Jumat, 21 Oktober 2022

Mengartel (Knurling) Dengan Mesin Bubut


Knurling atau Mengartel-Mengkartel dengan mesin bubut yaitu proses pembuatan alur/gigi melingkar pada bagian permukaan benda kerja dengan tujuannya agar permukannya tidak licin pada saat dipegang oleh tangan.
Pola Kartel

Bentuk/profil hasil hasil pengkartelan akan mengikuti jenis kartel yang digunakan. ada yang belah ketupat (diamond), lurus, atau miring tergantung gigi kartelnya. 






Hasil Benda yang dikartel

Contoh benda yang di kartel antara lain terdapat pada batang penggores, tangkai palu besi dan pemutar tap Jalu Sepeda BMX dan komponen lain yang memerlukan pemegangnya tidak licin.


Sebelum Proses Mengartel kita harus menentukan dulu diameter dan putaran mesin bubutnya. Mari kita bahas satu persatu :

                                             Baca Juga : 

                            Sejarah Mesin Bubut

                            10 Bagian Utama Mesin Bubut

                            Jenis Pahat Bubut dan Fungsinya

                            * Parameter Pemotongan Mesin Bubut

                            Jenis Pekerjaan Dalam Membubut

1. Diameter Benda Kerja yang di kartel

Pada saat dikartel, benda kerja akan mengembang (membesar) sehingga benda kerja awal sebelum dikartel harus dikurangi supaya hasil benda kerja yang dikartel sesuai dengan ukuran pada gambar kerja. Untuk menentukan Diameter benda kerja yang dikartel dapat menggunakan rumus :

Contoh :

Berapa Diameter yang dibubut utk benda yang dikartel pada gambar dibawah ini jika kisar kartel yang digunakan adalah 2 :


Diketahui :

             D = 40 mm

             Kisar = 2

             Ditanya Dkartel ...?

    Jawab :

    Rumus :     Dkartel     = D - (1/3xKisar kartel)

                                        = 40 - (1/3 x 2)

                                        = 40 - 0,6

                        = 39,4 mm

 Jadi Benda kerja yang dikartel dibuat diameter 39,4 mm supaya nanti hasilnya setelah dikartel menjadi 40 mm.

2. Putaran Mesin pada saat mengkartel

Putaran mesin pada saat mengartel berbeda dengan pada saat membubut normal. Untuk menentukan putaran mesin pada saat mengkartel, kita gunakan rumus :

Contoh : Jika kita membubut normal dengan putaran 300 rpm, maka pada saat mengartel kita gunakan putaran 1/4 x 300 = 75 rpm.

Tujuan putaran mesin pada saat mengartel lebih rendah dari pada putaran mesin pada saat normal adalah agar  roll kartel dan porosnya tidak mendapat beban yang berat dan terjadi gesek yang tinggi.

3. Cara Mengartel

langkah - langkah mengartel dengan mesin bubut :

- Bubut diameter benda kerja sesuai aturan, yakni: Dkartel = D- (1/3xKisar kartel).

- Pasang kartel dengan kuat dan setinggi senter (biasanya pada kartel ada titik untuk setting tinggi pemasangan) sebagaimana pemasangan alat potong pada proses pembubutan lainnya

- Aturlah putaran mesin sesuai aturan, yakni nkartel = ¼ x nnormal.

- Lakukan pengkartelan dimulai pada ujung benda kerja, dengan cara posisi kartel dimiringkan ± 3º-5º

- Gerakkan eretan lintang untuk memberikan pemakanan awal, sehingga roda kartel menekan dengan stabil. Periksa lebih dahulu diameter benda kerja, jika sudah sesuai ukuran pengkartelan bida dilanjutkan jika kurang pemakanan kurang dalam jadi harus di tambah untuk kedalaman pemakanan.

- Jika diameter sudah sesuai ukuran, Lakukan pengkartelan secara otomatis (mesin bubut disetel otomatis untuk eretan memanjang) hingga mencapai panjang yang dikehendaki. Jangan lupa gunakan pendingin pada saat mengkartel

- Netralkan gerakan otomatisnya, dan selanjutnya ukur diameter hasil pengkartelan kembali. Jika diameternya belum mencapai ukuran yang dikehendaki, tambah kedalaman pengkartelan dengan cara penambahan pemakanannya pada spindel mesin masih dalam posisi hidup /berputar. Jangan lupa arah putaran mesinnya tetap sama dan yang perlu dibalik hanya arah gerakkan otomatisnya, yaitu dengan cara mengatur tuas pembalik arah poros pembawa gerakan eretan memanjang ( tuAs ada pada kepala tetap). Selanjutnya lakukan kembali pengkartelan secara otomatis hingga selesai.

Demikian cara mengartel atau knurling dengan mesin bubut. Semoga Bermanfaat !!

Senin, 17 Oktober 2022

MEMBUBUT TIRUS


Membubut Tirus-Membubut tirus adalah proses pembubut yang menghasilkan poros atau lubang dengan diameter yang berbeda pada kedua ujungnya. Proses pembubutannya sama dengan proses pembubutan lurus,hanya disini pahatnya dimiringkan atau benda kerja dimiringkan. Teknik membubut tirus ada 3 cara yaitu :

Baca Juga : Jenis - Jenis Pahat Bubut dan Fungsinya

A. Memiringkan Eretan Atas


Sebelum Membubut tirus dengan Memiringkan eretan atas kita harus menghitung dulu berapa kemiringan eretan atasnya.



Rumus membubut tirus dengan eretan atas adalah : 

Lihat contoh untuk mengitung sudut tirus :


Pada gambar diketahui :

     D= 40 mm

     d= 20 mm

     t= 50 mm

Ditanya  : sudut kemiringan Eretan Atas.

Rumus : tg ά     = D-d/2t

                         = 40 - 20 /2.50

                         = 20/100

                 = 0,2

Nilai 0,2 ini masih dalam hitungan tg ά,belum menunjukkan sudut eretan atas yang kita inginkan.Untuk menentukan sudutnya ( ά ) maka digunakan anti tg-nya atau tg -1. Dan nilai anti tg dari  0,2 adalah 11,3 ⁰. Jadi Kemiringan Eretan Atas adalah 11,3 ⁰.

Untuk mencari nilai dari anti tg atau tg-1 bisa menggunakan beberapa metode yaitu :

1. Tabel logaritma (bisa dibeli di toko buku )

2. Kalkulator Scientific.Caranya adalah setelah ketemu nilai dari tg ά dalam hal ini adalah 0,2 silahkan tekan tombol shift + tg nanti akan ketemu angka 11,3 ⁰.

3. Aplikasi kalkulator yang ada di pc atau laptop.Caranya adalah :

     a. Buka aplikasi Calkulator 

     b. Pada menu yang ada silahkan klik view kemudian klik scientific.

     c. Silahkan hitung nilai tg ά  hingga ketemu.Pada contoh diatas ketemu 0,2.

     d. Klik tombol degrees (DEG) untuk menampilkan hasil dalam satuan derajat.

     e. Tampilan pada kalkulator belum tampil menu tg-1 atau anti tg,yang ada adalah tombol sin,cos tg dll.Untuk menampilkan tombol anti tg silahkan klik tombol Inv atau tombol 2nd,maka akan muncul tombol tg-1.

     f. Klik tombol tg-1 maka akan tampil hasil dari anti tg 0,2 yaitu 11,3⁰

Baca Juga : Parameter Pemotongan Pada Mesin Bubut

B. Menggeser Kepala Lepas / Tail Stock


Sebelum Membubut tirus dengan Menggeser kepala lepas  kita harus menghitung dulu berapa offsetnya atau pergeseran kepala lepasnya. Untuk menghitung pergeseran kepala lepas dapat menggunakan rumus di bawah ini :

Lihat contoh untuk mengitung pergeseran kepala lepas :

            Pada gambar diketahui :

                 D  = 40 mm

                 d  = 20 mm

                 LW = 90 mm

                 LT = 50 mm

        Maka Ditanya offset (pergeseran kepala lepas)

            Rumus :     offset     = (D-d)LW/2LT

                                             = (40 - 20).90 /2.50

                                             = 20.90/100

                                     = 1800/100

                                     = 18 mm

Batas maksimal dari pergeseran kepala lepas adalah 3 % dari panjang keseluruhan benda kerja. Jadi 3/100 x 90 = 2,7 mm. Maka untuk benda kerja seperti pada gambar diatas tidak bisa dikerjakan dengan menggeser kepala lepas / tail stock karena nilai hasil akhir perhitungan tirusnya melebihi batas maksimal.

Baca Juga : Macam - macam pekerjaan dalam membubut

C. Menggunakan Tapper Attachment


Sebelum membubut tirus dengan Tapper attachment kita harus menghitung dulu sudut/pergeseran tapper attahment. Pada dasarnya prinsip pergeseran eretan atas dan pergeseran penghantar taper attachment adalah sama.Oleh karena itu rumus antara keduanya adalah sama dan saya rasa tidak perlu untuk dibahas ulang.Salam Solidarity Forever .Semoga bermanfaat !!.