Selasa, 20 Agustus 2024

ROI (Return On Investment )

Return On Invesment-Salah satu hal penting yang harus dimiliki oleh setiap pemilik usaha adalah memahami apa itu ROI ( Return On Investment ) atau yang disebut dengan tingkat pengembalian investasi secara keseluruhan dalam usaha yang mereka kerjakan. Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang pengertian ROI dan bagaimana cara menghitung ROI serta rumus yang perlu digunakan. Pentingnya memahami ROI ini yaitu karena ROI merupakan tolok ukur dari keuntungan usaha yang  tepat.

Pengertian ROI

Return on investment atau ROI ini merupakan rasio keuntungan dan juga kerugian dari suatu investasi yang kemudian dibandingkan dengan jumlah uang yang diinvestasikan. Simpelnya, pengertian ROI ini adalah persentase profit atau keuntungan  yang dapat diperoleh dari total jumlah aset yang diinvestasikan. Return on investment adalah cara yang cukup efektif untuk melihat efektivitas dari suatu usaha.

Baca Juga : Peluang Usaha

                    Break Event Point

Manfaat ROI

Setelah memahami pengertian ROI  sekarang adalah saatnya untuk memahami  apa saja  manfaat dari return on investment ini:

1. Efisiensi Penggunaan Dana

Manfaat yang pertama dari ROI ini adalah ketika sebuah perusahaan telah menjalankan praktik akuntansi yang baik, maka manajemen dengan menggunakan teknik analisa ROI ini bisa mengukur efisiensi penggunaan modal yang bekerja, efisiensi produksi, dan juga efisiensi bagian penjualan.

2. Mengetahui Kelemahan Perusahaan

Manfaat yang kedua dari ROI adalah bisa membandingkan efisiensi penggunaan modal pada perusahaannya dengan perusahaan lain yang sejenis. Sehingga bisa diketahui apakah perusahaannya berada di bawah, sama, atau bahkan di atas rata-rata. Dengan begitu, akan bisa diketahui dimana kelemahannya dan apa yang sudah kuat pada perusahaan tersebut dibandingkan dengan perusahaan lain yang sama/sejenis.

3. Mengukur Profitabilitas dari Perusahaan atau Produk

Manfaat yang ketiga adalah apabila sebuah perusahaan menggunakan product cost system yang baik, maka dari perhitungan modal dan juga biaya bisa dialokasikan pada berbagai macam produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Maka hal itu akan memudahkan dalam menghitung profitabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan.

4. Sebagai Alat Kontrol

Manfaat yang keempat atau terakhir dari ROI  adalah sebagai alat kontrol untuk melihat bagaimana prospek saat ini. Sehingga dapat memperoleh bayangan terkait langkah apa yang selanjutnya dapat diambil oleh perusahaan.

Cara Menghitung ROI (Return On Investment)

Untuk lebih memahami apa itu ROI, penting untuk memahami bagaimana cara menghitungnya. Perhitungan ROI ini bisa dilakukan dengan rumus yang sederhana. Yakni cukup dengan mengetahui berapa biaya investasi yang harus dikeluarkan dan pendapatan yang akan diterima. Walaupun sederhana, dalam memasukkan angka ke dalam rumus harus lebih teliti. Bisa saja dalam prakteknya, ada perbedaan istilah. Padahal intinya yang dimaksud sama. Di bawah ini adalah rumus yang bisa digunakan untuk menghitung ROI.

ROI= (Pendapatan Investasi-Biaya Investasi)/Biaya Investasi X100%

Selain itu, tentukan pula waktu pengembalian biayanya. Hal itu berguna untuk memberikan batasan terhadap perhitungan yang dilakukan. Perkiraan pendapatan juga bisa diketahui dengan lebih jelas.


Contoh perhitungan ROI

Untuk lebih memperjelas terkait rumus yang sudah disebutkan di atas, maka perlu adanya contoh pengaplikasiannya di suatu kasus. Berikut ini adalah beberapa contoh kasus yang mempunyai kesamaan dengan kasus nyata yang sedang dihadapi, antara lain:

1. Contoh Pertama

Perusahaan A ingin membeli sebuah alat yang bisa melakukan pekerjaan yang awalnya dilakukan 12 pekerja manusia. Harga dari alat tersebut yaitu 250 juta rupiah, sedangkan gaji dari masing-masing pekerja yang ingin dihilangkan tersebut yaitu senilai 3,6 juta rupiah. Untuk menghitung ROI selama satu tahun, maka perhitungannya yaitu Pendapatan investasi adalah besarnya gaji yang bisa dihilangkan. Berarti perhitungannya 12 x 3.600.000 x 12 = Rp518.400.000,-. Sementara biaya investasi adalah harga beli alat, yaitu Rp250.000.000,-.

Baca Juga : Sejarah Mesin Bubut

ROI = (518.400.000-250.000.000)/250.000.000×100%

        = 268.400.000/250.000.000×100%

        = 107,36% atau 1,0736.

Nilai ROI di atas melebihi 100 persen yang artinya dapat menutupi modal yang dikeluarkan terhadap alat tersebut. Hal itu berarti pembelian alat tersebut dapat dipertimbangkan. Sebab, menurut perhitungan ROI, alat tersebut bisa memberikan keuntungan.

2. Contoh Kedua

Perusahaan B melakukan investasi dengan nilai 200 juta rupiah kepada usaha penjualan alat musik. Keuntungan dari penjualan tersebut adalah 280 juta. Dengan demikian perhitungan ROI adalah sebagai berikut:

ROI  = (280.000.000-200.000.000)/200.000.000 x 100%

         = 80.000.000/200.000.000×100 %

         = 40% atau 0,4.artinya keuntungganya adalah 40 %

3. Contoh Ketiga

Perusahaan C mengeluarkan dana senilai 5 juta rupiah untuk mengiklankan produknya. Dari iklan itu, ada banyak respon positif dan 150 diantaranya tertarik untuk membelinya. Perusahaan ini pun mendapatkan hasil penjualan senilai 8 juta rupiah. Disini dapat kita ketahui bahwa pendapatan investasi senilai 8 juta rupiah dan biaya investasinya senilai 5 juta rupiah:

Jika dimasukkan ke dalam rumus, maka:

ROI = (8.000.000-5.000.000)/5.000.000 x 100%

        = 3.000.000/5.000.000×100%

        = 60% atau 0,6. artinya keuntungganya adalah 80%

Demikian penjelasan mengenai pengertian ROI (return on investment) dan bagaimana cara menghitungnya. Semoga Bermanfaat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar