Tampilkan postingan dengan label Proyek Kreatif dan Kewirausahaan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Proyek Kreatif dan Kewirausahaan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 30 September 2025

LAPORAN KEUANGAN

 Definisi Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah alat komunikasi yang menyampaikan informasi keuangan suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan yang membutuhkan laporan tersebut, semisal investor, kreditor, dan manajemen perusahaan. 

Berikut ini adalah pengertian laporan keuangan menurut beberapa ahli/sumber:

1. Menurut Kasmir: Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan suatu perusahaan saat ini atau di masa depan, bertujuan untuk memberikan gambaran tentang posisi keuangan perusahaan. 

2. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia: Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan, yang semuanya merupakan bagian integral dari laporan keuangan. 

3. Menurut Farid dan Susanto: Laporan keuangan adalah informasi yang diharapkan dapat membantu pengguna dalam membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial.

jadi, dapat disimpulkan laporan keuangan adalah daftar yang disusun pada akhir periode pembukuan yang dapat menggambarkan hasil kegiatan selama suatu periode pembukuan serta posisi keuangan pada akhir periode akuntansi.

Laporam Keuangan yang akan kita pelajari terdiri dari :

A. Neraca Laporan

Neraca Laporan atau Balanced Sheet adalah  dokumen keuangan yang menyajikan informasi mengenai jumlah aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Laporan ini penting untuk memberikan gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan kepada pihak internal seperti manajemen dan karyawan, serta pihak eksternal seperti investor dan kreditor.

Komponen Utama Laporan Neraca

Laporan neraca terdiri dari tiga komponen utama:

1.Aset: Merupakan semua sumber daya yang dimiliki perusahaan, yang dapat dibagi menjadi dua kategori:

  • Aset Lancar: Aset yang dapat dikonversi menjadi kas dalam waktu satu tahun, seperti kas, piutang, dan persediaan.
  • Aset Tetap: Aset yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun, seperti gedung, peralatan, dan kendaraan.

2. Kewajiban: Utang atau kewajiban perusahaan kepada pihak lain, yang juga dibagi menjadi dua kategori:

  • Kewajiban Jangka Pendek: Utang yang harus dibayar dalam waktu satu tahun.
  • Kewajiban Jangka Panjang: Utang yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, seperti pinjaman bank.

3. Ekuitas

Ekuitas adalah komponen ketiga dari laporan neraca. Ekuitas adalah selisih antara total aktiva dengan total kewajiban. Ekuitas juga dapat diartikan sebagai modal pemilik atau modal sendiri. Ekuitas terdiri dari modal saham, laba ditahan, dan laba rugi.

  • Modal saham adalah modal yang disetor oleh pemilik perusahaan. 
  • Laba ditahan adalah laba yang belum dibagikan kepada pemegang saham. 
  • Laba rugi adalah selisih antara pendapatan dengan biaya dalam suatu periode tertentu.

Fungsi dan Manfaat Laporan Neraca

1. Memberikan Gambaran Posisi Keuangan: Laporan neraca memberikan informasi yang jelas tentang kesehatan finansial perusahaan pada waktu tertentu, membantu manajemen dalam pengambilan keputusan. 

2. Analisis Kinerja: Dengan membandingkan laporan neraca dari periode ke periode, perusahaan dapat menganalisis perkembangan kinerja keuangan dan membuat strategi yang lebih baik untuk masa depan. 

3. Menunjukkan Stabilitas Keuangan: Laporan ini membantu investor dan kreditor untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya. 

Dengan memahami laporan neraca, pemilik usaha, manajer, dan investor dapat membuat keputusan yang lebih baik terkait dengan pengelolaan keuangan dan investasi di perusahaan.

Cara Membuat Laporan Neraca Keuangan

Berikut ini adalah langkah-langkah yang perlu kamu ikuti.

1. Mengumpulkan Data Keuangan

Sebelum menyusun laporan, kamu perlu mengumpulkan data yang relevan terkait aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan. Data ini biasanya berasal dari catatan akuntansi atau laporan keuangan lainnya yang sudah terorganisir.

2. Menyusun Aset

Pertama-tama  dengan mencatat semua aset perusahaan. Bagi aset menjadi dua kategori: aset lancar dan aset tetap. Aset lancar mencakup kas, piutang usaha, dan persediaan, sementara aset tetap mencakup properti, peralatan, dan aset lainnya yang memiliki umur lebih dari satu tahun.

3. Mencatat Kewajiban

Selanjutnya, catat semua kewajiban perusahaan, baik jangka pendek (kewajiban lancar) maupun jangka panjang (kewajiban jangka panjang). Kewajiban lancar mencakup utang dagang dan utang jangka pendek lainnya, sedangkan kewajiban jangka panjang meliputi pinjaman dan obligasi.

4. Menghitung Ekuitas

Ekuitas adalah selisih antara total aset dan kewajiban. Ini mencerminkan nilai perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham. Ekuitas biasanya terbagi menjadi saham disetor dan laba ditahan.

5. Menyusun Laporan Neraca

Setelah data dikumpulkan, susun laporan neraca dengan format yang sesuai. Laporan neraca biasanya terdiri dari tiga bagian: aset, kewajiban, dan ekuitas. Pastikan bahwa jumlah total aset sama dengan jumlah total kewajiban ditambah ekuitas (Prinsip dasar akuntansi: Aset = Kewajiban + Ekuitas).

6. Verifikasi dan Koreksi

Periksa kembali laporan neraca untuk memastikan semua data sudah akurat. Lakukan koreksi jika ditemukan kesalahan agar laporan keuangan yang dihasilkan tepat dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.

7. Sajikan Laporan

Laporan neraca yang sudah selesai dapat disajikan dalam laporan tahunan atau diserahkan kepada pihak yang berkepentingan seperti investor, manajemen, atau auditor.

Contoh Laporan Neraca dapat dilihat pada gambar tabel di bawah ini:

Laporan Neraca

Penjelasan:

*Aset lancar mencakup kas, piutang usaha, dan persediaan yang diharapkan dapat dicairkan atau digunakan dalam waktu kurang dari satu tahun.

*Aset tetap mencakup properti dan peralatan yang digunakan untuk operasional jangka panjang perusahaan, seperti tanah, bangunan, dan mesin.

*Kewajiban lancar adalah kewajiban yang harus dibayar dalam waktu kurang dari satu tahun, seperti utang usaha dan utang pajak.

*Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, seperti pinjaman dan obligasi.

*Ekuitas mencerminkan hak pemilik atas aset perusahaan setelah dikurangi kewajiban. Ini termasuk modal yang disetor dan laba yang ditahan.

Dalam laporan neraca, total Aset harus selalu sama dengan total Kewajiban + Ekuitas, sesuai dengan prinsip dasar akuntansi yang berlaku: Aset = Kewajiban + Ekuitas.

Apa itu Break Event Point dalam berwirausaha ?

B. Laporan Rugi/Laba

Laporan Rugi/Laba atau Incomed Statement  adalah laporan keuangan yang menunjukkan kinerja perusahaan dalam periode tertentu. Laporan ini mencakup pendapatan, biaya, dan laba atau rugi yang dihasilkan perusahaan. Laporan laba rugi penting untuk investor, kreditur, dan manajemen karena memberikan gambaran tentang profitabilitas perusahaan dan membantu dalam pengambilan keputusan bisnis. Laporan ini biasanya disusun pada akhir periode akuntansi dan dapat dibandingkan dengan periode sebelumnya untuk menilai tren keuangan perusahaan

Fungsi dan Manfaat Laporan Laba Rugi

Manfaat dari laporan laba rugi, adalah:

1.Mengevaluasi kinerja perusahaan. Anda dapat melihat peningkatan pendapatan atau kerugian yang didapat oleh perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan untuk bisa berkembang dan tetap bisa menghadapi persaingan.

2.Mengembangkan perusahaan. Anda sebagai pemilik perusahaan dapat menilai pengeluaran-pengeluaran yang efektif dan tidak.

3.Menilai risiko. Risiko dalam setiap bisnis pasti ada, jadi tugas Anda yang penting adalah meminimalkan risiko yang bisa saja terjadi tanpa dugaan sebelumnya.

4.Tolak ukur perusahaan, memacu  kinerja perusahaan sehingga perusahaan dapat bersaing dengan pesaing di pasar.

5.Menganalisis strategi perusahaan, apakah strategi yang dipilih dapat membuat perusahaan menghasilkan pendapatan yang maksimal di setiap bulannya atau malah sebaliknya strategi yang dipilih tidak cocok.

6.Profil Perusahaan. Investor maupun pemegang saham tentu saja tidak mau memilih perusahaan dengan profil yang buruk untuk menginvestasikan uangnya.

Komponen Utama Laporan Laba Rugi

1. Pendapatan:

Pendapatan merupakan total uang yang dihasilkan perusahaan dari kegiatan operasional dan non-operasional. Pendapatan operasional berasal dari penjualan produk atau jasa, sedangkan pendapatan non-operasional bisa berasal dari sumber lain seperti bunga atau sewa. 

2. Beban:

Beban adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan operasional perusahaan. Beban ini dibagi menjadi dua kategori: beban operasional (biaya yang terkait langsung dengan produksi dan penjualan) dan beban non-operasional (biaya yang tidak terkait langsung dengan kegiatan utama perusahaan). 

3.Laba Kotor:

Laba kotor dihitung dengan mengurangkan harga pokok penjualan (HPP) dari pendapatan. Ini menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan laba dari penjualannya. 

4.Laba Sebelum Pajak:

Ini adalah laba yang diperoleh sebelum dikurangi pajak. Laba sebelum pajak memberikan gambaran tentang profitabilitas perusahaan sebelum kewajiban pajak diperhitungkan. 

5.Laba Bersih:

Laba bersih adalah hasil akhir setelah semua beban, termasuk pajak, dikurangkan dari total pendapatan. Ini adalah indikator utama dari kinerja keuangan perusahaan. 

6. Kerugian:

Kerugian mencakup biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan di luar bisnis utama, seperti penjualan aset yang merugi atau biaya hukum.

Ada dua jenis laporan rugi laba perusahaan, yaitu :

1. Laporan Laba Rugi Single Step

Catatan laba rugi single step (single-step income statement) adalah salah satu bentuk income statement yang paling sederhana dan mudah dipahami.

Laporan ini menunjukkan jumlah pendapatan dan biaya secara keseluruhan, tanpa memisahkan antara jenis pendapatan dan biaya tertentu.

Berikut ini adalah format umum dari laporan tentang laba rugi single step:

Pendapatan    : Total pendapatan

Biaya             : Total biaya

Laba Bersih   : Total pendapatan (pendapatan + keuntungan) – total biaya (beban + kerugian)

Dalam laporan ini, semua pendapatan dijumlahkan dan diurutkan dalam satu kolom, sedangkan semua biaya juga dijumlahkan dan diurutkan dalam satu kolom yang berbeda. Setelah itu, total biaya dikurangi dari total pendapatan untuk menghitung laba bersih. Meskipun catatan laba rugi single step lebih mudah dipahami, namun karena tidak memisahkan antara jenis pendapatan dan biaya tertentu, laporan ini kurang memberikan informasi yang cukup detail. Oleh karena itu, pembukuan laba rugi multi step sering kali lebih umum digunakan, karena dapat memberikan informasi yang lebih terperinci tentang kinerja keuangan perusahaan.

Contoh laporan laba rugi single step adalah seperti di bawah ini :

Laporan L/R Single Step

2. Laporan Laba Rugi Multiple Step

Pembukuan laba rugi multiple step (multiple-step income statement) adalah salah satu bentuk laporan dari laba rugi yang lebih rinci dan terperinci.

Laporan ini memisahkan antara jenis pendapatan dan biaya tertentu menjadi beberapa kategori, sehingga dapat memberikan informasi yang lebih detail mengenai kinerja keuangan perusahaan.

Berikut adalah contoh format umum dari laporan income statement multiple step:

Pendapatan   :  Penjualan kotor Potongan penjualan Penjualan bersih

Biaya       : Biaya pokok penjualan Biaya operasional Pendapatan bunga Biaya bunga Biaya pajak

Laba Bersih : Total pendapatan – total biaya

Dalam laporan ini, pendapatan dihitung dalam beberapa kategori seperti penjualan kotor, potongan penjualan, dan penjualan bersih. Sedangkan biaya dibagi menjadi beberapa kategori seperti biaya pokok penjualan, biaya operasional, pendapatan bunga, biaya bunga, dan biaya pajak. Setelah itu, semua kategori biaya dijumlahkan dan dikurangi dari pendapatan bersih untuk menghitung laba bersih. Dengan menggunakan catatan laba rugi multiple step, perusahaan dapat memperoleh informasi yang lebih rinci tentang kinerja keuangan mereka, termasuk dalam hal margin laba kotor, margin laba operasional, dan laba bersih. Informasi ini dapat membantu manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang lebih tepat dan membantu investor untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan secara lebih terperinci.

Contoh laporan Laba Rugi Multi Step untuk produk barang seperti di bawah ini :

Laporan L/R Multi Step Produk Barang

Contoh laporan Laba Rugi Multi Step untuk produk Jasa seperti di bawah ini :

Laporan L/R Multi Step Produk Jasa

C. Laporan Penambahan/Perubahan Modal

Laporan Penambahan Modal atau ekuitas (Stetement of changes in capital) adalah laporan yang berisi informasi mengenai perubahan modal akibat penambahan dan pengurangan laba atau rugi dan transaksi keuangan pemilik modal. Perubahan modal di dalam laporan keuangan ekuitas diperoleh dari selisih antara penambahan jumlah modal awal dan laba atau rugi, dengan jumlah penarikan modal.

Sedangkan menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), laporan perubahan modal adalah suatu laporan mengenai perubahan modal suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu sehingga laporan ini dikeluarkan untuk menjelaskan adanya peningkatan atau penurunan aktiva bersih dan kekayaan selama periode yang ditentukan perusahaan, misalnya dalam periode bulan atau tahun.

Fungsi pembuatan laporan perubahan ekuitas:

  1. Menyatakan adanya perubahan modal dalam suatu kurun periode dengan nominal yang tertulis jelas secara tepat dan akurat.
  2. Mendukung laporan keuangan yang juga termasuk di dalamnya ada laporan laba-rugi, neraca, dan laporan keuangan.
  3. Menjadi acuan perusahaan dalam mengambil keputusan strategi bisnis di masa depan.
  4. Memberikan informasi yang membantu para investor dalam memperkirakan jumlah waktu dan ketidakpastian penerimaan kas pada masa depan yang berasal dari pembagian dividen.
  5. Memberikan informasi pada para analis keuangan untuk memahami faktor-faktor yang dapat memengaruhi perubahan ekuitas pada perusahaan.

Komponen dalam Laporan Perubahan Ekuitas

Ada beberapa komponen penting dalam menyusun laporan perubahan ekuitas, yaitu modal awal, pengaruh dari kebijakan akuntansi, pengaruh koreksi kesalahan periode sebelumnya, saldo yang disajikan lagi, perubahan dari modal saham, dividen, laba rugi pada periode terkait, perubahan dalam cadangan revaluasi, keuntungan dan kerugian lain, serta saldo akhir.

1. Modal Awal

Modal awal adalah saldo akhir dari laporan keuangan periode sebelumnya. Modal awal tidak disesuaikan karena koreksi kesalahan pada periode yang sebelumnya serta diperbaiki pada periode berjalan.

2. Pengaruh dari Perubahan Kebijakan Akuntansi

Penyesuaian diperlukan pada cadangan pemegang saham di awal periode laporan komparatif untuk menyajikan ekuitas awal ke jumlah yang ditentukan pada kebijakan akuntansi baru.

3. Pengaruh Koreksi Kesalahan Periode Sebelumnya

Efek koreksi kesalahan periode sebelumnya harus disajikan secara terpisah sebagai bentuk penyesuaian.

4. Saldo yang Disajikan Kembali

Ekuitas yang dapat diberikan kepada pemegang saham pada awal periode komparatif setelah penyesuaian karena adanya perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan periode sebelumnya.

5. Perubahan dari Modal Saham

Dalam periode terkait, modal saham perlu ditambahkan di dalam laporan perubahan ekuitas. Penukaran saham perlu dikurangi dalam laporan. Efek penerbitan serta pelunasan saham perlu disajikan terpisah sebagai cadangan modal saham serta cadangan premi saham.

6. Dividen

Pembayaran dividen perlu dikurangkan dari ekuitas pemegang saham. Ini karena dividen adalah distribusi kekayaan yang dapat diatribusi pada tiap-tiap pemegang saham.

7. Laba Rugi Pada Periode Terkait

Laba dan rugi yang diatribusi pada pemegang saham selama periode yang tercantum dalam laporan laba rugi.

8. Perubahan dalam Cadangan Revaluasi

Perubahan dalam cadangan revaluasi perlu disajikan dalam laporan selama hal ini diakui di luar laporan laba rugi. Sebab, pembalikan rugi penurunan nilai sebelumnya tidak disajikan terpisah pada laporan perubahan ekuitas karena sudah dimasukkan pada laba rugi periode terkait.

9. Keuntungan dan Kerugian Lain

Keuntungan dan kerugian lain yang tidak diakui pada laporan laba rugi, dapat disajikan dalam laporan perubahan modal laiknya keuntungan serta kerugian aktuarial akibat penerapan nilai tukar, pajak biaya masuk, dan sebagainya.

10. Saldo Akhir

Saldo cadangan ekuitas dari pemegang saham di akhir periode pelaporan seperti yang terlihat pada laporan posisi keuangan.

Contoh Laporan Perubahan Modal

Laporan Perubahan Modal

Baca Juga : Media Pemasaran Produk

 Menghitung Biaya Produksi

D. Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas atau Cast Flow Statement adalah laporan keuangan yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang tunai dalam suatu periode. Laporan ini membantu pemilik bisnis memahami kondisi kas secara nyata, bukan hanya berdasarkan keuntungan di atas kertas. Dengan laporan arus kas, perusahaan dapat merencanakan pembayaran, investasi, hingga menghindari risiko kekurangan dana.

Fungsi utama laporan arus kas adalah:

1. Menunjukkan Kesehatan Likuiditas Perusahaan

Laporan arus kas memberikan gambaran nyata tentang kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek menggunakan kas yang tersedia.

Berbeda dari laporan laba rugi yang bisa menunjukkan keuntungan namun belum tentu didukung oleh kas, laporan ini memperlihatkan apakah perusahaan benar-benar memiliki cukup dana untuk membayar utang, gaji karyawan, atau membeli persediaan.

Dengan melihat saldo kas dan aliran kas operasional, manajemen dapat segera mendeteksi potensi krisis likuiditas sebelum menjadi masalah serius.

2. Membantu Evaluasi Kinerja Operasional

Melalui aktivitas operasi dalam laporan, manajemen dapat menilai seberapa efektif bisnis menghasilkan kas dari kegiatan inti usahanya.

Jika arus kas dari aktivitas operasional menunjukkan tren positif, ini menandakan bahwa bisnis berjalan dengan sehat dan mampu membiayai operasional tanpa tergantung pada utang atau investasi.

Sebaliknya, jika kas dari operasi selalu negatif, bisa jadi ada masalah dalam proses penjualan, pengelolaan piutang, atau efisiensi operasional yang perlu segera dievaluasi.

3. Alat Perencanaan dan Pengambilan Keputusan

Data dari laporan sangat berguna untuk menyusun proyeksi keuangan dan merencanakan strategi bisnis jangka pendek maupun jangka panjang.

Misalnya, jika laporan menunjukkan surplus kas yang konsisten, perusahaan bisa mempertimbangkan ekspansi, menambah persediaan, atau melakukan investasi strategis.

Namun, jika arus kas menunjukkan potensi kekurangan dana, perusahaan dapat mengatur ulang prioritas belanja, menunda investasi, atau mencari pendanaan tambahan.

4. Menilai Kemampuan Perusahaan Membayar Dividen dan Utang

Investor dan kreditur sering menggunakan laporan arus kas untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban pembayaran dividen dan cicilan utang.

Arus kas yang stabil dan positif menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga memiliki ruang untuk berbagi keuntungan atau membayar pinjaman tepat waktu.

Bagi pemilik bisnis, informasi ini penting untuk menjaga reputasi keuangan perusahaan di mata pemberi pinjaman dan pemegang saham.

5. Membantu Mendeteksi Masalah Keuangan Sejak Dini

Laporan arus kas dapat menjadi alat deteksi dini terhadap masalah keuangan yang tidak selalu terlihat dari laporan laba rugi atau neraca. Contohnya, sebuah perusahaan bisa terlihat menguntungkan secara akuntansi, tetapi ternyata memiliki arus kas negatif karena piutang tidak tertagih atau pembengkakan pengeluaran.

Dengan memantau laporan ini secara rutin, perusahaan dapat segera mengambil tindakan korektif sebelum masalah kas memengaruhi kelangsungan bisnis.

Langkah-langkah menyusun laporan arus kas adalah :

1. Kumpulkan Data Keuangan

Langkah pertama yang penting adalah mengakses laporan laba rugi, neraca, dan catatan transaksi kas. Dari sini, kamu bisa mulai mengidentifikasi semua aliran kas masuk dan keluar selama periode pelaporan.

Sebagai tambahan, pastikan kamu memilah data berdasarkan tanggal agar tidak tertukar antar periode. Selain itu, cek ulang setiap transaksi untuk menghindari kesalahan pengklasifikasian.

2. Pilih Metode Pelaporan

Setelah data siap, tentukan metode penyusunan laporan untuk aktivitas operasional: metode langsung atau tidak langsung. Metode ini akan memengaruhi tampilan dan pendekatan dalam menyajikan data kas operasional.

Kalau kamu ingin menyajikan laporan yang lebih detail soal penerimaan dan pengeluaran kas harian, metode langsung lebih cocok. Sementara itu, metode tidak langsung lebih sering dipakai dalam laporan keuangan karena lebih singkat dan efisien.

3. Susun Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Jika menggunakan metode langsung, catat semua penerimaan kas seperti hasil penjualan dan pembayaran pelanggan. Lalu, masukkan semua pengeluaran kas seperti pembayaran gaji, supplier, dan biaya operasional lainnya.

Langkah ini membantu kamu melihat secara transparan dari mana kas berasal dan kemana saja kas dikeluarkan. Hasil akhirnya adalah arus kas bersih dari aktivitas operasi.

Sementara metode tidak langsung, mulailah dari laba bersih, lalu tambahkan penyusutan, amortisasi, dan biaya non-kas lainnya. Setelah itu, sesuaikan dengan perubahan aset lancar (seperti piutang, persediaan) dan kewajiban lancar (seperti utang usaha).

Dengan metode ini, kamu bisa menelusuri hubungan antara laba bersih dan arus kas riil yang terjadi. Cocok banget buat laporan yang fokus pada performa keuangan secara akuntansi.

4. Susun Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Langkah selanjutnya adalah mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan aset tetap, seperti pembelian atau penjualan mesin, bangunan, dan kendaraan. Transaksi ini menggambarkan seberapa besar perusahaan berinvestasi untuk pertumbuhan jangka panjang.

Tak hanya itu, kamu juga perlu mencatat arus kas yang masuk dari penjualan aset sebagai pendanaan alternatif. Dengan menyusun data ini, kamu bisa melihat apakah perusahaan sedang ekspansi atau justru melepas aset untuk efisiensi.

5. Susun Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Kemudian, masuk ke aktivitas pendanaan yang mencakup penerimaan kas dari pinjaman, penerbitan saham, serta pembayaran dividen dan pelunasan utang. Di sini, kamu bisa menilai bagaimana perusahaan mengelola modalnya.

Transaksi seperti penerbitan saham bisa menunjukkan pertumbuhan, sedangkan pembayaran dividen mencerminkan distribusi laba ke pemilik. Jangan lupa bedakan mana pendanaan dari pihak eksternal dan internal agar lebih jelas.

6. Hitung Arus Kas Bersih

Setelah semua data dari tiga aktivitas dikumpulkan, jumlahkan untuk mendapatkan total arus kas bersih periode tersebut. Ini akan menunjukkan apakah perusahaan mencatat surplus atau defisit kas.

Nilai positif menandakan adanya peningkatan likuiditas, sedangkan nilai negatif perlu dianalisis lebih lanjut. Kombinasi dari tiga aktivitas tadi memberi gambaran menyeluruh tentang posisi keuangan.

7. Tambahkan Saldo Awal Kas

Langkah berikutnya adalah menambahkan saldo awal kas dari periode sebelumnya ke arus kas bersih yang telah dihitung. Hasil akhirnya adalah saldo kas akhir yang tercantum di laporan keuangan.

Saldo akhir ini penting untuk perencanaan keuangan periode berikutnya. Dengan informasi tersebut, kamu bisa mengatur strategi pengeluaran atau investasi ke depan.

8. Review dan Verifikasi

Terakhir, pastikan semua data yang digunakan sudah akurat dan sesuai dengan laporan keuangan lainnya. Lakukan pengecekan ulang untuk memastikan tidak ada transaksi yang terlewat.

Verifikasi ini juga membantu menjaga konsistensi data dan mencegah kesalahan yang bisa berdampak besar. Kalau perlu, libatkan tim keuangan atau auditor internal untuk memastikan laporan benar-benar valid.

Contoh Laporan Arus Kas

Berikut contoh laporan arus kas PT Jaya Abadi disusun menggunakan metode langsung

Informasi Keuangan PT JAYA ABADI

1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Penerimaan Kas dari Penjualan : Rp520.000.000

Pembayaran kepada Pemasok    : Rp180.000.000

Pembayaran Gaji Karyawan      : Rp90.000.000

Pembayaran Bunga                    : Rp 15.000.000

Penerimaan Kas dari Pelunasan Piutang: Rp70.000.000

2. Arus Kas Bersih dari Operasi

     = Rp520.000.000 – Rp180.000.000 – Rp90.000.000 – Rp15.000.000 + Rp70.000.000

     = Rp305.000.000

3. Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Pembelian Peralatan  : Rp120.000.000

Penjualan Aset Tetap : Rp60.000.000

4. Arus Kas Bersih dari Investasi

      = Rp60.000.000 – Rp120.000.000

      = (Rp60.000.000)

5. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Penerimaan Kas dari Penerbitan Saham : Rp180.000.000

Pembayaran Dividen                               : Rp40.000.000

Pelunasan Pinjaman Bank                       : Rp60.000.000

6. Arus Kas Bersih dari Pendanaan

    = Rp180.000.000 – Rp40.000.000 – Rp60.000.000

    = Rp80.000.000

7. Kenaikan/Penurunan Bersih Kas

   = Rp305.000.000 – Rp60.000.000 + Rp80.000.000

   = Rp325.000.000

8. Saldo Kas Awal Tahun

   = Rp90.000.000

9. Saldo Kas Akhir Tahun

  = Rp90.000.000 + Rp325.000.000

  = Rp415.000.000

Tabel Laporan Arus Kas PT Jaya Abadi

Laporan Arus Kas

Demikian materi mengenai laporan keuangan, semoga bermanfaat !

Kamis, 09 Januari 2025

MEDIA PEMASARAN PRODUK


Dalam era digital yang begitu berkembang seperti sekarang, pemasaran produk atau jasa menjadi makin penting. Salah satu strategi yang efektif dalam memasarkan produk adalah melalui macam-macam media promosi. 

Media promosi memiliki peran penting untuk mengenalkan produknya kepada konsumen potensial. Artikel ini akan membahas secara tuntas mengenai macam-macam media promosi yang perlu diketahui dan dipelajari oleh para pelaku usaha.

A. Pengertian Media Promosi

Media promosi merupakan alat atau sarana yang digunakan oleh pengusaha untuk mengenalkan produk barang atau jasa kepada calon konsumen. Tujuan utama dari penggunaan media promosi adalah agar produk barang atau jasa yang kita tawarkan dapat dikenal luas oleh calon konsumen, sehingga konsumen tertarik untuk membelinya atau menggunakan produk kita. Melalui media promos kita dapat memberikan gambaran yang jelas tentang produk kita dan menarik perhatian konsumen yang potensial.

B. Fungsi Media Promosi

Media promosi memiliki peran penting dalam  pemasaran suatu usaha. Ada beberapa tujuan utama yang ingin dicapai melalui penggunaan media promosi, yang dapat memberikan dampak positif pada pertumbuhan dan keberlanjutan usaha kita. Fungsi Media Promosi adalah :

1. Memasarkan Produk

Tujuan utama dari media promosi adalah untuk memasarkan produk barang atau jasa yang ditawarkan . Dengan menggunakan berbagai jenis media promosi, perusahaan dapat menyampaikan informasi mengenai produknya kepada masyarakat.  Melalui strategi pemasaran yang efektif, media promosi membantu menciptakan kesadaran di kalangan konsumen, sehingga produk tersebut dapat dikenal dan diingat.

2. Mengenalkan Produk Baru

Saat suatu bisnis meluncurkan produk baru, media promosi berperan penting dalam mengenalkannya kepada pasar. Tujuan ini melibatkan penyampaian informasi mengenai keunggulan, fitur, dan manfaat produk baru tersebut.  Dengan menciptakan buzz (minat atau perhatian) dan antusiasme di kalangan konsumen, media promosi membantu menciptakan permintaan awal dan memastikan produk baru mendapatkan perhatian yang positif

3. Meningkatkan Penjualan dan Pendapatan Usaha

Salah satu tujuan yang paling jelas dari penggunaan media promosi adalah untuk meningkatkan penjualan dan pendapatan usaha. Dengan memilih media promosi yang sesuai dan menyusun strategi pemasaran yang efektif, perusahaan dapat merangsang minat konsumen dan mendorong mereka untuk melakukan pembelian produk kita. Peningkatan penjualan ini kemudian berdampak langsung pada pendapatan bisnis secara keseluruhan.

4. Mendapatkan Pelanggan Baru dan Membangun Loyalitas

Media promosi tidak hanya bertujuan untuk menarik perhatian pelanggan potensial, tetapi juga untuk membangun hubungan jangka panjang dengan mereka. Dengan menyediakan informasi yang nyata dan menarik, media promosi membantu dalam mendapatkan pelanggan baru.  Selain itu, melalui strategi promosi yang tepat, kita dapat membangun loyalitas pelanggan, membuat mereka kembali dan melakukan pembelian berkali-kali.

5. Menjaga Reputasi dan Bersaing di Pasar

Tujuan lain dari media promosi adalah untuk menjaga dan memperkuat reputasi usaha di mata konsumen. Dengan menyajikan informasi produk atau layanan secara positif dan menarik, media promosi membantu dalam membentuk reputasi perusahaan yang baik. Selain itu, dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, media promosi membantu perusahaan untuk bersaing dengan pesaingnya. Melalui promosi yang tepat dapat menonjolkan keunggulan produk kita di pasar.

Baca Juga : Menghitung Biaya Produksi

Perencanaan Usaha 

C. Contoh Media Promosi serta Kelebihan dan Kekurangannya

Media promosi adalah alat promosi untuk memasarkan produk. Setiap jenis media promosi punya kelebihannya masing-masing. Kekhasan media yang berbeda-beda bisa disesuaikan dengan strategi pemasaran Anda.

Berikut ini Contoh Media Promosi :

1. Baliho

Baliho

Baliho adalah contoh media promosi yang sampai saat ini masih banyak digunakan. Baliho diletakkan di pinggir jalan raya dengan ukuran yang besar. Baliho biasa ditemukan di area strategis yang banyak dilewati konsumen. Media ini cocok untuk menarik konsumen baru atau menjaga awareness (ingatan atau pengenalan) produk di konsumen lama.

Pesan yang disampaikan di baliho harus singkat, padat, dan jelas. Hindari penggunaan kalimat atau kata yang sulit dibaca. Alasannya karena kebanyakan yang melihat baliho adalah pengguna kendaraan yang berjalan cepat di jalan raya. Dalam waktu singkat, pesan harus cepat dicerna oleh konsumen. Gambar produk dan jasa harus bisa dibuat lebih menonjol supaya menarik. 

a. Kelebihan Baliho

    • Media promosi yang efektif untuk promosi di luar ruangan
    • Mudah dikenali masyarakat yang lalu lalang di jalan raya
    • Lokasi fleksibel, Anda bebas pilih lokasi baliho yang strategis
    • Bagus untuk meningkatkan brand awareness produk dan jasa
    • Kompetitif, membuat merk Anda tetap ada di top of mind banyak orang.

b. Kekurangan Baliho

    • Tidak semua orang yang lewat di jalan adalah target konsumen yang tepat
    • Informasi sulit diterima kalau penulisan pesannya tidak tepat
    • Pesan kurang menarik akan berlalu begitu saja, tidak diingat konsumen
    • Harga sewa dan pasang baliho relatif mahal.

2. Spanduk

Spanduk

Spanduk merupakan jenis media promosi yang digunakan di luar ruangan. Berbeda dengan baliho, ukuran spanduk lebih kecil dan bisa dipasang di mana saja. Umumnya, spanduk dipasang di pinggir atau di atas jalan raya. Spanduk juga biasa dipasang di depan toko. Pemasangannya lebih mudah, hanya butuh tali untuk mengikatnya ke tiang listrik, pohon, atau bambu.

Konten promosi di spanduk bisa ditulis lebih padat. Jarak pemasangan spanduk dan tempat lalu lalang orang tidak terlalu jauh sehingga bisa dibaca dengan jelas. Spanduk bisa dipasang di berbagai lokasi, mulai dari perempatan jalan, dekat lampu merah, atau tempat keramaian.

a. Kelebihan Spanduk

    • Harga pasang, sewa, dan perijinan lebih murah
    • Proses pemasangan mudah
    • Fleksibel, bisa dipasang di mana saja
    • Bisa dipasang di tengah pemukiman penduduk 
    • Bisa dilihat berulang-ulang pengguna jalan.

b. Kekurangan Spanduk

    • Waktu pemasangan singkat, cepat rusak atau pudar
    • Tidak bisa menampilkan informasi lengkap
    • Bila pasang terlalu banyak membuat orang jenuh melihatnya
    • Menggangu pemandangan jika dipasang asal-asalan (sampah visual).

3. Brosur

Brosur

Brosur adalah media promosi yang banyak digunakan untuk edukasi. Anda bisa masukan lebih banyak teks tentang keunggulan produk, cara pakai, harga, dan bagaimana cara membelinya. Ukuran brosur juga sangat kecil sehingga bisa dibagi-bagi langsung ke target konsumen.

Brosur bisa dibagikan di tempat keramaian. Informasi yang ditulis harus jelas supaya tidak banyak pertanyaan dan mampu meyakinkan konsumen. Jika pelanggan tertarik dengan produk, mereka bisa langsung menghubungi Anda melalui nomor telepon atau alamat toko di brosur. Jadi pastikan semua informasi ditulis lengkap.Brosur biasanya di buat dengan media kertas.

a. Kelebihan Brosur

    • Lebih informatif sehingga pelanggan bisa pelajari produk lebih dalam
    • Biaya lebih murah dan bisa dicetak sesuai jumlah target konsumen
    • Lebih efektif karena langsung dibagikan ke target konsumen
    • Petugas penyebar brosur bisa melihat langsung kondisi pasar.

b. Kekurangan Brosur

    • Berisiko dibuang jika diberikan sembarangan, bukan ke target konsumen
    • Jangkauan terbatas oleh daya jelajah petugas penyebar brosur
    • Harus bisa membuat brosur yang menarik supaya brosur tidak dibuang
    • Petugas penyebar brosur harus bisa mendekati pelanggan supaya bisa merespon dengan baik.

4. Banner

Banner

Banner adalah media promosi yang banyak digunakan di dalam ruangan. Desain yang menarik dan ukuran yang cukup besar membuatnya cocok diletakkan di area yang ramai. Anda bisa sertakan gambar yang menarik dan sedikit teks untuk memancing orang membeli produk Anda. Bisa juga sertakan informasi lokasi pembelian atau nomor hp yang bisa dihubungi.

Banner biasa diletakkan di dalam mall, pasar, atau di area wisata. Anda harus berhati-hati memilih material untuk banner supaya tidak mudah ambruk. Banner juga bisa dipakai untuk mempermanis stand atau booth jualan Anda. Sertakan informasi promo terkini untuk menarik banyak pembeli.

a. Kelebihan Banner

    • Jika penempatannya baik, iklan banner lebih efektif
    • Bagus untuk memberitahu promosi terbaru di stand atau booth (lapak) Anda
    • Produksi banner lebih murah dan bisa dipakai berulang kali
    • Pemasangan tidak ribet, bisa dipasang dekat toko tanpa bayar pajak.

b. Kekurangan Banner

    • Jangkauan iklan terbatas
    • Lokasi banner harus diperhatikan
    • Jika terlalu jauh dipasang, risiko banner ambruk lebih tinggi
    • Menggangu pemandangan jika pasang terlalu banyak (sampah visual).

5. Google Ads (Search Engine)

Google Ads

Semakin banyak pengguna internet, membuat laman pencarian (search engine) seperti Google jadi media promosi yang cukup efektif. Anda bisa pasang iklan di pencarian Google dengan skema bayar Pay Per Click. Jadi Anda baru bayar jika iklan diklik pengguna lain dalm hal ini Anda harus persiapkan SDM yang ahli dalam menangani iklan di Google, biasanya disebut Search Engine Marketing (SEM Specialist).

Selain opsi Pay Per Click juga ada opsi Cost Per Impression. Anda bisa pertimbangkan mana yang lebih cocok untuk bisnis Anda. Skema iklan bisa disesuaikan dengan apa yang Anda kejar, kenaikan kunjungan ke situs atau kenaikan transaksi.

a. Kelebihan Google Ads

    • Lebih murah dan bisa disesuaikan dengan budget
    • Hanya bayar untuk hasil yang diklik saja
    • Target konsumen bisa diseting di awal sebelum iklan tayang
    • Iklan bisa diubah cepat dan disesuaikan dengan kebutuhan
    • Analisa efektivitas kampanye lebih mudah karena lebih rinci.

b. Kekurangan Google Ads

    • Harga yang dikeluarkan bisa lebih mahal kalau menargetkan keyword yang umum
    • Persaingan harga bisa mempengaruhi harga per klik yang harus dibayar
    • Perlu pemantauan konstan supaya hasil yang didapat bisa dipertanggung jawabkan
    • Meski banyak diklik belum tentu orang yang masuk web berniat membeli.

6. Sosial Media

Media Sosial

Faceboook, Instagram, YouTube, TikTok, dan X adalah contoh sosial media yang cocok untuk bisnis. Semua jenis sosial media tersebut punya kelebihannya masing-masing. Jika Anda ingin menyasar segmen anak muda, bisa pilih Instagram atau TikTok. Untuk profesional, bisa gunakan X dan LinkedIn. Tinggal sesuaikan pangsa pasar masing-masing sosial media dengan produk Anda.

Memanfaatkan sosial media untuk jualan bisa gratis kalau konten Anda menarik. Apalagi jika viral, Anda tidak perlu keluar banyak uang untuk dapatkan awareness tinggi. Sosial media juga bisa digunakan untuk menjawab keluhan pelanggan dan menarik konsumen baru. Anda juga bisa manfaatkan fitur Ads untuk menaruh iklan di sosial media yang digunakan.

a. Kelebihan Sosial Media

    • Dapat menjangkau pelanggan lebih luas
    • Biaya yang dikeluarkan lebih murah
    • Trafik yang dihasilkan sesuai dengan target pasar
    • Bila kontennya menarik, bisa jadi viral.

b. Kekurangan Sosial Media

    • Kebanyakan pengguna sosial media untuk hiburan, tidak tertarik iklan
    • Harus edukasi terlebih dulu sebelum jadi pembelian
    • Butuh banyak usaha untuk mendapat banyak followers dan viewers
    • Relatif sulit dilakukan jika tim marketing Anda terbatas.

7. Blog

Blog

Selain website, perusahaan juga butuh Blog untuk edukasi solusi yang diberikan dari produk dan jasa Anda. Blog adalah strategi yang cukup ampuh untuk membantu pemasaran secara organik di search engine (SEO). Dengan riset keyword yang mendalam Anda bisa jawab pertanyaan konsumen melalui artikel.

Blog juga dapat membantu meningkatkan reputasi bisnis. Informasi akurat meningkatkan kepercayaan konsumen sehingga mereka tambah yakin untuk bertransaksi. Supaya konsumen tambah yakin, Anda bisa tambahkan konten yang relevan, infografis, dan video dari YouTube. Pelanggan yang tertarik bisa diarahkan dengan bantuan link atau beri kesempatan untuk bertanya di kolom komentar.

a. Kelebihan Blog

    • Kontrol penuh untuk konten yang ditayangkan
    • Meningkatkan kepercayaan dan reputasi merk
    • Bisa membantu optimasi SEO website perusahaan
    • Mendukung berbagai format konten
    • Bebas dikustomisasi sesuai kebutuhan.

b. Kekurangan Blog

    • Membutuhkan investasi besar di awal
    • Membutuhkan pemeliharaan rutin
    • Membutuhkan penulis yang paham SEO
    • Tidak instan, butuh waktu untuk dapat trafik
    • Risiko keamanan di bajak (hacking).

8. Email Marketing

Email Marketing

Email marketing adalah jenis media promosi yang memaksimalkan strategi remarketing. Melalui email, Anda bisa tawarkan lagi promosi terbaru ke pelanggan yang pernah menggunakan produk atau jasa Anda. Cara ini juga efektif untuk jaga hubungan baik ke pelanggan dengan memberikan informasi promo terbaru dan mendorong pembelian  berulang.

Konten email marketing bisa dipersonalisasi untuk disesuaikan dengan target pelanggan. Anda bisa maksimalkan fitur otomatisasi untuk memaksimalkan efektivitas kampanye dengan mengirim pesan ke orang dan waktu yang tepat. Dengan strategi yang benar, email marketing cocok untuk mempertahankan pelanggan.

a. Kelebihan Email Marketing

    • Biaya relatif rendah
    • Target konsumen spesifik
    • Pesan promosi bisa dipersonalisasi
    • Hasilnya mudah terukur
    • Strategi yang bagus untuk otomatisasi kampanye.

b. Kekurangan Email Marketing

    • Risiko email ditandai spam dan hacker
    • Butuh investasi di awal untuk dapat email pelanggan
    • Membutuhkan desain landing page yang menarik
    • Ada kemungkinan dibenci jika terlalu sering email.

9. Iklan TV dan Radio

Iklan TV

Iklan TV dan radio dulu sangat populer untuk media promosi. Namun sekarang, popularitasnya terus menurun karena persaingan dengan media digital. Iklan TV mampu menjangkau calon konsumen secara masif dan cepat dalam skala nasional. Sedangkan, radio bagus untuk pemasaran skala lokal dan komunitas.

Hadirnya platform streaming dan media sosial menggerus penonton TV dan pendengar radio. Banyak brand juga beralih ke iklan di media sosial dan streaming karena mengikuti perubahan perilaku pelanggan di perkotaan. Sedangkan, untuk konsumen di wilayah pedesaan iklan TV dan radio masih cukup efektif karena selama ini jangkauan internet belum merata di Indonesia.

a. Kelebihan Iklan TV dan Radio

    • Bisa menjangkau nasional dan lokal
    • Bersifat masif dan cepat
    • Visual dan audio yang mudah diingat
    • Fleksibilitas dalam memilih waktu tayang.

b. Kekurangan Iklan TV dan Radio

    • Biaya sangat tinggi
    • Target audiens tidak spesifik
    • Efektivitas iklan sulit diukur
    • Penonton cenderung tidak melihat / mendengar iklan.

10. Iklan Media Cetak

Iklan Media Cetak

Media cetak seperti koran dan majalah dulu sangat banyak digunakan untuk membantu pemasaran. Media cetak sangat cocok untuk target pasar lokal dan segmen tertentu karena setiap media punya pangsa pasarnya sendiri. Produsen bisa memilih media massa mana yang punya target konsumen serupa.

Sayangnya, di jaman modern ini pengguna media cetak terus turun akibat masuknya media digital. Biaya cetak dan distribusi yang tinggi dan memakan waktu dengan mudah dikalahkan oleh media digital yang bisa menyebarkan informasi baru dalam hitungan detik. Biaya beriklan yang semakin mahal juga jadi alasan kenapa banyak brand meninggalkan cara lama beriklan di media cetak.

a. Kelebihan Iklan Media Cetak

    • Jangkauan lokal
    • Meningkatkan reputasi bisnis
    • Bisa disimpan dan dibaca kapan saja
    • Targeting sesuai demografi media cetak
    • Meningkatkan visibilitas merk di masyarakat.

b. Kekurangan Iklan Media Cetak

    • Biaya iklan tinggi
    • Jumlah pembaca menurun di era digital
    • Efektivitas iklan sulit diukur
    • Distribusi iklan terbatas secara fisik
    • Konten tidak bisa direvisi setelah dicetak.

11. Merchandise atau Souvenir

Souvenir

Merchandise atau souvenir biasanya diberikan pemilik produk saat menggelar acara tertentu. Produksi merchandise atau souvenir biasanya terbatas karena disesuaikan dengan kisaran pengunjung yang datang. Merchandise punya kesan eksklusif bagi pelanggan yang menerimanya. Akan tetapi, Anda tidak dapat menulis banyak pesan di merchandise.

Harga produksi merchandise relatif mahal. Karena jumlahnya sedikit cakupannya sangat terbatas. Pelanggan yang mendapatkannya juga belum tentu langsung memakai merchandise di hari yang sama Ia mendapatkannya. Barang merchandise juga biasanya ditaruh dalam rumah. Butuh budget besar untuk pengadaan merchandise, sehingga kurang cocok untuk perusahaan yang ketat dalam budgeting.

a. Kelebihan Merchandise atau souvenir

    • Tahan lama, tergantung kualitas barang merchandise dari vendor
    • Meningkatkan minat pelanggan ke sebuah brand
    • Terkadang jadi rebutan pelanggan untuk mendapatkannya
    • Memperkuat brand image secara personal langsung ke pelanggan.

b.Kekurangan Merchandise atau souvenir

    • Cakupan iklan sangat terbatas
    • Harga produksi merchandise relatif mahal
    • Merchandise atau souvenir yang dibagikan belum tentu dipakai setiap hari
    • Pesan yang disampaikan terbatas.

12. Influencer Marketing 

Influencer

Memilih influencer atau Key Opinion Leader (KOL) sebagai media promosi di jaman sekarang ini banyak dilakukan karena dianggap lebih efektif untuk mempengaruhi pengguna medsos. Influencer dapat membantu Anda untuk meningkatkan kepercayaan konsumen karena mereka  melihat ada orang yang dikenalnya sudah memakai produk Anda. Kerjasama dengan influencer ternama yang relevan  dengan bisnis Anda dapat meningkatkan efektivitas promosi.

Akan tetapi memilih influencer yang tepat jadi tantangan tersendiri. Anda harus melalukan riset yang mendalam pada track record selebgram yang akan diajak kerja sama. Jika suatu saat Ia terlibat masalah, hal tersebut dalam merusak reputasi merk Anda. Efektivitas influencer sebagai media promosi juga sulit diukur karena tidak bisa ditentukan apakah pelanggan membeli karena pengaruh influencer atau keinginan sendiri.

a, Kelebihan Influencer Marketing

    • Meningkatkan kepercayaan konsumen
    • Menjangkau ceruk pasar yang sesuai
    • Konten disesuaikan dengan persona influencer
    • Mendapatkan konten yang otentik tak ada duanya.

b. Kekurangan Influencer Marketing

    • Semakin terkenal influencer, semakin mahal
    • Reputasi brand ikut tercoreng ketika influencer bermasalah
    • Sulit mengukur ROI dan efektivitas kampanye
    • Hasil tidak selalu cepat
    • Sulit memilih influencer, harus cek seluruh track record-nya.

13. Buzzer Marketing

Buzzer Marketing

Buzzer adalah seseorang atau sekelompok orang yang bertugas untuk memengaruhi, menyuarakan opini, atau menggerakan suatu kegiatan sesuai dengan yang dia targetkan. , Buzzer berasal dari buzz yang artinya dengung, rumor, atau desas-desus. Perbedaan Buzzer dan Influenser adalah, Buzzer tidak perlu memiliki follower yang banyak dan tugasnya cenderung menghasut yang kadang denan Anonim (tanpa nama), seorang buzzer bisa memiliki banyak akun di berbagai media sosial, sedang influenser adalah orang yang terkenal (followernya banyak) sehingga ia akan mempengaruhi para pengikutnta saja. Buzzer marketing dibutuhkan untuk meningkatkan brand awareness, produk, perusahaan, dan lainnya. Dalam dunia digital marketing, buzz marketing dibutuhkan untuk strategi promosi. 

Misalnya, sebuah brand baru meluncurkan produk baru dan mereka butuh buzz untuk mempromosikan produk itu. Akun buzz akan menginformasikan seputar produk itu, mulai dari testimoni, membuat konten menarik, menciptakan tren dengan produk baru itu, dan sebagainya. 

a. Kelebihan Buzzer Marketing 

    • Hemat Biaya dibanding Media Pemasaran konvesional yang lain
    • Jangkauannya Luas, karena dengan jaringan internet tidak mengenal batas wilayah negara maupun waktu
    • Lebih mudah untuk memperkenalkan dan menaikkan nama brand

b. Kelemahan Buzzer Marketing

    • Masih tergantung pada pemicu (triggers) untuk bisa menjadi perbincangan ramai (viral).
    • Proses lebih kompleks, Agar strategi Anda berhasil, dibutuhkan tahapan dan waktu yang tidak sedikit. Anda harus menggunakan segala macam upaya, menggunakan jasa sekian banyak buzzer, aktif di platform X, Y, Z, dan seterusnya
    • hasil tidak selalu cepat / instant 

Demikian Contoh-contoh media promosi. Memaksimalkan media promosi adalah cara yang paling tepat untuk meningkatkan awareness dan penjualan. Anda bisa pilih media mana yang cocok untuk produk Anda. Jika produk Anda cukup umum, bisa gunakan semua jenis media promosi yang ada. Namun persiapkan budget yang lebih banyak. Semoga membantu Anda yang ingin tahu apa saja contoh media promosi dan kelebihannya.


Jumat, 04 Oktober 2024

✔ Menghitung Biaya Produksi, Harga Pokok Produksi, Harga Jual beserta Rumus dan Contohnya

Menghitung Biaya Produksi

Biaya produksi (Cost of Production) atau biasa disebut biaya manufaktur (Manufacturing Cost) adalah salah satu unsur penting dalam laporan pengelolaan keuangan suatu usaha.  Cara menghitung biaya produksi yang benar sangat dibutuhkan agar proses produksi di perusahaan berjalan dengan lancar.

Cara menghitung biaya produksi sangat dibutuhkan ketika Anda ingin menjalankan usaha. Banyak komponen yang harus dihitung secara matang supaya tidak mengalami kerugian. Pengetahuan tentang cara menghitung biaya yang dikeluarkan untuk produksi juga penting untuk keberlangsungan usaha anda.

Supaya bisa memahami bagaimana cara menghitung biaya produksi dengan baik,  kita mengetahui dulu apa pengertian biaya produksi atau Cost of Production, jenis-jenis biaya produksi dan apa saja unsur-unsurnya.

A. Pengertian Biaya Produksi

Berikut ini pengertian biaya produksi (Cost of Production) menurut para ahli: 

Mulyadi (2015:14)

Biaya Produksi adalah biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Secara garis besar biaya produksi dibagi menjadi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead.

Harnanto (2017:28)

Biaya Produksi adalah biaya-biaya yang dianggap melekat pada produk, meliputi biaya, baik langsung maupun tidak langsung dapat diidentifikasikan dengan kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi.

Riwayandi (2014:10)

Biaya Produksi merupakan biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi. Biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

Secara umum, biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan atau pemilik usaha selama proses pengolahan untuk menghasilkan produk yang siap dijual. Biaya-biaya yang dihitung mulai dari belanja bahan baku, biaya pengolahan, sampai barang jadi atau setengah jadi. Total dari biaya yang dikeluarkan itu disebut sebagai biaya produksi.

B. Jenis - Jenis Biaya Produksi

Biaya produksi bisa dibedakan menjadi 5 jenis, yaitu:

1. Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya yang nominalnya tetap dan tidak tergantung dari hasil produksi. Contoh biaya tetap adalah harga sewa toko, pajak, dan biaya lain yang terkait dengan kegiatan administrasi dan gaji.

2. Biaya Variabel (Variable Cost)

Biaya variabel nominalnya selalu berubah-ubah sesuai dengan banyaknya hasil produksi. Semakin banyak Anda memproduksi barang, maka semakin besar pula biaya variabelnya. Contoh biaya variabel adalah bahan baku yang dibeli untuk memenuhi kuota pesanan tertentu.

3. Biaya Total (Total Cost)

Biaya total adalah jumlah dari seluruh biaya tetap dan varibel. Biaya ini dihitung untuk menghasilkan barang jadi dan siap untuk dijual. Biaya total biasanya dihitung dalam periode tertentu karena biaya variabel mempengaruhi perubahan besar kecilnya biaya total.

4. Biaya Rata-Rata (Average Cost)

Biaya rata-rata adalah biaya produksi dari setiap unit yang diproduksi. Cara menghitung biaya rata-rata adalah dengan membagi biaya produksi dengan jumlah produk yang dihasilkan.

5. Biaya Marjinal (Marginal Cost)

Biaya marjinal adalah biaya tambahan untuk memproduksi tambahan unit barang. Biaya marjinal biasanya muncul saat ada pesanan tambahan dari produksi harian. Misalnya jika ada permintaan untuk menambah produksi dalam periode waktu tertentu, atau saat ada pesanan mendadak yang harus dipenuhi.

C. Unsur - Unsur Biaya Produksi

Untuk menghitung biaya produksi dengan benar, Anda harus tahu apa saja unsur-unsur dalam biaya produksi, yaitu:

1. Biaya Material Langsung

Biaya material langsung atau Direct Material adalah biaya bahan baku yang berhubungan dengan proses produksi. Biaya yang keluar untuk membeli bahan baku ini cenderung mudah untuk diketahui. Contohnya, misalnya Anda punya usaha jual roti. Maka biaya untuk membeli tepung terigu, gula, dan bahan-bahan lainnya bisa termasuk dalam biaya material langsung.

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung dalam bahasa Inggris disebut Direct Labor. Biaya ini adalah upah, tunjangan, atau biaya asuransi karyawan yang ditanggung oleh pemilik usaha. Biaya tenaga kerja langsung yang dihitung dalam biaya produksi adalah upah para pegawai yang terlibat langsung dalam memproduksi barang. Contoh biaya tenaga kerja langsung adalah misal Anda punya usaha produksi roti, biaya tenaga kerja langsung adalah gaji karyawan yang bertugas mengolah adonan menjadi roti

3. Biaya Overhead Pabrik (Factory Overhead)

Biaya overhead pabrik adalah biaya yang secara tidak langsung berkaitan dengan proses produksi. Biaya overhead ini terdiri dari:

a. Biaya Material Tidak Langsung (Indirect Material)

Bahan material tidak langsung atau Indirect Material adalah biaya untuk membeli bahan yang digunakan untuk produksi namun nominal dan jumlahnya sulit untuk dilacak. Contoh dari biaya material tidak langsung adalah misal Anda punya usaha produksi roti butuh sabun cuci untuk membersihkan peralatan membuat roti. Sabun cuci piring termasuk dalam biaya material tidak langsung.

b. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung (Indirect Labor)

Berbeda dengan tenaga kerja langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung keluar untuk membiayai upah karyawan yang tidak terlihat langsung dalam proses produksi. Gaji, tunjangan, dan asuransi kesehatan termasuk dalam biaya tenaga kerja tidak langsung, contoh: gaji petugas keamanan pabrik,, OB,  gaji driver untuk distribusi produk, dan lain sebagainya.

c. Biaya Overhead Lainnya

Biaya overhead lainnya adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai kebutuhan lain di luar produksi. Contoh biaya overhead lain di luar bahan baku dan gaji adalah sewa gedung atau ruko, membeli mesin atau peralatan, bayar asuransi , pajak, dan lainnya.

Baca Juga : Perencanaan Usaha 

                    Return On Investment (ROI)

                    Break Event Point (BEP)

D. Contoh Perhitungan Biaya Produksi dan Harga Jualnya.

Cara Menghitung Biaya Produksi dan Contohnya

1. Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh bahan baku untuk digunakan pada proses produksi. Biaya bahan baku termasuk harga bahan baku, biaya transportasi yang dibebankan ke biaya bahan, pajak, biaya penyimpanan, dan lainnya. Biaya bahan baku adalah salah satu biaya sangat penting  yang dapat mempengaruhi harga jual akhir ke konsumen.

Rumus Biaya Bahan Baku

(Persediaan awal bahan baku + pembelian bahan baku baru) – bahan baku tersisa = Total biaya bahan baku

Contoh Kasus

Dono memiliki usaha katering makan siang di kantor - kantor . Target konsumennya adalah orang-orang yang tidak sempat membeli/ memasak makan siang karena kesibukannya di kantor. Setiap hari Dono menjual 100 paket box katering. Persediaan awal bahan baku yang dibeli sebesar Rp 1.500.000. Setiap harinya, Dono harus beli persediaan bahan baku tambahan Rp 500.000.

Dengan begini, kita bisa bisa hitung biaya bahan baku, sebagai berikut:

(Rp 1.500.000 + Rp 500.000) – 0 = Rp 2.000.000 per hari.

2. Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja dibagi menjadi biaya tidak langsung dan biaya langsung. Biaya langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji karyawan yang berkaitan langsung dengan proses produksi. Sedangkan biaya tidak langsung adalah untuk karyawan yang tidak terlibat langsung ke produksi.

Tergantung dari ruang lingkup bisnisnya, istilah biaya tenaga kerja telah banyak disesuaikan dengan kebutuhan. Beberapa usaha kecil yang memiliki tenaga kerja harian biasanya menggunakan istilah biaya tenaga kerja tetap harian.

Rumus Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja harian + Biaya tenaga kerja tetap + Biaya tenaga kerja tidak langsung = Total Biaya Tenaga Kerja

Contoh Kasus

Katering Dono memiliki 3 orang tenaga kerja. Setiap orang dibayar sebesar Rp 50.000 per hari dan tugasnya mulai dari menyiapkan bahan, memasak, hingga memasukkan makanan ke box makanan. Selain tukang masak, ada juga sopir 1 orang yang bertugas mengantarkan paket makanan ke pelanggan. Sopir dibayar Rp 30.000 per hari.

Maka total biaya tenaga kerjanya adalah:

( 3 x Rp 50.000) + Rp 30.000 = Rp 180.000 per hari.

3. Biaya Produksi

Cara menghitung biaya produksi sebenarnya sangat mudah. Cukup jumlahkan total biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead. Dengan metode ini kita bisa melihat berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk memastikan usaha beroperasi.

Rumus Biaya Produksi

Biaya bahan baku + Biaya tenaga kerja + Biaya overhead produksi = Biaya Produksi

Contoh Kasus

Usaha katering milik Dono setiap hari menjual 100 paket makan siang. Rincian biaya produk untuk membuat 100 paket katering makanan adalah:

Bahan baku (nasi, bahan lauk, dan kemasan) sebesar Rp 2.000.000 per hari

Biaya tenaga kerja sebesar Rp 180.000 per hari

Biaya sewa toko dan ongkos bensin, sebesar Rp 200.000 per hari.

Maka total biaya produksinya adalah:

Rp 2.000.000 + Rp 180.000 + Rp 200.000 =  Rp 2.380.000

Jadi, total biaya produksi adalah Rp 2.380.000 per hari.

4. Harga Pokok Produksi (HPP)

Harga pokok produksi atau biasa disingkat HPP adalah jumlah pengeluaran dan beban secara langsung atau tidak langsung yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa yang dijual ke konsumen. Perlu diingat HPP belum memasukkan laba. Untuk penjelasan lebih lengkapnya bisa lihat contoh di bawah ini :

Rumus Harga Pokok Produksi (HPP)

Total biaya produksi : Kuantitas (Jumlah) produk = Harga Pokok Produksi

Contoh Kasus

Dari contoh kasus katering Dono di atas, kita bisa dapatkan total biaya produksi adalah Rp 2.380.000. Sedangkan untuk paket katering yang diproduksi sebanyak 100 paket. Lalu masukkan angka-angka tersebut di rumus untuk mendapatkan HPP:

Rp 2.380.000 : 100 paket = Rp 23.800

5. Menghitung Harga Jual Akhir ke Konsumen

Setelah mendapat harga produksi dari setiap paket makanan, langkah selanjutnya adalah menghitung harga jual paket makanan. Kita bisa pakai rumus harga jual yang sederhana dengan metode Mark Up Pricing ( Menaikkan harga ). Sederhananya, rumus ini hanya menambahkan besar laba yang Anda tentukan ke biaya produksi.

Rumus Harga Jual

Harga Produksi + Mark Up (Keuntungan) = Harga Jual

Contoh Kasus

Misalnya Dono menginginkan setiap paket makanan mendapat keuntungan sebesar Rp 6.200, maka harga jual untuk setiap paket makanan adalah:

Rp 23.800 + Rp 6.200 = Rp 30.000/paket makanan.

Nah, begitulah cara menghitung harga jual dari biaya produksi yang sederhana. Cara menghitung harga jual berbeda-beda tergantung dari besar kecilnya skala usaha yang dijalankan. Namun, cara hitung biaya produksi dan harga jual di atas cukup umum digunakan pada usaha jenis UMKM ataupun usaha rumaham ( perorangan ) lainnya..

Cara menghitung biaya produksi dibutuhkan untuk memudahkan Anda menghitung harga jual. Jika perhitungan biaya produksi sudah rinci, Anda juga bisa terhindar dari risiko rugi. Dalam menghitung biaya produksi, setiap biaya yang keluar untuk biaya langsung atau tidak langsung harus tercatat. Semoga artikel ini membantu Anda untuk menghitung harga jual dan harga produksi. Sekian.