Tampilkan postingan dengan label Teknik Pemesinan BUbut. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teknik Pemesinan BUbut. Tampilkan semua postingan

Selasa, 18 November 2025

PEMBUBUTAN ULIR

Pembubutan Ulir-Proses pembubutan ulir pada mesin bubut stanar pada dasarnya hanyalah alternatif apabila jenis ulir yang diperlukan tidak ada di pasaran atau jenis ulir yang dibuat hanya untukkeperluan khusus. Mesin bubut standar didesain tidak hanya untuk membuat ulir saja, sehingga saat membuat uir dengan mesin bubut standar memerlukan waktu yang lama, hasilnya kurang presisi dan harus memahami teknik pembubutannya.

Pembuatan ulir dengan jumlah yang banyak atau produksi massal pada umumnya dilakukan atau diproses dengan cara diantaranya diroll, dicetak, dipress atau diproses pemesinan dengan mesin yang didesain khusus digunakan umntuk membuat ulir sehingga hasilnya cepat dan presisi.

Pada artikel kali ini hanya akan membahas proses pembubutan ulir segitiga saja, karena ulir dengan bentuk yang lain (persegi, trapesium atau bulat ) pada prinsipnya sama saja, cuma berbeda pada bentuk pahatnya saja.

A. Teknik Pembubutan Ulir Segitiga

Proses pembubutan ulir dengan mesin bubut dapat dilakukan dengan tiga metode, yakni :

1. Pemotongan tegak lurus terhadap sumbu dengan eretan melintang (Menusuk)

Pemotongan tegak lurus

Pemotongan ulir dengan cara tegak lurus terhadap sumbu adalah proses pembubutan ulir yang pemakanannya dilakukan dengan cara posisi pahat ulir maju tegak lurus terhadap sumbu sehingga pahat bubut mendapatkan beban yang besar karena tiga sisi mata sayatnya melakukan pemotongan bersama-sama. 

Keuntungan : Proses lebih cepat, hakus dan mudah mengerjakannya.

Kerugian : Beban pahat lebih besar sehingga pahat cepat panas dan kemungkinan cepat tumpul juga besar.

Cara pembubutan ulir ini digunakan untuk membuat ulir yang memiliki kisar/gang kecil.

2. Pemotongan miring dengan menggeser eretan atas

Pemotongan Ulir Miring

Pembubutan ulir dengan cara ini adalah dengan memiringkan pahat setengah sudut ulir dengan memiringkan dudukan pada eretan atas.

Keuntungan : Beban pahat lebih kecil sehingga pahat tidak cepat rusak/panas.

Kekurangan : Proses lebih lama dan hasil lebih kasar 

Cara pembubutan ini digunakan untuk membuat ulir dengan kisar/gang sedang.

3.Pemotongan zig-zag

Pemotongan Zig-Zag

Pemotongan ulir dengan cara zig zag adalah proses pembubutan ulir dengan cara pemakanan bervariasi yaitu gabungan antara cara tegak lurus (menusuk ) dan miring dengan menggeser eretan atas. Jadi pada proses ini untuk mendapatkan kedalaman penguliran tidak hanya tegak lurus menggunakan eretan melintang saja melainkan juga divariasi dengan mengeser eretan atas sebagai dudukan pahat kekanan atau kekiri.

Keuntungan : Hasil pembubutan halus dan beban pahat ringan

Kekurangan : Proses lebih lama dan membutuhkan keterampilan khusus.

Cara pembubutan kombinasi ini dgunakan untuk membuat ulir dengan kisar/gang yang besar.

Ulir itu apa ?

B. Arah Pemotongan Ulir

Arah pemotongan ulir tergantung dari jenis ulir yang akan dibuat. Jika jenisnya ulir kanan, arah pemakanannya dimulai dari ujung kanan benda kerja dan juka ulir kiri maka pemakanan ulirnya dimulai dari awal pekerjaan ulir diujung kiri. Arah Pemotongan ulir dapat diatur pada tuas yang ada pada kepala tetap

Arah Pemotongan Ulir

C. Kedalaman Pemotongan Ulir dan Diameter Awal Benda Kerja

Kedalaman Pemakanan Ulir

Kedalaman Pemakanan ulir untuk jenis metris dan withworth dapat dilihat pada gambar tabel di bawah ini.

Tabel kedalaman pemakanan ulir

Sedangkan rumus untuk diameter awal benda kerja yang akan diulir adalah sebagai berikut :

Rumus D awal ulir

D. Proses Pemotongan Ulir Segitiga

Pemotongan ulir segitiga pada mesin bubut dapat menggunakan dua jenis pahat, yaitu pahat ulir mata potong taungan dan mata potong majemuk. 

Pahat Ulir Majemuk dan Tunggal
             Ingin tahu sejarah mesin Bubut ?

E. Langkah-langkah Pemotongan Ulir Segitiga

1. Persiapan Mesin

a. Cek kondisi mesin dan pastikan mesin siap digunakan

b. Aktifkan sumber listrik dari posisi OFF ke posisi ON

c. Atur besar putaran mesin dan arah pemakanan

d. Atur susunan roda gigi dalam kotak roda gigi (gear box) dan handel-handelnya sesuai dengan jenis dan kisar/gang roda gigi yamg akan dibuat berdasrkan tabel yang ada di mesin.

2. Pembubutan Ulir Segitiga

a.Siapkan benda kerja poros atau lubang dengan diameter yang sesuai dengan rumus baik untuk mur ataupun baut.

b. Pasang benda kerja pada ragum dan pada ujung sisinya topanglah dengan senter putar (jika benda kerja yang diulir berukuran panjang)

Pemasangan Benda Kerja

c. Lakukan pembubutan benda kerja dsampai dengan diameter yang sesuai untuk bakalan ulir luar maupun dalam

Pembubutan Awal
d. Pasang pahat ulir tegak lurus terhadap benda kerja dan setinggi senter, untuk posisi eretan atas sesuaikan dengan metode yang digunakan.
Pemasangan Pahat Ulir

e. Lakukan awal pembubutan ulir dengan kedalaman pemakanan secara bertahap,

Pemakanan awal ulir

Pada awal pemakanan lakukan pengecekan kisar ulir dengan mal ulir sebelum dilanjutkan penguliran yang lebih dalam, benda kerja boleh diwarnai supaya kisar mudah dicek. Jika kisar sudah sesuai pembubutan dilanjutkan sampai didapat kedalaman ulir sesuai ketentuan.

Pemeriksaan Kisar

f. Pada pembubutan ulir yang tidak menggunakan lonceng ulir, saat mengembalikan pahat pada posisi semula diperbolehkan dengan kecepatan putar yang lebih tinggi. hal ini dilakukan supaya prosesnya lebih cepat.

g. Pada pembubutan dengan lonceng ulir, pada saat mengembalikan pahat ke ujung benda kerja tuas mur belah boleh dibuka apabila ulir transportis dengan ulir yang dibuat satu sistem, misalkan sama-sama metris atau inchi dan kisar poros transportis merupakan kelipatan bulat dari kisar yang sedang dibuat.

h. Apabila kedalaman ulir sudah sesuai perhitungan, cek dahulu hasilnya dengan mal ulir (thread gauge ). jika sudah sesuai atau ulir sudah masuk, benda kerja boleh dilepas dari cekam, jika belum bisa dilakukan pemakanan "lamak" (diulang untuk kedalamn terakhir bertujuan membersihkan ulir dari bram atau seroihan logam lainnya) sampai didapat ukuran ulir yang sesuai atau pas dengan pasangannya (mur atau baudnya).

Thread Gauge

i. Apabila pengepasan ulir sudah standar sesuai ketentuan benda kerja boleh dilepaskan.

j. Bersihkan mesin, benda kerja dan tempat kerja serta kembalikan peralatan yang digunakan pada tempatnya semula.

Demikian materi tentang Membubut Ulir pada Mesin bubut. Semoga bermanfaat Salam Solidarity Forever !!


Senin, 10 November 2025

ULIR (THREAD)

Ulir-Ulir (thread) merupakan bentuk spiral yang melilit pada batang silinder atau kerucut. Struktur ini banyak ditemukan pada sambungan baut dan mur, pipa berulir, poros mesin, serta mekanisme pengubah gerak putar menjadi gerak lurus.

Dalam dunia teknik mesin, pemilihan tipe ulir yang tepat sangat menentukan kekuatan sambungan, ketahanan aus, serta kemudahan proses perakitan maupun pembongkaran.

Artikel ini membahas jenis-jenis ulir dari dua sisi penting:

  • Bentuk profil ulir — tampilan penampangnya (segitiga, kotak, trapesium, dll).
  • Standar dan spesifikasi ulir — ukuran, satuan, arah, serta sistem standarisasi internasional.
     Baca Juga : bagian - bagian mesin Frais

1. Berdasarkan Bentuk Profil Ulir

Profil ulir menunjukkan bentuk penampang alur dan puncak ulir. Setiap profil dirancang untuk fungsi tertentu sesuai kebutuhan kekuatan, efisiensi, maupun kemudahan produksi.

a. Ulir Segitiga (Triangular Thread)

Ulir Segitiga

Bentuk ini adalah yang paling umum digunakan untuk sambungan baut dan mur. Penampangnya berbentuk huruf V dengan sudut tertentu (misalnya 60° untuk ulir metrik dan UNC).

Kelebihan: mudah diproduksi massal, tersedia dalam banyak standar, ideal untuk sambungan umum.

Kekurangan: kurang efisien untuk transmisi daya atau beban aksial besar.

b. Ulir Segi Empat (Square Thread)

Ulir Segiempat

Profilnya menyerupai kotak, dengan sisi tegak lurus terhadap sumbu ulir. Biasanya digunakan pada sistem yang mentransmisikan gerak atau gaya linier, seperti lead screw pada mesin dan dongkrak.

Kelebihan: efisiensi tinggi dan gesekan rendah.

Kekurangan: pembuatan lebih rumit dan tidak cocok untuk sambungan cepat.

c. Ulir Trapesium (Trapezoidal/Acme Thread)

Ulir Trapesium

Memiliki bentuk trapesium dengan sisi miring. Contoh yang populer adalah ulir Acme (standar Amerika) dan ulir Trapezoidal metrik (ISO).

Kelebihan: gabungan antara efisiensi dan kemudahan produksi.

Kekurangan: sedikit lebih berat dibanding ulir segitiga untuk sambungan umum.

d. Ulir Bulat (Knuckle/Round Thread)

Ulir Bulat

Profil alurnya melengkung, tanpa sudut tajam. Cocok untuk sambungan yang sering dibongkar-pasang atau bekerja di lingkungan berdebu dan kotor.

Kelebihan: tahan terhadap kontaminasi dan mudah dilepas.

Kekurangan: kekuatan menahan beban lebih rendah dibanding profil tajam.

e. Ulir Buttress

Ulir Buttress

Ulir ini asimetris yakni satu sisi hampir tegak lurus, sisi lain miring. Didesain untuk menahan beban besar dari satu arah, misalnya pada dongkrak dan sistem tekan hidrolik.

Kelebihan: kuat terhadap beban satu arah, gesekan rendah.

Kekurangan: tidak cocok untuk beban bolak-balik dan lebih sulit dikerjakan.

2. Berdasarkan Spesifikasi dan Standar

Selain bentuk, ulir diklasifikasikan berdasarkan satuan ukuran, sudut puncak, arah ulir, dan standar internasional.

a. Ulir Metrik (ISO Metric Thread)

Ulir Metrik

Cirinya :

  • Satuan: milimeter (mm)
  • Penandaan: diawali huruf M (contoh: M8 × 1.25)
  • Sudut puncak: 60°

Kelebihan: standar internasional, mudah didapat, dan cocok untuk hampir semua aplikasi umum.

Contoh penggunaan: otomotif, mesin, konstruksi.

Contoh Pembacaan Ulir Metris

M10 × 1.5

Artinya:

Huruf M → menunjukkan jenis ulir metris.

10 → diameter luar (nominal) ulir = 10 mm

1.5 → jarak antar puncak ulir (pitch) = 1.5 mm.

b. Ulir Whitworth (BSW)

Ulir Withworth

Cirinya :

  • Satuan: inci
  • Sudut puncak: 55°
  • Penandaan: BSW (contoh: ½″ BSW × 16 TPI /Thread Per Inchi)

Kelebihan: kuat dan tahan beban tinggi, masih banyak digunakan pada mesin lama di Inggris.

Penggunaan: permesinan klasik, sistem pipa Inggris.

Cara Pembacaan Ulir Withworth

½″ BSW × 12 TPI

Artinya:

½″ (setengah inci) → diameter luar nominal ulir.

12 TPI (Threads Per Inch) → jumlah ulir dalam satu inci panjang ulir.

BSW → menunjukkan sistem British Standard Whitworth.


c. Ulir UNC (Unified National Coarse)

Ulir UNC

Cirinya : 

  • Satuan: inci
  • Sudut: 60°
  • Ciri khas: jarak antar ulir lebar (pitch kasar).

Kelebihan: tahan terhadap kotoran, cocok untuk material lunak.

Penggunaan: otomotif dan konstruksi Amerika Utara.

Penyebutan ukuran: misalnya “¼-20 UNC” yang berarti diameter nominal ¼ inci dan 20 ulir per inci (TPI) untuk seri coarse.

d. Ulir UNF (Unified National Fine)

Ulir UNF

Cirinya : 

  • Satuan: inci
  • Sudut: 60°
  • Ciri khas: pitch halus (ulir rapat).

Kelebihan: sambungan lebih rapat dan tahan getaran.

Penggunaan: industri presisi, penerbangan, dan hidrolik.

Sistem penamaan: diameter nominal diikuti oleh jumlah ulir per inch (TPI). Contoh: “¼-20 UNF” berarti diameter ¼ inci dengan 20 ulir per inci

e. Ulir BSP (British Standard Pipe)

Ulir BSP

Digunakan untuk: sambungan pipa air, oli, gas.

Jenis:

  • BSPP (sejajar) → menggunakan seal karet.
  • BSPT (meruncing) → segel terbentuk dari tekanan ulir.

Sudut ulir: 55°.

Satuan: inci.

Contoh: “¼″ BSP” berarti ukuran nominal ¼ inci.

Tabel standar Ulir BSP akan menunjukan TPI (Threads Per Inch) dan pitch dalam mm. Contoh: ¼″ BSP → 19 TPI → pitch ≈ 1.337 mm.

f. Ulir NPT (National Pipe Thread)

Ulir NPT

Standar Amerika untuk sambungan pipa meruncing.

Sudut ulir: 60°.

Penggunaan: instalasi gas, minyak, dan hidrolik.

Contoh: “¾″ NPT” artinya nominal pipa ¾ inci menggunakan standar NPT.

g. Ulir ACME

Ulir Acne

Cirinya : 

  • Profil: trapesium 29°.
  • Satuan: inci.

Kelebihan: mampu menahan gaya aksial besar, cocok untuk gerak linier.

Penggunaan: lead screw, dongkrak, dan mesin CNC.

Contoh penamaan: “¾-6 ACME G” → diameter ¾ inch, 6 TPI, ulir umum.

h. Ulir Trapezoidal (Tr)

Ulir Trapezoidal

  • Versi metrik dari ACME, dengan sudut 30°.
  • Penandaan: Tr20 × 4 (diameter 20 mm, pitch 4 mm).
  • Penggunaan: poros penggerak mesin bubut, dongkrak ulir, dan peralatan presisi.

Penandaan atau “kode” ulir trapezoidal umumnya seperti berikut:

  • Format umum: Tr[diameter nominal] × [pitch]

Contoh: “Tr24 × 5” → diameter nominal = 24 mm, pitch = 5 mm.

  • Jika ulir tangan kiri (left-hand) maka tambahan suffix “LH”.

Contoh: “Tr20 × 4 LH” → 20 mm diameter, pitch 4 mm, ulir kiri.

3. Arah, Pitch, Start (mula ulir) dan Parameter Ulir

a. Arah ulir

Arah Ulir

Right-hand (kanan): dikencangkan searah jarum jam.

Left-hand (kiri): untuk aplikasi khusus agar tidak longgar karena putaran kerja.

b. Start (mula) Ulir

Start (mula ) Ulir


1). Ulir Tunggal (Single-Start Thread)

🔹 Ciri-ciri:

Hanya memiliki satu jalur ulir dari pangkal hingga ujung.

Setiap putaran penuh (360°) akan memajukan mur sejauh 1 pitch.

Lead = Pitch.

🔹 Contoh:

Jika pitch = 2 mm → maka setiap satu putaran mur maju 2 mm.

🔹 Kelebihan:

Mudah dibuat dan kuat menahan beban.

Digunakan untuk sambungan umum (baut-mur, sekrup mesin).

🔹 Kekurangan:

Gerakan linier per putaran lambat.

 Aplikasi: Baut biasa, mur sambungan mesin, baut rangka.

 2). Ulir Ganda (Double-Start Thread)

🔹 Ciri-ciri:

Terdiri dari dua alur ulir identik yang dimulai dari dua titik berbeda (180° terpisah).

Jarak antar ulir tetap sama, tetapi pergeseran awal berbeda.

Lead = 2 × Pitch.

🔹 Contoh:

Pitch = 2 mm → maka lead = 4 mm → setiap satu putaran penuh mur maju 4 mm.

🔹 Kelebihan:

Gerakan linier lebih cepat untuk jumlah putaran yang sama.

Beban distribusi lebih merata antar ulir.

🔹 Kekurangan:

Tidak sekuat ulir tunggal dalam menahan beban aksial tinggi.

 Aplikasi: Spindle meja mesin, katup, atau mekanisme yang butuh gerak cepat.

3). Ulir Tiga (Triple-Start Thread)

🔹 Ciri-ciri:

Terdiri dari tiga alur paralel, terpisah 120° di sekeliling batang.

Lead = 3 × Pitch.

🔹 Contoh:

Pitch = 2 mm → lead = 6 mm → mur maju 6 mm per satu putaran penuh.

🔹 Kelebihan:

Perpindahan cepat (lead besar).

Cocok untuk aplikasi yang memerlukan penyetelan cepat tanpa banyak putaran.

🔹 Kekurangan:

Pembuatan lebih sulit.

Daya jepit (holding power) menurun.

 Aplikasi: Mekanisme transport sekrup (feed screw), alat pengangkat cepat.

 4). Ulir Empat (Quadruple-Start Thread)

🔹 Ciri-ciri:

Memiliki empat alur heliks yang dimulai 90° terpisah.

Lead = 4 × Pitch.

Digunakan untuk pergerakan linear sangat cepat per putaran.

🔹 Contoh:

Pitch = 1.5 mm → lead = 6 mm → mur maju 6 mm tiap 1 putaran.

 Aplikasi: Mekanisme pembuka tutup cepat (quick release), mesin CNC presisi tinggi, screw feeder industri.

c. Pitch dan Lead

Pitch dan Lead

Pitch = jarak antar puncak ulir.

Lead = jarak gerak per satu putaran (lebih besar pada ulir ganda/multi-lead).

d. Parameter utama

Parameter Ulir

  • Major diameter (diameter luar),
  • Minor diameter (diameter dasar),
  • Pitch diameter,
  • Flank angle (sudut sisi ulir).

e. Jenis ulir berdasarkan bentuk batang:


Parallel thread → diameter konstan.

Tapered thread → diameter mengecil, umum untuk sambungan pipa bersegel.

4. Pemilihan Jenis Ulir Sesuai Aplikasi

Tabel penggunaan ulir

Ingin tahu sejarah Mesin Bubut ?

5. Kesimpulan

Ulir memiliki banyak variasi bentuk dan standar. Bentuk profil menentukan fungsi mekanik, sedangkan standar menentukan kompatibilitas antar komponen.

Pemilihan yang tepat akan meningkatkan kekuatan sambungan, ketahanan aus, serta efisiensi perawatan.

Kesalahan memilih ulir dapat menimbulkan kegagalan sambungan, aus cepat, atau sulit dirakit.

Demikian artikel tentang ulir ini, semoga bermanfaat !

Jumat, 21 Oktober 2022

Mengartel (Knurling) Dengan Mesin Bubut


Knurling atau Mengartel-Mengkartel dengan mesin bubut yaitu proses pembuatan alur/gigi melingkar pada bagian permukaan benda kerja dengan tujuannya agar permukannya tidak licin pada saat dipegang oleh tangan.
Pola Kartel

Bentuk/profil hasil hasil pengkartelan akan mengikuti jenis kartel yang digunakan. ada yang belah ketupat (diamond), lurus, atau miring tergantung gigi kartelnya. 






Hasil Benda yang dikartel

Contoh benda yang di kartel antara lain terdapat pada batang penggores, tangkai palu besi dan pemutar tap Jalu Sepeda BMX dan komponen lain yang memerlukan pemegangnya tidak licin.


Sebelum Proses Mengartel kita harus menentukan dulu diameter dan putaran mesin bubutnya. Mari kita bahas satu persatu :

                                             Baca Juga : 

                            Sejarah Mesin Bubut

                            10 Bagian Utama Mesin Bubut

                            Jenis Pahat Bubut dan Fungsinya

                            * Parameter Pemotongan Mesin Bubut

                            Jenis Pekerjaan Dalam Membubut

1. Diameter Benda Kerja yang di kartel

Pada saat dikartel, benda kerja akan mengembang (membesar) sehingga benda kerja awal sebelum dikartel harus dikurangi supaya hasil benda kerja yang dikartel sesuai dengan ukuran pada gambar kerja. Untuk menentukan Diameter benda kerja yang dikartel dapat menggunakan rumus :

Contoh :

Berapa Diameter yang dibubut utk benda yang dikartel pada gambar dibawah ini jika kisar kartel yang digunakan adalah 2 :


Diketahui :

             D = 40 mm

             Kisar = 2

             Ditanya Dkartel ...?

    Jawab :

    Rumus :     Dkartel     = D - (1/3xKisar kartel)

                                        = 40 - (1/3 x 2)

                                        = 40 - 0,6

                        = 39,4 mm

 Jadi Benda kerja yang dikartel dibuat diameter 39,4 mm supaya nanti hasilnya setelah dikartel menjadi 40 mm.

2. Putaran Mesin pada saat mengkartel

Putaran mesin pada saat mengartel berbeda dengan pada saat membubut normal. Untuk menentukan putaran mesin pada saat mengkartel, kita gunakan rumus :

Contoh : Jika kita membubut normal dengan putaran 300 rpm, maka pada saat mengartel kita gunakan putaran 1/4 x 300 = 75 rpm.

Tujuan putaran mesin pada saat mengartel lebih rendah dari pada putaran mesin pada saat normal adalah agar  roll kartel dan porosnya tidak mendapat beban yang berat dan terjadi gesek yang tinggi.

3. Cara Mengartel

langkah - langkah mengartel dengan mesin bubut :

- Bubut diameter benda kerja sesuai aturan, yakni: Dkartel = D- (1/3xKisar kartel).

- Pasang kartel dengan kuat dan setinggi senter (biasanya pada kartel ada titik untuk setting tinggi pemasangan) sebagaimana pemasangan alat potong pada proses pembubutan lainnya

- Aturlah putaran mesin sesuai aturan, yakni nkartel = ¼ x nnormal.

- Lakukan pengkartelan dimulai pada ujung benda kerja, dengan cara posisi kartel dimiringkan ± 3º-5º

- Gerakkan eretan lintang untuk memberikan pemakanan awal, sehingga roda kartel menekan dengan stabil. Periksa lebih dahulu diameter benda kerja, jika sudah sesuai ukuran pengkartelan bida dilanjutkan jika kurang pemakanan kurang dalam jadi harus di tambah untuk kedalaman pemakanan.

- Jika diameter sudah sesuai ukuran, Lakukan pengkartelan secara otomatis (mesin bubut disetel otomatis untuk eretan memanjang) hingga mencapai panjang yang dikehendaki. Jangan lupa gunakan pendingin pada saat mengkartel

- Netralkan gerakan otomatisnya, dan selanjutnya ukur diameter hasil pengkartelan kembali. Jika diameternya belum mencapai ukuran yang dikehendaki, tambah kedalaman pengkartelan dengan cara penambahan pemakanannya pada spindel mesin masih dalam posisi hidup /berputar. Jangan lupa arah putaran mesinnya tetap sama dan yang perlu dibalik hanya arah gerakkan otomatisnya, yaitu dengan cara mengatur tuas pembalik arah poros pembawa gerakan eretan memanjang ( tuAs ada pada kepala tetap). Selanjutnya lakukan kembali pengkartelan secara otomatis hingga selesai.

Demikian cara mengartel atau knurling dengan mesin bubut. Semoga Bermanfaat !!

Senin, 17 Oktober 2022

MEMBUBUT TIRUS


Membubut Tirus-Membubut tirus adalah proses pembubut yang menghasilkan poros atau lubang dengan diameter yang berbeda pada kedua ujungnya. Proses pembubutannya sama dengan proses pembubutan lurus,hanya disini pahatnya dimiringkan atau benda kerja dimiringkan. Teknik membubut tirus ada 3 cara yaitu :

Baca Juga : Jenis - Jenis Pahat Bubut dan Fungsinya

A. Memiringkan Eretan Atas


Sebelum Membubut tirus dengan Memiringkan eretan atas kita harus menghitung dulu berapa kemiringan eretan atasnya.



Rumus membubut tirus dengan eretan atas adalah : 

Lihat contoh untuk mengitung sudut tirus :


Pada gambar diketahui :

     D= 40 mm

     d= 20 mm

     t= 50 mm

Ditanya  : sudut kemiringan Eretan Atas.

Rumus : tg ά     = D-d/2t

                         = 40 - 20 /2.50

                         = 20/100

                 = 0,2

Nilai 0,2 ini masih dalam hitungan tg ά,belum menunjukkan sudut eretan atas yang kita inginkan.Untuk menentukan sudutnya ( ά ) maka digunakan anti tg-nya atau tg -1. Dan nilai anti tg dari  0,2 adalah 11,3 ⁰. Jadi Kemiringan Eretan Atas adalah 11,3 ⁰.

Untuk mencari nilai dari anti tg atau tg-1 bisa menggunakan beberapa metode yaitu :

1. Tabel logaritma (bisa dibeli di toko buku )

2. Kalkulator Scientific.Caranya adalah setelah ketemu nilai dari tg ά dalam hal ini adalah 0,2 silahkan tekan tombol shift + tg nanti akan ketemu angka 11,3 ⁰.

3. Aplikasi kalkulator yang ada di pc atau laptop.Caranya adalah :

     a. Buka aplikasi Calkulator 

     b. Pada menu yang ada silahkan klik view kemudian klik scientific.

     c. Silahkan hitung nilai tg ά  hingga ketemu.Pada contoh diatas ketemu 0,2.

     d. Klik tombol degrees (DEG) untuk menampilkan hasil dalam satuan derajat.

     e. Tampilan pada kalkulator belum tampil menu tg-1 atau anti tg,yang ada adalah tombol sin,cos tg dll.Untuk menampilkan tombol anti tg silahkan klik tombol Inv atau tombol 2nd,maka akan muncul tombol tg-1.

     f. Klik tombol tg-1 maka akan tampil hasil dari anti tg 0,2 yaitu 11,3⁰

Baca Juga : Parameter Pemotongan Pada Mesin Bubut

B. Menggeser Kepala Lepas / Tail Stock


Sebelum Membubut tirus dengan Menggeser kepala lepas  kita harus menghitung dulu berapa offsetnya atau pergeseran kepala lepasnya. Untuk menghitung pergeseran kepala lepas dapat menggunakan rumus di bawah ini :

Lihat contoh untuk mengitung pergeseran kepala lepas :

            Pada gambar diketahui :

                 D  = 40 mm

                 d  = 20 mm

                 LW = 90 mm

                 LT = 50 mm

        Maka Ditanya offset (pergeseran kepala lepas)

            Rumus :     offset     = (D-d)LW/2LT

                                             = (40 - 20).90 /2.50

                                             = 20.90/100

                                     = 1800/100

                                     = 18 mm

Batas maksimal dari pergeseran kepala lepas adalah 3 % dari panjang keseluruhan benda kerja. Jadi 3/100 x 90 = 2,7 mm. Maka untuk benda kerja seperti pada gambar diatas tidak bisa dikerjakan dengan menggeser kepala lepas / tail stock karena nilai hasil akhir perhitungan tirusnya melebihi batas maksimal.

Baca Juga : Macam - macam pekerjaan dalam membubut

C. Menggunakan Tapper Attachment


Sebelum membubut tirus dengan Tapper attachment kita harus menghitung dulu sudut/pergeseran tapper attahment. Pada dasarnya prinsip pergeseran eretan atas dan pergeseran penghantar taper attachment adalah sama.Oleh karena itu rumus antara keduanya adalah sama dan saya rasa tidak perlu untuk dibahas ulang.Salam Solidarity Forever .Semoga bermanfaat !!.

Kamis, 01 September 2022

Jenis - Jenis Pekerjaan Dalam Membubut

 Jenis - Jenis Pekerjaan Dalam Membubut

Jenis - Jenis Pekerjaan Dalam Membubut-Membubut adalah suatu proses pemakanan benda kerja yang prinsip kerjanya benda kerja berputar dan pahatnya bergerak translasi (lurus) ke depan atau ke belakang  atau ke samping kiri atau kanan. Pada umumnya mesin bubut digunakan untuk mengerjakan benda-benda berbentuk silinder. Benda kerja tersebut dapat dibentuk dengan variasi bentuk bermacam-macam dengan mesin bubut. Berikut ini Jenis pekerjaan yang biasa dikerjakan dengan mesin bubut.

Baca juga : Sejarah Mesin Bubut

1. Membubut Muka (Facing)

Facing atau membubut muka adalah proses pembubutan yang dilakukan untuk meratakan bidang muka benda kerja yang tegak lurus dengan sumbu mesin/benda kerja. Pembubutan Facing dapat juga untuk mengurangi panjang benda kerja. Pembubutan facing dapat dilakukan dengan cara benda kerja berputar dan pahat bergerak melintang (sumbu Y). Hasil dari pembubutan facing adalah permukaan yang rata dan tegak lurus dengan sumbu mesin/benda kerja.

2. Membubut Lurus (Straight Turning)


Membubut lurus adalah proses pembubutan benda kerja sejajar dengan poros mesin (sumbu X). Membubut lurus bertujuan mengurangi diameter benda kerja secara bertahap. Prinsip kerjanya benda kerja berputar dan pahat bergerak ke kanan/kiri operator (sumbu X).



3. Membubut Alur (Grooving)

Membubut alur (grooving) adalah proses pembubutan yang bertujuan untuk membuat alur pada benda kerja. Arah pemakanan membubut alur (grooving) adalah tegak lurus terhadap sumbu mesin/benda kerja dengan kedalaman pemakanan tertentu. Membubut Alur menggunakan pahat Alur. Bentuk alur juga bermacam-macam, tergantung penggunaan, ada yang bnetuknya lurus, V, atau cekung. Pembentukan bentuk Alur didapat dari bentuk pahat alur itu sendiri.


4. Membubut memotong (Cut off)


Memotong (cut off) adalah proses pembubutan dengan tujuan untuk melakukan pemotongan benda kerja. Proses pemotongan dilakukan sama dengan proses pembubutan alur hanya saja kedalaman pemakanannya sampai mencapai sumbu benda kerja, sehingga benda kerja akan terpotong. Pahat yang digunakan adalah pahat alur yang tipis.


5. Membubut Tirus (Tapper)

Membubut tirus adalah proses pembubut yang menghasilkan poros atau lubang dengan diameter yang berbeda pada kedua ujungnya. Proses pembubutannya sama dengan proses pembubutan lurus,hanya disini pahatnya dimiringkan atau benda kerja dimiringkan. Teknik membubut tirus ada dua yaitu :

a. Dengan memiringkan pahat sesuai derajat kemiringannya dengan mengatur kemiringan eretan atas

b. Memiringkan benda kerja dengan tapper attachment 

Baca Juga : 10 Bagian Utama Mesin Bubut

                    Perlengkapan Mesin Bubut

                    Jenis Pahat Bubut dan fungsinya

6.Membubut Ulir (Threading)

Membubut ulir (threading) dilakukan untuk membuat ulir pada benda kerja baik ulir dalam maupun ulir luar. Proses membubut ulir dilakukan dengan mengikuti gerakan satu putaran ulir. Pahat akan bergerak memanjang sejajar dengan sumbu mesin (sumbu X) dan digerakan secara otomatis. Pengaturan otomatis selain gerakan juga untuk menentukan besar kisarnya, Pengaturan ini diatur pada tombol/tuas yang ada pada kepala tetap mesin bubut (bubut manual). Bentuk ulir yang dihasilkan bergantung pada ujung pahat yang digunakan, jika ujung pahatnya berbentuk segitiga maka hasil ulrnya adalah ulir segitiga, jika ujung pahat berbentuk segiempat maka akan dihasilkan ulir segiempat.

7. Mengebor (boring)


Pengeboran pada mesin bubut dilakukan dengan cara memasangkan mata bor pada kepala lepas kemudian menggerakan mata bor yang berada tepat pada sumbu mesin. Gerakan mata bor ini dilakukan dengan memutarkan handel kepala lepas.Pada proses pengeboran biasanya diawali dengan mata bor center drill untuk membuat jalan untuk pengeboran.



8. Membubut Dalam

Karena mata bor memiliki keterbatasan ukuran, untuk membuat lubang - lubang dengan dengan ukuran yang besar dilakukan dengan mesin bubut. Pahat yang digunakan adalah pahat bubut dalam. Pahat bubut dalam adalah pahat yang dibuat khusus untuk dapat menjangkau bagian dalam sebuah lubang. Pahat bubut dalam pada dasarnya sama dengan pahat bubut yang lainnya, hanya saja bentuknya lebih kecil dipasangkan pada holder dan mampu menjangkau daerah yang sempit.Jenis pekerjaan bubut dalam hampir sama dengan bubut luar, antara lain alur, tirus, memanjang maupun ulir.

9. Mengartel (Knurling)

Mengartel dengan mesin bubut yaitu proses pembuatan alur/gigi melingkar pada bagian permukaan benda kerja dengan tujuannya agar permukannya tidak licin pada saat dipegang oleh tangan. Bentuk/profil hasil hasil pengkartelan akan mengikuti jenis kartel yang digunakan. ada yang belah ketupat (diamond), lurus, atau miring tergantung gigi kartelnya. 


10. Membubut Profil


Pembubutan profil adalah proses pembubutan untuk membentuk permukaan benda kerja dengan bentuk sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Dalam membentuk permukaan benda kerja dapat dilakukan dengan mengatur gerakan pahat secara manual atau otomatis atau dengan cara lain yaitu dengan membentuk pahat sesuai dengan bentuk yang diinginkan.




Demikian beberapa jenis pekerjaan dalam membubut. Semoga Bermanfaat..!!