Cs)/(π.d)

         = 1000*25 / 3,14*38,1

         = 25.000/119,634

         = 208,97 Rpm

Jadi kecepatan putaran mesinnya adalah 208,97 Rpm. Dibulatkan menjadi 209 Rpm.

b. Kecepatan Pemakanan (F)

   F    = f x n

         = 0,25 x 209

         = 52,25 mm/menit 

Jadi Kecepatan Pemakanannya atau pahat bergeser sejauh 52,25 mm selama satu menit.

c. Jumlah Pemotongan (i)

   i = (D1-D2)/ 2.a 

       dimana a = 5*f = 5*0,25 = 1,25 mm.

     = (38,1 - 25 )/2.1,25

     =  13,1 / 2,50

     =  5,24 kali ,dibulatkan 6 kali pemotongan

Jadi Jumlah Pemotongannya sebanyak 6 kali pemotongan.

d. Waktu Pengerjaan (T)

   T = L/(f*n) atau T = L/F

     = 75/(0,25*209)

     = 75/52,25

     = 1,4 menit untuk satu kali pemotongan (1 siklus)

Jadi T keseluruhan adalah 1,4 menit x 6 (jumlah pemotongan) = 8,4 menit.

Demikian materi tentang Parameter Pemotongan pada Mesin bubut. Semoga bermanfaat Salam Solidarity Forever !!


Kamis, 11 Agustus 2022

Cara Mudah Belajar Sistem Koordinat pada AutoCAD


 Sistem Koordinat Pada AutoCAD

AutoCAD-adalah salah satu perangkat lunak (software) yang digunakan dalam perancangan di dunia teknik. terutama untuk Menggambar Teknik, baik 3D maupun 2D. Untuk lebih jelas tentang Manfaat AutoCAD bisa baca di sini.

Pada Artikel yang lalu, kita sudah membahas tentang Cara Setting Awal AutoCAD untuk Pemula. Pada Artikel kali ini saya akan membahas tentang Sistem Koordinat pada AutoCAD.

Koordinat adalah suatu bilangan yang digunakan untuk menentukan letak dari suatu titik dalam garis atau suatu bidang. Titik koordinat adalah titik yang menunjukkan letak koordinat suatu titik pada bidang koordinat. Titik koordinat ditulis dalam (x,y) jika bidang 2D dan (x,y,z) jika dalam ruang 3D.

Di dalam AutoCAD Kita mengenal ada 3 macam sistem koordinat, yaitu :

A. Sistem Koordinat Absolut/Kartesius

Sistem koordinat absolut menggunakan titik pusat sumbu X, Y, Z = 0,0,0 (untuk 3D) atau X,Y = 0,0 (2D) sebagai acuan utama. Artinya semua posisi titik dari suatu objek diukur jaraknya dari titik pusat 0,0,0 (3D) atau 0,0 (2D). 

untuk contoh lihat gambar dibawah ini.

B. Sistem Koordinat Relatif

Dalam sistem ini posisi suatu titik tidak ditentukan dari pusat sumbu X, Y, Z 0,0,0,(3D) atau X,Y 0,0 (2D) tetapi menggunakan acuan titik terakhir. Artinya koordinat suatu titik ditentukan relatif terhadap koordinat titik sebelumnya. Titik terakhir akan dianggap sebagai pusat sumbu 0,0,0 (3D) atau 0,0 (2D) oleh titik terbaru. Demikian juga, titik terbaru tersebut akan menjadi pusat sumbu 0,0,0 atau 0,0 bagi titik yang lebih baru lagi.

cara penulisannya didepannya ditulis @ dan jika arah sumbu x kekiri maka minus (-) dan jika sumbu y kebawah juga akan minus (-), misal 0,0 > @ 10,0 > @ 0,5 > @ -10,0 > @0, -5 dan seterusnya. Untuk lebih jelas lihat pada contoh dibawah ini :


C. Sistem Koordinat Polar

Sistem koordinat polar digunakan untuk menempatkan suatu objek/titik dengan cara menentukan panjang dan besar sudut dari titik awal (arah/kemiringan selalu diperhitungkan terhadap sumbu X positif, artinya harga panjang garisnya selalu positif)). Format penulisannya adalah @panjang garis<besar sudut. Tanda @ tidak boleh dihilangkan (wajib ada). Contoh: @30<60, artinya bahwa titik diletakan sepanjang 30 satuan dan sudut kemiringan 60° terhadap sumbu X positif.

Untuk lebih jelas lihat contoh gambar dibawah ini :


Demikian artikel mengenai sistem koordinat pada AutoCAD, semoga bermanfaat, Salam Solidarity Forever !!

Rabu, 10 Agustus 2022

√ 26 Perlengkapan Mesin Bubut dan Fungsinya : Perkakas dan Alat Ukur (Terlengkap)

Perlengkapan mesin bubut digunakan untuk membantu dalam penggunaan mesin bubut. Seperti yang telah kita ketahui bahwa mesin bubut merupakan sebuah mesin perkakas yang dipakai untuk memotong benda yang diputar. Perlengkapan yang akan kita pelajari akan membuat kinerja operator mesin bubut agar lebih mudah dan efisien.

Baca juga : 10 Bagian mesin bubut dan fungsinya

Perkakas Mesin Bubut

Dalam mengoperasikan mesin bubut kita membutuhkan sejumlah alat bantu/perkakas untuk mempermudah pekerjaan kita. Berikut ini adalah beberapa jenis perkakas mesin bubut yang sering digunakan beserta dengan fungsinya:

1. Pahat


Pahat mempunyai peran yang sangat penting dalam pengoperasian mesin bubut. Pahat bubut berfungsi sebagai alat potong yang membantu dalam proses penyayatan pada benda.


2. Senter Putar Dan Tetap


Senter berfungsi untuk membuat benda kerja tetap stabil selama berada di kerjakan dengan mesin bubut. Ada dua jenis senter yang digunakan, yakni senter tetap yang terletak pada sumbu utama mesin / dijepit dengan ragum dan senter putar yang posisinya berada di ujung kepala lepas.




3. Bor Senter (center drill)


Bor Senter (center drill) digunakan untuk melubangi benda kerja sebagai dudukan dari center putar/lepas dan juga bisa sebagai awalan dari pengeboran dengan mata bor yang lebih besar.



4. Chuck Bor


Chuck bor merupakan kelengkapan mesin bubut pada proses pengeboran. Alat ini dipakai untuk mencekam mata bor dan center drill.




5.  Kunci Chuck


Kunci chuck digunakan untuk mengencangkan atau mengendurkan pososi rahang cekam yang ada pada mesin bubut sehingga benda bisa dipasang dengan sempurna.


6. Kunci L Atau Kunci Segi Enam


Kunci L atau yang dikenal dengan nama lain kunci segi enam memiliki penggunaan yang sangat beragam. Salah satu penggunaan alat ini pada kinerja mesin bubut adalah untuk mengendurkan atau mengencangkan baud pada eretan atas supaya dapat diputar.




7. Mistar Gulung


Mistar gulung adalah perlengkapan mesin bubut yang biasanya terbuat dari plat baja, namun ketebalannya lebih tipis dari mistar baja. Penggunaan  alat ini adalah untuk mengukur benda kerja yang memiliki panjang lebih dari 1000 mm.


8. Kuas


Kuas digunakan untuk membersihkan bram/tatal sisa-sisa pembubutan dan untuk membersihkan kotoran yang lainnya pada mesin bubut, karena jika tatal / bram diambil dengan tangan dapat melukai tangan.



9. Penyangga Jalan (steady rest jalan)


Penyangga ini dipasang pada sisi eretan lintang dan ikut bergerak bersama pahat. Umumnya digunakan untuk menyangga atau menopang benda kerja yang kecil panjang.


10. Kunci Pas


Kunci pas berfungsi untuk melepaskan mur dan baut pada mesin bubut. Rahang pada alat ini dibuat dengan besar sudut sekita 15 derajat. Hal ini untuk mencegah terjadinya perputaran penuh yang mencapai 60 derajat.


Baca Juga : Pahat Bubut : Jenis dan Fungsinya

                      12 Jenis Roda Gigi

                     

11. Mata Bor


Mata Bor dipasang pada chuck bor untuk membuat lubang pada benda kerja di mesin bubut, Ukuran mata bor beragam sesuai kebutuhan industri.


12. Hoist /crane


Hoist merupakan alat bantu yang diperlukan untuk proses pemasangan benda kerja yang berat / besar pada mesin bubut. Hoist berfungsi untuk mengangkat benda kerja yang berat atau berukuran besar serta mengatur benda kerja yang terpasang pada mesin bubut.



13. Peyangga tetap (steady rest tetap)


Penyangga ini dipasang pada alas mesin dan tidak bergerak. Umumnya digunakan untuk menyangga benda kerja yang besar dan panjang.



14. Plat Pembawa


Pelat pembawa digunakan untuk menjepit benda kerja yang lebar dan tipis, bentuknya tidak beraturan dan tidak dapat dijepit dengan alat lain. Alat ini memiliki alur sebagai tempat ganjal, klem penjepit dan baut pengikat benda kerja. Proses penjepitannya sama halnya bila menjepit benda kerja pada mesin bor atau meja mesin sekrap terhadap benda kerja yang panjang. Penyetelannya membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan penyetelan cekam rahang empat.



15. Lathe Dog


Lathe Dog digunakan untuk membawa benda kerja sehingga berputar pada saat membubut. Ujung benda kerja yang akan dibubut dimasukkan ke dalam lubangnya lalu diikat dengan baut pengikat. Bentuk alat ini ada yang berujung lurus dan ada pula yang berujung bengkok. Alat ini digunakan bila benda kerja dipasang dengan dua senter. Yang berujung bengkok digunakan bila dipasang pada pelat pembawa yang beralur.

Baca Juga Sejarah Mesin Bubut


Alat Ukur Mesin Bubut

Selain berbagai perlengkapan tambahan, pekerjaan mesin bubut juga dibantu dengan berbagai jenis alat ukur seperti berikut ini:

1. Jangka Sorong


Jangka sorong memiliki beberapa fungsi seperti mengukur dimensi dalam, dimensi luar dan kedalaman dari suatu benda kerja.



2. Outside Micrometer ( Mikrometer luar) 


Outside micrometer berfungsi mengukur dimensi luar dengan ketebalan yang sangat kecil degan akurat. Alat ini terdiri dari frame, anvils, barrel, spindle, dan thimble.


3. Inside Micrometer (mikrometer dalam)


Inside micrometer dipakai untuk mengukur suatu dimensi dalam benda dengan akurat. Alat ini memiliki dua skala yang terdapat pada barrel dan thimble.



4. Depth Micrometer (mikrometer kedalaman)


Depth micrometer digunakan untuk mengukur kedalaman lubang atau ketinggian suatu benda. Skala alat ini juga terdapat di barrel dan thimble.


5. Digital Micrometer


Digital micrometer mampu mengukur berbagai jarak dengan ketebalan yang sangat kecil secara akurat.



6. Height Gauge


Height gauge berfungsi memberikan tanda goresan berulang pada benda kerja sebagai patokan serta mengukur tinggi benda pada bidang acuan. Alat ini biasanya digunakan bersamaan dengan meja perata.


7. Dial Caliper (jangka sorong jam)


Dial caliper memiliki fungsi seperti jangka sorong namun dengan pembacaan ukuran yang dilakukan secara analog.



8. Dial Indicator


Dial indicator berguna untuk mengukur rata permukaan pada bidang datar, kebulatan dan kebengkokan poros, serta kesejajaran suatu benda, pada proses pembubutan sering juga digunakan untuk menyeting pemasangan benda kerja pada cekam rahang empat.




9. Dial Bore Indicator Atau Bore Gauge


Dial bore indicator digunakan untuk mengukur diameter dalam secara akurat.




10. Mal Ulir


Mal ulir dipakai untuk mengukur benda yang diulir pada mesin bubut. Proses dibutuhkan karena ulir umumnya membutuhkan pengukuran yang pas dengan pasangannya. Mal ulir ada 3 jenis yaitu  mal ulir metris, withworth, serta union.


11. Digital Gear Tooth Caliper


Digital gear tooth caliper adalah perlengkapan mesin bubut yang berfungsi untuk mengukur panjang benda serta diameter gigi. Alat ini dilengkapi pengaturan untuk posisi serta konversi pengukuran dalam mm maupun inch.



Demikian beberapa perkakas mesin bubut yang sering digunakan dalam pekerjaan membubut, semoga bermanfaat. Salam Solidarity Forever !!

Selasa, 09 Agustus 2022

Setting Awal Autocad Untuk Pemula




Setting Awal AutoCAD-Pada kesempatan kali ini, kita akan belajar tentang setting awal pada Aplikasi AutoCAD. Materi ini termasuk materi dasar AutoCAD, tetapi yang sangat penting untuk kita pahami, karena sangat bermanfaat dan sangat membantu proses menggambar. Autocad yang saya gunakan di sini adalah Autocad 2010 yang menurut saya software-nya tidak terlalu berat. 

Untuk lebih jelas kita bahas satu persatu

                    Baca Juga : 

                    Cara Mudah Belajar Koordinat dalam AutoCAD

                    Mengenal Tools Basic dalam AutoCAD untuk pemula

A. Membuka Program AutoCad

Cara membuka Program AutoCad ada tiga :

1. Klik 2X pada icon AutoCAD

2. Klik kanan pada icon AutoCAD muncul tampilan Kotak perintah, klik open


3. Ketik Autocad pada kolom pojok kiri bawah (search) sampai muncul Icon AutoCAD dan klik open.


 B. Setting Display

 Dalam mengatur tampilan (setting Display), ada dua cara. 

1.klik kanan pada layar kerja>Options>Display


2.Pada Command ketik _options > enter

Nanti akan muncul dialog kotak seperti pada gambar dibawah ini,

Klik Colors untuk mengubah warna, misalkan background (layar ), Crosshair (tanda + ), dll sesuai dengan selera. Dibawah saya contohkan untuk mengubah warna background menjadi hitam.

Jika sudah disetting sesuai selera klik Apply & Close

C. Setting Workspace (mengatur lembar kerja)

AutoCAD memiliki beberapa tampilan workspace (lembar kerja) yang bisa kita pilih sesuai kebutuhan. Yang pertama workspace Drafting & Annotation yang perintah di ribbon panelnya adalah perintah - perintah kebutuhan gambar 2D ,  kemudian workspace 3D Basics yang tampilan ribbon panelnya untuk kebutuhan gambar 3D dasar, kemudian 3D Modeling yang ribbon pannelnya berisi perintah untuk gambar 2D dan 3D dan terakhir AutoCAD Classic yang menampilkan tampilan AutoCAD versi lawas, sangat sederhana dan terkesan kaku, namun layar kerja menjadi luas.

Perbedaan yang paling mencolok dari setiap tampilan workspace tersebut terletak pada bagian ribbon panel. Untuk lebih jelas lihat gambar dibawah ini

Untuk membuka workspace ada dua cara, yaitu : 

1. mengetik pada command _wssettings klik enter 

sehingga muncul kotak dialog workspace setting dan tinggal pilih workspace yang diinginkan klik OK.

 

2. klik tombol gear di pojok kanan bawah dan pilih workspace yang diinginkan.


D. Setting Limit

Limits digunakan untuk menyamakan persepsi tentang kertas maya/virtual dalam layar AutoCAD. Sehingga jika dicetak dalam kertas yang standar anda bisa langsung tahu bagaimana object gambar saat tercetak. Limits yang diatur dari AutoCAD didasarkan atas ukuran kertas standar ISO. Anda pasti sudah tak asing lagi. Untuk menyegarkan ingatan, berikut daftarnya :

Ukuran (P x L) dengan sesuai standar ISO:

A4 :    297 x 210 mm
A3 :    420 x 297 mm
A2 :    594 x 420 mm
A1 :    841 x 594 mm
A0 :   1189 x 841 mm
Untuk pengaturan limit misalkan kita mau mengatur limit kertas A3 (420 x 297) ketik seperti berikut pada Command :
Command: limits (ketik limits>enter)
Specify lower left corner or [ON/OFF] <0.0000,0.0000>: 0,0 (ketik 0,0>enter)
Specify upper right corner <420.0000,297.0000>: 420,297 (ketik 420,297>enter)
Command: z (ketik z enter)
ZOOM
Specify corner of window, enter a scale factor (nX or nXP), or
[All/Center/Dynamic/Extents/Previous/Scale/Window/Object] <real time>: a (ketik a enter)
Regenerating model.
Command:  <Grid on> (klik Grid on jika ingin mengaktifkan grid)
untuk lebih jelas lihat gambar berikut ini


E. Setting Satuan Unit

Sebelum kita memulai menggambar di AutoCAD, tentu kita harus mempersiapkan dulu satuan ukuran gambar pada workspace yang akan kita gunakan saat menggambar agar hasil yang didapat sesuai dengan ketentuan. Dengan Setting unit satuan ini maka akan membantu anda saat proses penggambaran di AutoCAD. Gambar yang anda buat akan lebih presisi dan sesuai dengan skala sehingga hal ini juga akan mempermudah anda saat melakukan plotting gambar untuk pencetakan /mengeprint gambar. cara setting Unit ada 2 cara :

pertama ketik UN pada layar kerja


cara kedua ketik unit pada command 

sehingga muncul kotak dialog seperti pada gambar dibawah ini.


settinglah satuan unit sesuai kebutuhan. Contoh di bawah  pada kotak dialog adalah untuk gambar di teknik mesin.

E. Setting Layer

Layer pada AutoCAD merupakan fasilitas yang berfungsi untuk membantu membuat pengelompokan gambar-gambar/objek/garis yang mempunyai spesifikasi serta kriteria-kriteria tertentu. Sebagai contoh dalam menggambar dalam teknik kita memerlukan banyak garis, seperti garis tebal, garis tipis, garis sumbu dan lain-lain. Untuk itu kita menggunakan Layer.

Baca Juga : Peralatan dan Perlengkapan Gambar Teknik

Fungsi Spesifik Layer:

1. Memilih/menentukan jenis (bagian) gambar yang akan dicetak maupun tidak dicetak

2. Memilih gambar-gambar yang akan ditampilkan pada Model atau Viewport

3. Pengaturan warna gambar yang berada pada satu layer

4. Untuk mengatur tebal serta jenis garis pada kumpulan objek gambar dalam satu layer (ini yang sering saya pakai)

Jika anda membuka program AutoCAD pertama kali, maka layer awalnya adalah Layer 0 yang merupakan layer default bawaan AutoCAD yang tidak bisa dihapus dan dibuat.

Untuk membuat layer ada beberapa cara : 

1.Ketik LA atau LAYER pada commandline maka akan muncul kotak dialog layer property

2.Klik icon layer properties sehingga muncul kotak dialog layer property

Setelah kotak dialog layer properties klik icon New Layer

Setelah itu :

a. Ketik nama layer pada "name"

b. Pada bagian "Color" pilih warna sesuai keinginan

c. Pada bagian "Linetype" pilih jenis garis yang digunakan, Jika ingin menambah jenis garis digunakan pilih "Load"

d.Pada bagian "Lineweight" pilih tebal garis yang digunakan

gambar dibawah ini contoh layer yang digunakan pada settingan layer AutoCAD saya untuk menggambar di bidang teknik Pemesinan

Demikian materi Cara Mudah Setting Awal Autocad Untuk Pemula semoga bermanfaat, Salam Solidarity Forever !!