Tampilkan postingan dengan label Teknik Pemesinan BUbut. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teknik Pemesinan BUbut. Tampilkan semua postingan

Jumat, 21 Oktober 2022

Mengartel (Knurling) Dengan Mesin Bubut


Knurling atau Mengartel-Mengkartel dengan mesin bubut yaitu proses pembuatan alur/gigi melingkar pada bagian permukaan benda kerja dengan tujuannya agar permukannya tidak licin pada saat dipegang oleh tangan.
Pola Kartel

Bentuk/profil hasil hasil pengkartelan akan mengikuti jenis kartel yang digunakan. ada yang belah ketupat (diamond), lurus, atau miring tergantung gigi kartelnya. 






Hasil Benda yang dikartel

Contoh benda yang di kartel antara lain terdapat pada batang penggores, tangkai palu besi dan pemutar tap Jalu Sepeda BMX dan komponen lain yang memerlukan pemegangnya tidak licin.


Sebelum Proses Mengartel kita harus menentukan dulu diameter dan putaran mesin bubutnya. Mari kita bahas satu persatu :

                                             Baca Juga : 

                            Sejarah Mesin Bubut

                            10 Bagian Utama Mesin Bubut

                            Jenis Pahat Bubut dan Fungsinya

                            * Parameter Pemotongan Mesin Bubut

                            Jenis Pekerjaan Dalam Membubut

1. Diameter Benda Kerja yang di kartel

Pada saat dikartel, benda kerja akan mengembang (membesar) sehingga benda kerja awal sebelum dikartel harus dikurangi supaya hasil benda kerja yang dikartel sesuai dengan ukuran pada gambar kerja. Untuk menentukan Diameter benda kerja yang dikartel dapat menggunakan rumus :

Contoh :

Berapa Diameter yang dibubut utk benda yang dikartel pada gambar dibawah ini jika kisar kartel yang digunakan adalah 2 :


Diketahui :

             D = 40 mm

             Kisar = 2

             Ditanya Dkartel ...?

    Jawab :

    Rumus :     Dkartel     = D - (1/3xKisar kartel)

                                        = 40 - (1/3 x 2)

                                        = 40 - 0,6

                        = 39,4 mm

 Jadi Benda kerja yang dikartel dibuat diameter 39,4 mm supaya nanti hasilnya setelah dikartel menjadi 40 mm.

2. Putaran Mesin pada saat mengkartel

Putaran mesin pada saat mengartel berbeda dengan pada saat membubut normal. Untuk menentukan putaran mesin pada saat mengkartel, kita gunakan rumus :

Contoh : Jika kita membubut normal dengan putaran 300 rpm, maka pada saat mengartel kita gunakan putaran 1/4 x 300 = 75 rpm.

Tujuan putaran mesin pada saat mengartel lebih rendah dari pada putaran mesin pada saat normal adalah agar  roll kartel dan porosnya tidak mendapat beban yang berat dan terjadi gesek yang tinggi.

3. Cara Mengartel

langkah - langkah mengartel dengan mesin bubut :

- Bubut diameter benda kerja sesuai aturan, yakni: Dkartel = D- (1/3xKisar kartel).

- Pasang kartel dengan kuat dan setinggi senter (biasanya pada kartel ada titik untuk setting tinggi pemasangan) sebagaimana pemasangan alat potong pada proses pembubutan lainnya

- Aturlah putaran mesin sesuai aturan, yakni nkartel = ¼ x nnormal.

- Lakukan pengkartelan dimulai pada ujung benda kerja, dengan cara posisi kartel dimiringkan ± 3º-5º

- Gerakkan eretan lintang untuk memberikan pemakanan awal, sehingga roda kartel menekan dengan stabil. Periksa lebih dahulu diameter benda kerja, jika sudah sesuai ukuran pengkartelan bida dilanjutkan jika kurang pemakanan kurang dalam jadi harus di tambah untuk kedalaman pemakanan.

- Jika diameter sudah sesuai ukuran, Lakukan pengkartelan secara otomatis (mesin bubut disetel otomatis untuk eretan memanjang) hingga mencapai panjang yang dikehendaki. Jangan lupa gunakan pendingin pada saat mengkartel

- Netralkan gerakan otomatisnya, dan selanjutnya ukur diameter hasil pengkartelan kembali. Jika diameternya belum mencapai ukuran yang dikehendaki, tambah kedalaman pengkartelan dengan cara penambahan pemakanannya pada spindel mesin masih dalam posisi hidup /berputar. Jangan lupa arah putaran mesinnya tetap sama dan yang perlu dibalik hanya arah gerakkan otomatisnya, yaitu dengan cara mengatur tuas pembalik arah poros pembawa gerakan eretan memanjang ( tuAs ada pada kepala tetap). Selanjutnya lakukan kembali pengkartelan secara otomatis hingga selesai.

Demikian cara mengartel atau knurling dengan mesin bubut. Semoga Bermanfaat !!

Senin, 17 Oktober 2022

MEMBUBUT TIRUS


Membubut Tirus-Membubut tirus adalah proses pembubut yang menghasilkan poros atau lubang dengan diameter yang berbeda pada kedua ujungnya. Proses pembubutannya sama dengan proses pembubutan lurus,hanya disini pahatnya dimiringkan atau benda kerja dimiringkan. Teknik membubut tirus ada 3 cara yaitu :

Baca Juga : Jenis - Jenis Pahat Bubut dan Fungsinya

A. Memiringkan Eretan Atas


Sebelum Membubut tirus dengan Memiringkan eretan atas kita harus menghitung dulu berapa kemiringan eretan atasnya.



Rumus membubut tirus dengan eretan atas adalah : 

Lihat contoh untuk mengitung sudut tirus :


Pada gambar diketahui :

     D= 40 mm

     d= 20 mm

     t= 50 mm

Ditanya  : sudut kemiringan Eretan Atas.

Rumus : tg ά     = D-d/2t

                         = 40 - 20 /2.50

                         = 20/100

                 = 0,2

Nilai 0,2 ini masih dalam hitungan tg ά,belum menunjukkan sudut eretan atas yang kita inginkan.Untuk menentukan sudutnya ( ά ) maka digunakan anti tg-nya atau tg -1. Dan nilai anti tg dari  0,2 adalah 11,3 ⁰. Jadi Kemiringan Eretan Atas adalah 11,3 ⁰.

Untuk mencari nilai dari anti tg atau tg-1 bisa menggunakan beberapa metode yaitu :

1. Tabel logaritma (bisa dibeli di toko buku )

2. Kalkulator Scientific.Caranya adalah setelah ketemu nilai dari tg ά dalam hal ini adalah 0,2 silahkan tekan tombol shift + tg nanti akan ketemu angka 11,3 ⁰.

3. Aplikasi kalkulator yang ada di pc atau laptop.Caranya adalah :

     a. Buka aplikasi Calkulator 

     b. Pada menu yang ada silahkan klik view kemudian klik scientific.

     c. Silahkan hitung nilai tg ά  hingga ketemu.Pada contoh diatas ketemu 0,2.

     d. Klik tombol degrees (DEG) untuk menampilkan hasil dalam satuan derajat.

     e. Tampilan pada kalkulator belum tampil menu tg-1 atau anti tg,yang ada adalah tombol sin,cos tg dll.Untuk menampilkan tombol anti tg silahkan klik tombol Inv atau tombol 2nd,maka akan muncul tombol tg-1.

     f. Klik tombol tg-1 maka akan tampil hasil dari anti tg 0,2 yaitu 11,3⁰

Baca Juga : Parameter Pemotongan Pada Mesin Bubut

B. Menggeser Kepala Lepas / Tail Stock


Sebelum Membubut tirus dengan Menggeser kepala lepas  kita harus menghitung dulu berapa offsetnya atau pergeseran kepala lepasnya. Untuk menghitung pergeseran kepala lepas dapat menggunakan rumus di bawah ini :

Lihat contoh untuk mengitung pergeseran kepala lepas :

            Pada gambar diketahui :

                 D  = 40 mm

                 d  = 20 mm

                 LW = 90 mm

                 LT = 50 mm

        Maka Ditanya offset (pergeseran kepala lepas)

            Rumus :     offset     = (D-d)LW/2LT

                                             = (40 - 20).90 /2.50

                                             = 20.90/100

                                     = 1800/100

                                     = 18 mm

Batas maksimal dari pergeseran kepala lepas adalah 3 % dari panjang keseluruhan benda kerja. Jadi 3/100 x 90 = 2,7 mm. Maka untuk benda kerja seperti pada gambar diatas tidak bisa dikerjakan dengan menggeser kepala lepas / tail stock karena nilai hasil akhir perhitungan tirusnya melebihi batas maksimal.

Baca Juga : Macam - macam pekerjaan dalam membubut

C. Menggunakan Tapper Attachment


Sebelum membubut tirus dengan Tapper attachment kita harus menghitung dulu sudut/pergeseran tapper attahment. Pada dasarnya prinsip pergeseran eretan atas dan pergeseran penghantar taper attachment adalah sama.Oleh karena itu rumus antara keduanya adalah sama dan saya rasa tidak perlu untuk dibahas ulang.Salam Solidarity Forever .Semoga bermanfaat !!.

Kamis, 01 September 2022

Jenis - Jenis Pekerjaan Dalam Membubut

 Jenis - Jenis Pekerjaan Dalam Membubut

Jenis - Jenis Pekerjaan Dalam Membubut-Membubut adalah suatu proses pemakanan benda kerja yang prinsip kerjanya benda kerja berputar dan pahatnya bergerak translasi (lurus) ke depan atau ke belakang  atau ke samping kiri atau kanan. Pada umumnya mesin bubut digunakan untuk mengerjakan benda-benda berbentuk silinder. Benda kerja tersebut dapat dibentuk dengan variasi bentuk bermacam-macam dengan mesin bubut. Berikut ini Jenis pekerjaan yang biasa dikerjakan dengan mesin bubut.

Baca juga : Sejarah Mesin Bubut

1. Membubut Muka (Facing)

Facing atau membubut muka adalah proses pembubutan yang dilakukan untuk meratakan bidang muka benda kerja yang tegak lurus dengan sumbu mesin/benda kerja. Pembubutan Facing dapat juga untuk mengurangi panjang benda kerja. Pembubutan facing dapat dilakukan dengan cara benda kerja berputar dan pahat bergerak melintang (sumbu Y). Hasil dari pembubutan facing adalah permukaan yang rata dan tegak lurus dengan sumbu mesin/benda kerja.

2. Membubut Lurus (Straight Turning)


Membubut lurus adalah proses pembubutan benda kerja sejajar dengan poros mesin (sumbu X). Membubut lurus bertujuan mengurangi diameter benda kerja secara bertahap. Prinsip kerjanya benda kerja berputar dan pahat bergerak ke kanan/kiri operator (sumbu X).



3. Membubut Alur (Grooving)

Membubut alur (grooving) adalah proses pembubutan yang bertujuan untuk membuat alur pada benda kerja. Arah pemakanan membubut alur (grooving) adalah tegak lurus terhadap sumbu mesin/benda kerja dengan kedalaman pemakanan tertentu. Membubut Alur menggunakan pahat Alur. Bentuk alur juga bermacam-macam, tergantung penggunaan, ada yang bnetuknya lurus, V, atau cekung. Pembentukan bentuk Alur didapat dari bentuk pahat alur itu sendiri.


4. Membubut memotong (Cut off)


Memotong (cut off) adalah proses pembubutan dengan tujuan untuk melakukan pemotongan benda kerja. Proses pemotongan dilakukan sama dengan proses pembubutan alur hanya saja kedalaman pemakanannya sampai mencapai sumbu benda kerja, sehingga benda kerja akan terpotong. Pahat yang digunakan adalah pahat alur yang tipis.


5. Membubut Tirus (Tapper)

Membubut tirus adalah proses pembubut yang menghasilkan poros atau lubang dengan diameter yang berbeda pada kedua ujungnya. Proses pembubutannya sama dengan proses pembubutan lurus,hanya disini pahatnya dimiringkan atau benda kerja dimiringkan. Teknik membubut tirus ada dua yaitu :

a. Dengan memiringkan pahat sesuai derajat kemiringannya dengan mengatur kemiringan eretan atas

b. Memiringkan benda kerja dengan tapper attachment 

Baca Juga : 10 Bagian Utama Mesin Bubut

                    Perlengkapan Mesin Bubut

                    Jenis Pahat Bubut dan fungsinya

6.Membubut Ulir (Threading)

Membubut ulir (threading) dilakukan untuk membuat ulir pada benda kerja baik ulir dalam maupun ulir luar. Proses membubut ulir dilakukan dengan mengikuti gerakan satu putaran ulir. Pahat akan bergerak memanjang sejajar dengan sumbu mesin (sumbu X) dan digerakan secara otomatis. Pengaturan otomatis selain gerakan juga untuk menentukan besar kisarnya, Pengaturan ini diatur pada tombol/tuas yang ada pada kepala tetap mesin bubut (bubut manual). Bentuk ulir yang dihasilkan bergantung pada ujung pahat yang digunakan, jika ujung pahatnya berbentuk segitiga maka hasil ulrnya adalah ulir segitiga, jika ujung pahat berbentuk segiempat maka akan dihasilkan ulir segiempat.

7. Mengebor (boring)


Pengeboran pada mesin bubut dilakukan dengan cara memasangkan mata bor pada kepala lepas kemudian menggerakan mata bor yang berada tepat pada sumbu mesin. Gerakan mata bor ini dilakukan dengan memutarkan handel kepala lepas.Pada proses pengeboran biasanya diawali dengan mata bor center drill untuk membuat jalan untuk pengeboran.



8. Membubut dalam

Karena mata bor memiliki keterbatasan ukuran, untuk membuat lubang - lubang dengan dengan ukuran yang besar dilakukan dengan mesin bubut. Pahat yang digunakan adalah pahat bubut dalam. Pahat bubut dalam adalah pahat yang dibuat khusus untuk dapat menjangkau bagian dalam sebuah lubang. Pahat bubut dalam pada dasarnya sama dengan pahat bubut yang lainnya, hanya saja bentuknya lebih kecil dipasangkan pada holder dan mampu menjangkau daerah yang sempit.Jenis pekerjaan bubut dalam hampir sama dengan bubut luar, antara lain alur, tirus, memanjang maupun ulir.

Demikian beberapa jenis pekerjaan dalam membubut. Semoga Bermanfaat..!!

Rabu, 17 Agustus 2022

Parameter Pemotongan pada Mesin Bubut (Lengkap)



Parameter Pemotongan Mesin Bubut- Dalam bekerja dengan mesin bubut kita dituntut untuk bekerja secara efektif dan efisien supaya diperoleh hasil yang maksimal dengan keuntungan yang maksimal juga. Efektif dalam proses membubut berarti kita bisa menghasilkan benda kerja sebanyak-banyaknya dengan waktu yang sesingkat-singkanya. Efisien berarti kita menghasilkan benda kerja dengan biaya yang sesedikit mungkin.

Untuk mencapai pekerjaan yang efektif dan efisien maka perlu menentukan beberapa parameter dalam proses bekerja dengan mesin bubut. Parameter- parameter tersebut adalah :

1. Kecepatan Potong (Cutting Speed)


Adalah kemampuan alat potong dalam menyayat bahan dengan aman sehingga menghasilkan tatal yang tidak terputus dalam satuan panjang/waktu (meter/menit atau feet/menit). Sebagai ilustrasi lihat gambar disamping. 



Pada gerak putar seperti mesin bubut, kecepatan potongnya (Cs) adalah keliling lingkaran benda kerja dikalikan dengan putaran spindle utama dibagi dengan 1000, Secara Umum Rumus Cs adalah sebagai berikut :

Kecepatan potong untuk berbagai macam bahan teknik yang umum dikerjakan pada proses pemesinan dengan mesin bubut atau yang lainnya telah diteliti oleh para ahli dan sudah dipatenkan.

Tabel Cutting Speed Berbagai Bahan Kerja dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Nilai Cs diperlukan untuk menghitung putaran mesin. 

Baca Juga :26 jenis Perlengkapan Mesin bubut

                     12 Jenis Roda Gigi

2. Kecepatan Putaran Mesin (Speed)

Kecepatan Putaran Mesin adalah jumlah putaran mesin (benda kerja) dalam satu menit. Kecepatan Putaran Mesin dilambangkan dengan dengan "n" dengan satuan Rpm ( Rotary Per Minute ). n dipengaruhi oleh diameter benda kerja dan Cs (kecepatan potong). Lihat rumus dibawah ini.

Contoh Soal :

Sebuah baja lunak berdiameter (⦵) 60 mm, akan dibubut dengan kecepatan potong (Cs) 25 meter/menit. Pertanyaannya adalah: Berapa besar putaran mesinnya ?. 

Jawaban:

Diketahui : 

 d  = 60 mm

Cs = 25 m/menit

Ditanya n ?

Jawab : 

n  = (1000.Cs)/(π.d)

    = 1000*25 / 3,14*60

    = 25.000/188,4

    = 132,69 Rpm

Jadi kecepatan putaran mesinnya adalah 132,69 Rpm. 

Baca Juga:10 Bagian Utama Mesin Bubut

3. Kecepatan Pemakanan (Feed rate )

Kecepatan Pemakanan adalah berapa jarak yang ditempuh alat potong (pisau bubut) selama satu menit, atau bergesernya pahat selama satu menit. Besarnya kecepatan pemakanan (F) pada mesin bubut ditentukan oleh seberapa besar bergesernya pahat bubut (f) dalam satuan mm/putaran dikalikan seberapa besar putaran mesinnya (n) dalam satuan putaran. Maka rumus untuk mencari kecepatan pemakanan (F) adalah: 

                               F = f x n (mm/menit). 

      Dimana : 

                        F = Kecepatan Pemakanan dalam mm/menit

                        f  = besar pemakanan dalam satuan mm/putaran

                        n = Putaran Mesin dalam Rpm

                Besar f bisa dilihat pada tabel dibawah ini.

Contoh Soal : 

Sebuah benda kerja dibubut dengan putaran mesin 500 rpm. Jika besar pemakanan sebesar 0,20 mm/putaran, berapakah besar kecepatan pemakanannya ?

Jawab :

Diketahui :

        n = 500 rpm

        f = 0,2 mm/putaran

Ditanya F ?

    F    = f x n

          = 0,20 x 500

          = 100 mm/menit

Artinya pahat bergeser sejauh 100 mm selama satu menit.

Ingin Tahu Sejarah Mesin Bubut ?

4. Jumlah Pemotongan

Jumlah pemotongan adalah jumlah berapa kali dalam tiap pekerjaan pemotongan. Jumlah Pemotongan disimbolkan dengan (i). Rumus untuk mencari (i) adalah :

                                            i = ((D1-D2)/ 2.a

dimana :

               = Jumlah pemotongan dalam kali

        D1     = Diameter Awal dalam mm

        D2     = Diameter setelah dibubut dalam mm

              = Kedalaman pemotongan

Kedalaman pemotongan (depth of cut) yaitu kedalaman penusukan pahat pada benda kerja. Hasil pembubutan tidak berhubungan langsung dengan kedalaman pemotongan ini, namun kedalaman pemotongan berhubungan dengan dengan beban kerja mesin. Kedalaman pemotongan disesuaikan dengan kemampuan mesin bubut dan jenis pekerjaannya. Pada umumnya kedalaman pemotongan besarnya lima kali besar pemakanan (f) atau dengan kata lain a = 5*f.

Contoh Soal :

Sebuah benda dengan diameter awal 25,4 mm akan dibubut menjadi 20 mm. Jika kedalaman pemotongan adalah 1 mm berapakah Jumlah Pemotongan ?

Jawab :

        i = (D1-D2)/ 2.a

          = (25,4 - 20 )/2.1

          = 5,4 / 2

          = 2,7 kali dibulatkan menjadi 3 kali pemotongan.

Artinya untuk membubut dari diameter 25,4 mm menjadi diameter 20 mm dengan kedalaman pemotongan 1 mm dibutuhkan 3 kali pemotongan.

5. Waktu Pengerjaan (Machining Time)

Waktu pengerjaan (machining time) adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penyayatan/pembubutan dengan panjang tertentu dalam satu siklus penyayatan (satu tahap pembubutan).Waktu pengerjaan disimbolkan dengan huruf (T) dan dapat dicari dengan rumus:

T = L/(f*n) Atau T = L/F

Dimana :

            T = Waktu pengerjaan dalam menit

            L = Panjang Bagian yang dibubut

            f = besar pemakanan  dalam satuan mm/putaran

            n = Putaran mesin dalam Rpm

Contoh Soal :

Sebuah benda akan dibubut dengan panjang bagian yang dibubut sepanjang 100 mm. Jika Rpm yang digunakan 500 rpm, dan besar pemakanan 0,20 mm/putaran, Berapakah waktu yang dibutuhkan untuk membubut benda tersebut ?

Jawab :

    T = L/(f*n)

       = 100/(0,2*500)

       = 100/100

       = 1 Menit (dalam 1 siklus/pemotongan)

Dibawah ini kami berikan contoh soal untuk mencari parameter-parameter di atas :

Sebuah benda kerja berbahan baja perkakas dengan panjang 150 mm dengan ⦵ 1,5 Inchi akan dibubut menjadi ⦵ 25 Sepanjang 75 mm. jika diketahui Csnya 25 m/menit, besar pemakanan (f) nya 0,25 mm/putaran, Berapakah :

    a. Kecepatan Putaran mesin (Speed)

    b. Kecepatan Pemakanan (Feed rate)

    c. Jumlah Pemotongan

    d. Waktu Pengerjaan (Machining Time)

Jawab :

    Diketahui 

     d (D1)   = 1.5" = 38,1 mm

     Cs         = 25 m/menit

     L          = 75 mm

     f           = 0,25 mm/putaran

     D2       = 25 mm


Ditanya 

    a. Kecepatan Putaran mesin (n)

    b. Kecepatan Pemakanan (F)

    c. Jumlah Pemotongan (i)

    d. Waktu Pengerjaan (T) 


Jawab :

a. Kecepatan Putaran mesin (n)

       n = (1000.Cs)/(π.d)

         = 1000*25 / 3,14*38,1

         = 25.000/119,634

         = 208,97 Rpm

Jadi kecepatan putaran mesinnya adalah 208,97 Rpm. Dibulatkan menjadi 209 Rpm.

b. Kecepatan Pemakanan (F)

   F    = f x n

         = 0,25 x 209

         = 52,25 mm/menit 

Jadi Kecepatan Pemakanannya atau pahat bergeser sejauh 52,25 mm selama satu menit.

c. Jumlah Pemotongan (i)

   i = (D1-D2)/ 2.a 

       dimana a = 5*f = 5*0,25 = 1,25 mm.

     = (38,1 - 25 )/2.1,25

     =  13,1 / 2,50

     =  5,24 kali ,dibulatkan 6 kali pemotongan

Jadi Jumlah Pemotongannya sebanyak 6 kali pemotongan.

d. Waktu Pengerjaan (T)

   T = L/(f*n) atau T = L/F

     = 75/(0,25*209)

     = 75/52,25

     = 1,4 menit untuk satu kali pemotongan (1 siklus)

Jadi T keseluruhan adalah 1,4 menit x 6 (jumlah pemotongan) = 8,4 menit.

Demikian materi tentang Parameter Pemotongan pada Mesin bubut. Semoga bermanfaat Salam Solidarity Forever !!


Rabu, 10 Agustus 2022

√ 26 Perlengkapan Mesin Bubut dan Fungsinya : Perkakas dan Alat Ukur (Terlengkap)

Perlengkapan mesin bubut digunakan untuk membantu dalam penggunaan mesin bubut. Seperti yang telah kita ketahui bahwa mesin bubut merupakan sebuah mesin perkakas yang dipakai untuk memotong benda yang diputar. Perlengkapan yang akan kita pelajari akan membuat kinerja operator mesin bubut agar lebih mudah dan efisien.

Baca juga : 10 Bagian mesin bubut dan fungsinya

Perkakas Mesin Bubut

Dalam mengoperasikan mesin bubut kita membutuhkan sejumlah alat bantu/perkakas untuk mempermudah pekerjaan kita. Berikut ini adalah beberapa jenis perkakas mesin bubut yang sering digunakan beserta dengan fungsinya:

1. Pahat


Pahat mempunyai peran yang sangat penting dalam pengoperasian mesin bubut. Pahat bubut berfungsi sebagai alat potong yang membantu dalam proses penyayatan pada benda.


2. Senter Putar Dan Tetap


Senter berfungsi untuk membuat benda kerja tetap stabil selama berada di kerjakan dengan mesin bubut. Ada dua jenis senter yang digunakan, yakni senter tetap yang terletak pada sumbu utama mesin / dijepit dengan ragum dan senter putar yang posisinya berada di ujung kepala lepas.




3. Bor Senter (center drill)


Bor Senter (center drill) digunakan untuk melubangi benda kerja sebagai dudukan dari center putar/lepas dan juga bisa sebagai awalan dari pengeboran dengan mata bor yang lebih besar.



4. Chuck Bor


Chuck bor merupakan kelengkapan mesin bubut pada proses pengeboran. Alat ini dipakai untuk mencekam mata bor dan center drill.




5.  Kunci Chuck


Kunci chuck digunakan untuk mengencangkan atau mengendurkan pososi rahang cekam yang ada pada mesin bubut sehingga benda bisa dipasang dengan sempurna.


6. Kunci L Atau Kunci Segi Enam


Kunci L atau yang dikenal dengan nama lain kunci segi enam memiliki penggunaan yang sangat beragam. Salah satu penggunaan alat ini pada kinerja mesin bubut adalah untuk mengendurkan atau mengencangkan baud pada eretan atas supaya dapat diputar.




7. Mistar Gulung


Mistar gulung adalah perlengkapan mesin bubut yang biasanya terbuat dari plat baja, namun ketebalannya lebih tipis dari mistar baja. Penggunaan  alat ini adalah untuk mengukur benda kerja yang memiliki panjang lebih dari 1000 mm.


8. Kuas


Kuas digunakan untuk membersihkan bram/tatal sisa-sisa pembubutan dan untuk membersihkan kotoran yang lainnya pada mesin bubut, karena jika tatal / bram diambil dengan tangan dapat melukai tangan.



9. Penyangga Jalan (steady rest jalan)


Penyangga ini dipasang pada sisi eretan lintang dan ikut bergerak bersama pahat. Umumnya digunakan untuk menyangga atau menopang benda kerja yang kecil panjang.


10. Kunci Pas


Kunci pas berfungsi untuk melepaskan mur dan baut pada mesin bubut. Rahang pada alat ini dibuat dengan besar sudut sekita 15 derajat. Hal ini untuk mencegah terjadinya perputaran penuh yang mencapai 60 derajat.


Baca Juga : Pahat Bubut : Jenis dan Fungsinya

                      12 Jenis Roda Gigi

                     

11. Mata Bor


Mata Bor dipasang pada chuck bor untuk membuat lubang pada benda kerja di mesin bubut, Ukuran mata bor beragam sesuai kebutuhan industri.


12. Hoist /crane


Hoist merupakan alat bantu yang diperlukan untuk proses pemasangan benda kerja yang berat / besar pada mesin bubut. Hoist berfungsi untuk mengangkat benda kerja yang berat atau berukuran besar serta mengatur benda kerja yang terpasang pada mesin bubut.



13. Peyangga tetap (steady rest tetap)


Penyangga ini dipasang pada alas mesin dan tidak bergerak. Umumnya digunakan untuk menyangga benda kerja yang besar dan panjang.



14. Plat Pembawa


Pelat pembawa digunakan untuk menjepit benda kerja yang lebar dan tipis, bentuknya tidak beraturan dan tidak dapat dijepit dengan alat lain. Alat ini memiliki alur sebagai tempat ganjal, klem penjepit dan baut pengikat benda kerja. Proses penjepitannya sama halnya bila menjepit benda kerja pada mesin bor atau meja mesin sekrap terhadap benda kerja yang panjang. Penyetelannya membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan penyetelan cekam rahang empat.



15. Lathe Dog


Lathe Dog digunakan untuk membawa benda kerja sehingga berputar pada saat membubut. Ujung benda kerja yang akan dibubut dimasukkan ke dalam lubangnya lalu diikat dengan baut pengikat. Bentuk alat ini ada yang berujung lurus dan ada pula yang berujung bengkok. Alat ini digunakan bila benda kerja dipasang dengan dua senter. Yang berujung bengkok digunakan bila dipasang pada pelat pembawa yang beralur.

Baca Juga Sejarah Mesin Bubut


Alat Ukur Mesin Bubut

Selain berbagai perlengkapan tambahan, pekerjaan mesin bubut juga dibantu dengan berbagai jenis alat ukur seperti berikut ini:

1. Jangka Sorong


Jangka sorong memiliki beberapa fungsi seperti mengukur dimensi dalam, dimensi luar dan kedalaman dari suatu benda kerja.



2. Outside Micrometer ( Mikrometer luar) 


Outside micrometer berfungsi mengukur dimensi luar dengan ketebalan yang sangat kecil degan akurat. Alat ini terdiri dari frame, anvils, barrel, spindle, dan thimble.


3. Inside Micrometer (mikrometer dalam)


Inside micrometer dipakai untuk mengukur suatu dimensi dalam benda dengan akurat. Alat ini memiliki dua skala yang terdapat pada barrel dan thimble.



4. Depth Micrometer (mikrometer kedalaman)


Depth micrometer digunakan untuk mengukur kedalaman lubang atau ketinggian suatu benda. Skala alat ini juga terdapat di barrel dan thimble.


5. Digital Micrometer


Digital micrometer mampu mengukur berbagai jarak dengan ketebalan yang sangat kecil secara akurat.



6. Height Gauge


Height gauge berfungsi memberikan tanda goresan berulang pada benda kerja sebagai patokan serta mengukur tinggi benda pada bidang acuan. Alat ini biasanya digunakan bersamaan dengan meja perata.


7. Dial Caliper (jangka sorong jam)


Dial caliper memiliki fungsi seperti jangka sorong namun dengan pembacaan ukuran yang dilakukan secara analog.



8. Dial Indicator


Dial indicator berguna untuk mengukur rata permukaan pada bidang datar, kebulatan dan kebengkokan poros, serta kesejajaran suatu benda, pada proses pembubutan sering juga digunakan untuk menyeting pemasangan benda kerja pada cekam rahang empat.




9. Dial Bore Indicator Atau Bore Gauge


Dial bore indicator digunakan untuk mengukur diameter dalam secara akurat.




10. Mal Ulir


Mal ulir dipakai untuk mengukur benda yang diulir pada mesin bubut. Proses dibutuhkan karena ulir umumnya membutuhkan pengukuran yang pas dengan pasangannya. Mal ulir ada 3 jenis yaitu  mal ulir metris, withworth, serta union.


11. Digital Gear Tooth Caliper


Digital gear tooth caliper adalah perlengkapan mesin bubut yang berfungsi untuk mengukur panjang benda serta diameter gigi. Alat ini dilengkapi pengaturan untuk posisi serta konversi pengukuran dalam mm maupun inch.



Demikian beberapa perkakas mesin bubut yang sering digunakan dalam pekerjaan membubut, semoga bermanfaat. Salam Solidarity Forever !!