ASTEK
Solusi Praktek di Tengah Pandemi
Pandemi
Covid 19 yang terjadi di dunia pada akhir tahun 2019 dan di Indonesia pada awal
tahun 2020 telah merubah hampir seluruh tatanan kehidupan masyarakat. Salah
satu yang merasakan perubahan tatanan tersebut adalah pada bidang pendidikan,
di mana pada awal pandemi pembelajaran di tuntut menggunakan metode dalam
jaringan ( online ) atau PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh ) dan sampai pada di awal
tahun 2022 pembelajaran sudah mulai menggunakan metode PTM ( Pembelajaran Tatap
Muka) kembali, walaupun belum 100% atau dikenal dengan istilah PTMT (Pembelajaran
Tatap Muka Terbatas)
Pembelajaran
Tatap Muka yang belum 100 % tentunya akan berpengaruh terhadap penyampaian
materi pelajaran, apalagi di jenjang SMK ( Sekolah Menengah Kejuruan ), dimana telah
kita ketahui bahwa perbandingan mata pelajaran teori dan praktek pada SMK
adalah 40 % teori dan 60% praktek. Dengan pertemuan tatap muka yang terbatas
tentunya keterampilan peserta didik tidak dapat tercapai secara maksimal. Menurut
Dunette (1976) keterampilan merupakan pengetahuan yang didapatkan
dan dikembangkan melalui latihan atau training dan pengalaman
dengan melakukan berbagai tugas.
Ada
berbagai metode yang dilakukan untuk memaksimalkan pertemuan tatap muka yang
terbatas supaya keterampilan peserta didik bisa maksimal. Di SMK Negeri 1 Mandiraja pada
Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan pada mata pelajaran Gambar Teknik Mesin untuk
meningkatkan keterampilan peserta didik menggunakan metode ASTEK (Asisten
Praktek), dimana dalam Asisten Praktek ini peserta didik yang berprestasi dan menguasai mata pelajaran
terutama praktek menggambar teknik mesin akan membantu teman – temannya yang
masih kurang dalam menguasai mata pelajaran. Jadi Astek disini hampir sama
dengan tutor sebaya. Menurut Dedi Supriyadi (1985, h. 36) mengemukakan
bahwa: “Tutor sebaya adalah seorang atau beberapa orang peserta didik yang
ditunjuk dan ditugaskan untuk membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. Tutor
tersebut diambil dari kelompok yang prestasinya lebih tinggi”.
Dengan
metode ASTEK pada mata pelajaran Gambar Teknik Mesin pada Kompetensi Keahlian
Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Mandiraja Kabupaten Banjarnegara, peserta didik
yang telah menguasai praktek menggambar akan membantu mengajari teman –
temannya yang belum bisa menggambar teknik , kemudian setelah menguasai nanti
akan mengajari lagi teman – teman yang belum menguasai, sehingga dalam satu
kelas akan terampil semua dalam menggambar teknik.
Dengan
metode ASTEK ini diharapkan waktu untuk penguasaan keterampilan akan lebih cepat
tercapai sehingga dengan diberlakukannya PTMT (Pertemuan Tatap Muka Terbatas ) bukan
menjadi masalah lagi bagi penguasaan keterampilan bagi peserta didik jenjang
SMK, karena yang mengajari bukan hanya satu orang saja ( Guru ), tetapi juga teman-temannya
yang telah menguasai keterampilan tersebut juga akan menguasai. Jadi jika
dengan metode umum yang biasa digunakan diperlukan 3 sampai 4 kali pertemuaan
untuk penguasaan keterampilan bagi seluruh peserta didik dalam satu kelas tapi
dengan metode ASTEK ini diharapkan dengan 1 sampai 2 kali pertemuan seluruh
peserta didik dapat menguasai
keterampilan yang diharapkan. Dengan waktu penguasaan materi pelajaran atau
keterampilan yang semakin cepat tentunya target kurikulum yang ingin dicapai
pada mata pelajaran tersebut juga dapat terwujud, seluruhnya karena walaupaun
waktunya terbatas karena PTMT tetapi waktu pencapaian target kurikulum juga
lebih cepat dengan metode ASTEK ini.
Artikel ini pernah terbit di koran JATENG POS edisi Sabtu 05 Maret 2022