UPe Tingkatkan Keterampilan Peserta Didik SMK
Ada banyak cara untuk meningkatkan keterampilan peserta didik SMK yang sesuai dengan kompetensi keahliannya, salah satunya dengan membuka Unit Produksi (UP). Menurut Sartono (dalam Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 2007) unit produksi adalah kegiatan usaha yang dilakukan sekolah secara berkesinambungan, bersifat akademis dan bisnis dengan memberdayakan warga sekolah dan lingkungannya dalam bentuk unit usaha produksi yang dikelola secara profesional.
Di SMK Negeri 1 Mandiraja pada Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan membuka UP dengan nama “ Ragam Teknik Perkasa”. UP “ Ragam Teknik Perkasa” mempunyai tujuan meningkatkan keterampilan peserta didik dengan cara menerima pekerjaan atau order yang berasal dari masyarakat sekitar dimana secara kebetulan masyarakat di sekitar SMK Negeri 1 Mandiraja banyak berdiri bengkel – bengkel las yang mempunyai produk pintu lipat, teralis, pagar, kanopi dan lain sebagainya. Bengkel – bengkel las tersebut banyak membutuhkan komponen yang tidak bisa dibuat mereka sendiri, misalkan engsel untuk pintu lipat, roda pulley untuk pagar, handle pintu dan lain sebagainya. Disini UP ” Ragam Teknik Perkasa” SMK Negeri 1 Mandiraja membuat produk - produk tersebut yang dibutuhkan oleh pelaku usaha bengkel di wilayah sekitar sekolah.
Pada UP ini peserta didik diajarkan dari mulai mencari order yang sesuai dengan mata pelajaran Kewirausahaan, merancang desain yang sesuai dengan mata pelajaran Gambar Teknik Mesin , membuat produk sampai memasang atau memasarkan produk sangat yang sesuai dengan pelajaran Teknik Pemesinan Bubut , Teknik Pemesinan Frais maupun Teknik Pemesinan Gerinda. Jadi dengan adanya UP tersebut, peserta didik akan banyak mengaplikasikan ilmu yang didapat di sekolah pada dunia nyata atau dunia kerja.
Dengan adanya UP diharapkan keterampilan peserta didik di SMK Negeri 1 Mandiraja khususnya Kompetensi Kehalian Teknik Pemesinan akan meningkat, karena peserta didik akan terjun langsung dan berhadapan dengan pekerjaan yang nyata dan sesuai dengan yang nanti akan dikerjakan oleh peserta didik tersebut setelah lulus nantinya. Peserta didik akan merasakan bagaimana suasana kerja yang nyata yang sangat berbeda dengan suasana praktikum pada umumnya karena disini peserta didik akan di tuntut menghasilkan benda kerja (produk) yang berkualitas yang akan benar-benar digunakan bukan hanya benda kerja yang untuk penilaian saja.
Artikel ini pernah tayang pada koran JATENG POS edisi Minggu 05 Desember 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar