Rabu, 06 Desember 2023

PISAU MODUL RODA GIGI


 

Roda gigi adalah roda yang bertujuan untuk mentransmisikan daya atau putaran . Rodanya dibuat bergerigi dengan bentuk silinder atau kerucut yang saling bersinggungan pada kelilingnya satu dengan yang lain agar jika salah satu diputar maka yang lain akan ikut berputar . Dalam dunia teknik dan industri, roda gigi banyak sekali digunakan sebagai komponen dari suatu mesin. Hampir semua mesin menggunakan roda gigi sebagai salah satu komponennya.

Baca Juga :Jenis Roda Gigi

Untuk membuat roda gigi dapat dilakukan dengan banyak cara, diantaranya dengan di cetak (casting), dengan proses dengan mesin (milling/frais, sekrap/shaper) dan hobbing. Pada proses pembuatan roda gigi dengan mesin milling (Frais) konvensional diperlukan pisau khusus untuk membuat roda gigi yang dinamakan pisau modul roda gigi. Pisau modul ini untuk satu ukuran modul (dalam mm/inch) ada 8 buah pisau yang berbeda bentuk profil roda gigi (evolvente) menurut jumlah gigi yang akan dibuat, kenapa demikian ? Karena profil gigi evolvente untuk setiap jumlah gigi yang berbeda memiliki bentuk yang sedikit berbeda yang menyesuaikan lintasan kontak yang terjadi ketika roda gigi tersebut bekerja/berpasangan. Sangat kelihatan jelas pada roda gigi dengan jumlah gigi yang sedikit dibandingkan dengan jumlah gigi yang banyak, dibawah ini ada 8 kelompok jumlah gigi yang telah terstandar menurut  penomoran internasional (Standar ISO) :

1. Pisau modul nomor 1 digunakan untuk membuat rodagigi dengan jumlah 12-13 gigi

2. Pisau modul nomor 2 digunakan untuk membuat rodagigi dengan jumlah 14-16 gigi

3. Pisau modul nomor 3 digunakan untuk membuat rodagigi dengan jumlah 17-20 gigi

4. Pisau modul nomor 4 digunakan untuk membuat rodagigi dengan jumlah 21-25 gigi

5. Pisau modul nomor 5 digunakan untuk membuat rodagigi dengan jumlah 26-34 gigi

6. Pisau modul nomor 6 digunakan untuk membuat rodagigi dengan jumlah 35-54 gigi

7. Pisau modul nomor 7 digunakan untuk membuat rodagigi dengan jumlah 55-134 gigi

8. Pisau modul nomor 8 digunakan untuk membuat rodagigi dengan jumlah 134 gigi - tak terhingga

 Berikut Kontruksi Pisau Modul sesuai standar ISO :


Baca Juga : Sejarah Mesin Bubut

                    Setting Awal AutoCAD untuk Pemula

Kamis, 03 Agustus 2023

√ 12 JENIS RODA GIGI (Terlengkap)

 

Roda gigi adalah komponen-komponen mesin yang berfungsi antara lain untuk memindahkan daya atau putaran dari poros penggerak ke poros yang digerakkan, fungsi lainnya adalah untuk memperbesar atau memperkecil  daya atau putaran dan juga bisa untuk merubah arah putaran poros. Roda gigi bisa juga untuk merubah arah porosdan merubah dari gerak rotasi (Putar ) menjadi gerak tranlasi (lurus) atau sebaliknya.

Dengan perkembangan zaman dan tekhnologi jenis-jenis roda gigi berkembang dengan cepat. berikut ini adalah beberapa jenis roda gigi yang saat ini ada :

1.Roda gigi lurus  (spurs gear)


Roda Gigi Lurus merupakan roda gigi yang paling sederhana. Terdiri dari silinder atau piringan dengan gigi-gigi yang terbentuk secara radial/berporos. Ujung dari gigi-gigi tersebut berbentuk lurus dan tersusun paralel terhadap aksis rotasi. Roda gigi ini hanya dapat dihubungkan secara paralel. Contoh spur ini terdapat di gear box pada mesin bubut.


Baca JugaSejarah Mesin Bubut


2.Roda Gigi Helix (Miring)


Roda gigi heliks adalah roda gigi yang diciptakan untuk menyempurnakan spur gear ( roda gigi lurus). Bentuk ujung dari gigi-giginya tidak paralel terhadap aksis rotasi, melainkan miring pada derajat tertentu. Karena bagian giginya bersudut, maka roda gigi ini terlihat seperti heliks


3.Roda Gigi Helix Ganda


Roda gigi heliks ganda atau roda gigi herringbone muncul karena masalah dorongan aksial (axial thrust) dari roda gigi heliks tunggal. Double helical gear mempunyai dua pasang gigi yang berbentuk V sehingga terlihat seperti dua roda gigi heliks yang disatukan. Hal ini akan membentuk dorongan aksial saling meniadakan. Roda gigi heliks ganda memiliki kerumitan bentuk yang lebih sulit dari roda gigi lainnya


4.Roda Gigi Payung (Bevel Gear)


Roda gigi bevel berbentuk seperti kerucut terpotong dengan gigi-gigi yang terbentuk di permukaannya. Ketika dua roda gigi bevel bersinggungan, titik ujung kerucut yang imajiner akan berada pada satu titik dan aksis poros yang akan saling berpotongan. Sudut antara kedua roda bisa berapa saja kecuali 0 dan 180 derajat. Roda gigi bevel bisa berbentuk lurus seperti spur ataupun spiral seperti roda gigi heliks. Untuk perbandingan sama  seperti perbandingan antara spur dan roda gigi heliks. Keuntungan Roda Gigi Bevel Spiral (Spiral Bevel Gear) dibandingkan dengan Roda Gigi Bevel, Roda Gigi Bevel Spiral lebih tenang (tidak berisik) dan mampu menahan beban yang lebih besar. Contoh penggunaan bevel gear pada mekanisme pintu air pada sistem irigasi.

5.Roda Gigi Luar dan Roda Gigi Dalam (Internal and External Gear)


Merupakan roda gigi yang gigi-giginya terletak dibagian dalam silinder roda gigi. Berbeda dengan roda gigi eksternal yang memiliki gigi-gigi di luar sillindernya, roda gigi internal tidak akan mengubah arah putarannya. Contoh penerapan roda gigi dalam adalah terdapat di lift di gedung bertingkat.


6.Roda Gigi Hypoid (Hypoid Gear)


Mempunyai jalur gigi berbentuk spiral pada bidang kerucut yang sumbunya bersilang. Dan pemindahan gaya pada permukaan gigi berlangsung secara meluncur dan menggelinding. Contoh pemakaiannya seperti yang dipakai pada roda gigi difrensial otomobil. Sebenarnya roda gigi hypoid mirip dengan roda gigi bevel, namun kedua aksisnya tidak berpotongan


7.Roda gigi mahkota (Crown Gear)


Roda gigi ini berbentuk roda gigi yang sejajar dan tidak bersudut terhadap aksis. Bentuk giginya mirip seperti mahkota. Roda gigi mahkota ini hanya bisa dipasangkan secara akurat dengan roda gigi bevel atau roda gigi lurus



8.Roda Gigi Cacing (Worm Gear)


Roda gigi cacing menyerupai screw berbentuk batang yang dipasangkan dengan roda gigi biasa atau spur. Roda gigi cacing merupakan salah satu gigi termudah yang digunakan untuk mendapatkan rasio torsi yang tinggi namun kecepatan putar gigi rendah. Pada umumnya, pasangan roda gigi spur atau heliks memiliki rasio maksimum 10:1, sedangkan rasio dari roda gigi cacing sendiri mampu mencapai 500:1. Namun, kerugian dari pemakaian roda gigi cacing adalah adanya gesekan pada roda gigi cacing yang mengakibatkan efisiensi yang rendah sehingga roda gigi harus diberi pelumas

9.Roda gigi cacing globoid (globoid worm gear)


Roda gigi ini adalah penyempurnaan dari roda gigi cacing. Roda gigi cacing globoid Mempunyai perbandingan kontak yang lebih besar, dipakai untuk beban yang lebih besar. Contoh pemakaiannya seperti yang dipakai pada roda gigi difirensial otomobil



10.Roda Gigi Pinion (Rack and Pinion Gear)


Pasangan roda gigi pinion terdiri atas roda gigi yang disebut dengan pinion dan batang bergerigi yang disebut dengan rack. Perpaduan dari rack dan pinion menghasilkan mekanisme transmisi torsi yang berbeda. Torsi ditransmisikan dari gaya putar menuju gaya translasi ( lurus ) atau sebaliknya. Ketika roda gigi pinion berputar, batang rack akan bergerak lurus. Mekanisme ini digunakan pada berberapa jenis kendaraan untuk mengubah rotasi dan setir kendaraan menjadi pergerakan ke kanan dan ke kiri dari rack sehingga roda berubah arah

11.Roda Gigi Non-Sirkular (Non Circular Gear)


Roda Gigi Non-Sikular dirancang untuk tujuan tertentu. Roda gigi biasa dirancang untuk mengoptimisasikan transmisi daya dengan minim getaran dan keausan, roda gigi non sikular dirancang untuk variasi radio, osilasi, dan sebagainya


12.Roda gigi episiklik (Planetary Gear)


Roda gigi episiklik (planetary gear atau epicyclic gear) adalah kombinasi roda gig yang menyerupai pergerakan planet dan matahari. Roda gigi episiklik digunakan untuk mengubah rasio putaran poros secara aksial, bukan parallel. Contoh penggunaan roda gigi ini pada transmisi otomatis mobil yang menggunakan sistem planetary gear.

Demikian jenis-jenis dari roda gigi. semoga bermanfaat !!

Jumat, 21 Oktober 2022

Mengartel (Knurling) Dengan Mesin Bubut


Knurling atau Mengartel-Mengkartel dengan mesin bubut yaitu proses pembuatan alur/gigi melingkar pada bagian permukaan benda kerja dengan tujuannya agar permukannya tidak licin pada saat dipegang oleh tangan.
Pola Kartel

Bentuk/profil hasil hasil pengkartelan akan mengikuti jenis kartel yang digunakan. ada yang belah ketupat (diamond), lurus, atau miring tergantung gigi kartelnya. 






Hasil Benda yang dikartel

Contoh benda yang di kartel antara lain terdapat pada batang penggores, tangkai palu besi dan pemutar tap Jalu Sepeda BMX dan komponen lain yang memerlukan pemegangnya tidak licin.


Sebelum Proses Mengartel kita harus menentukan dulu diameter dan putaran mesin bubutnya. Mari kita bahas satu persatu :

                                             Baca Juga : 

                            Sejarah Mesin Bubut

                            10 Bagian Utama Mesin Bubut

                            Jenis Pahat Bubut dan Fungsinya

                            * Parameter Pemotongan Mesin Bubut

                            Jenis Pekerjaan Dalam Membubut

1. Diameter Benda Kerja yang di kartel

Pada saat dikartel, benda kerja akan mengembang (membesar) sehingga benda kerja awal sebelum dikartel harus dikurangi supaya hasil benda kerja yang dikartel sesuai dengan ukuran pada gambar kerja. Untuk menentukan Diameter benda kerja yang dikartel dapat menggunakan rumus :

Contoh :

Berapa Diameter yang dibubut utk benda yang dikartel pada gambar dibawah ini jika kisar kartel yang digunakan adalah 2 :


Diketahui :

             D = 40 mm

             Kisar = 2

             Ditanya Dkartel ...?

    Jawab :

    Rumus :     Dkartel     = D - (1/3xKisar kartel)

                                        = 40 - (1/3 x 2)

                                        = 40 - 0,6

                        = 39,4 mm

 Jadi Benda kerja yang dikartel dibuat diameter 39,4 mm supaya nanti hasilnya setelah dikartel menjadi 40 mm.

2. Putaran Mesin pada saat mengkartel

Putaran mesin pada saat mengartel berbeda dengan pada saat membubut normal. Untuk menentukan putaran mesin pada saat mengkartel, kita gunakan rumus :

Contoh : Jika kita membubut normal dengan putaran 300 rpm, maka pada saat mengartel kita gunakan putaran 1/4 x 300 = 75 rpm.

Tujuan putaran mesin pada saat mengartel lebih rendah dari pada putaran mesin pada saat normal adalah agar  roll kartel dan porosnya tidak mendapat beban yang berat dan terjadi gesek yang tinggi.

3. Cara Mengartel

langkah - langkah mengartel dengan mesin bubut :

- Bubut diameter benda kerja sesuai aturan, yakni: Dkartel = D- (1/3xKisar kartel).

- Pasang kartel dengan kuat dan setinggi senter (biasanya pada kartel ada titik untuk setting tinggi pemasangan) sebagaimana pemasangan alat potong pada proses pembubutan lainnya

- Aturlah putaran mesin sesuai aturan, yakni nkartel = ¼ x nnormal.

- Lakukan pengkartelan dimulai pada ujung benda kerja, dengan cara posisi kartel dimiringkan ± 3º-5º

- Gerakkan eretan lintang untuk memberikan pemakanan awal, sehingga roda kartel menekan dengan stabil. Periksa lebih dahulu diameter benda kerja, jika sudah sesuai ukuran pengkartelan bida dilanjutkan jika kurang pemakanan kurang dalam jadi harus di tambah untuk kedalaman pemakanan.

- Jika diameter sudah sesuai ukuran, Lakukan pengkartelan secara otomatis (mesin bubut disetel otomatis untuk eretan memanjang) hingga mencapai panjang yang dikehendaki. Jangan lupa gunakan pendingin pada saat mengkartel

- Netralkan gerakan otomatisnya, dan selanjutnya ukur diameter hasil pengkartelan kembali. Jika diameternya belum mencapai ukuran yang dikehendaki, tambah kedalaman pengkartelan dengan cara penambahan pemakanannya pada spindel mesin masih dalam posisi hidup /berputar. Jangan lupa arah putaran mesinnya tetap sama dan yang perlu dibalik hanya arah gerakkan otomatisnya, yaitu dengan cara mengatur tuas pembalik arah poros pembawa gerakan eretan memanjang ( tuAs ada pada kepala tetap). Selanjutnya lakukan kembali pengkartelan secara otomatis hingga selesai.

Demikian cara mengartel atau knurling dengan mesin bubut. Semoga Bermanfaat !!

Senin, 17 Oktober 2022

MEMBUBUT TIRUS


Membubut Tirus-Membubut tirus adalah proses pembubut yang menghasilkan poros atau lubang dengan diameter yang berbeda pada kedua ujungnya. Proses pembubutannya sama dengan proses pembubutan lurus,hanya disini pahatnya dimiringkan atau benda kerja dimiringkan. Teknik membubut tirus ada 3 cara yaitu :

Baca Juga : Jenis - Jenis Pahat Bubut dan Fungsinya

A. Memiringkan Eretan Atas


Sebelum Membubut tirus dengan Memiringkan eretan atas kita harus menghitung dulu berapa kemiringan eretan atasnya.



Rumus membubut tirus dengan eretan atas adalah : 

Lihat contoh untuk mengitung sudut tirus :


Pada gambar diketahui :

     D= 40 mm

     d= 20 mm

     t= 50 mm

Ditanya  : sudut kemiringan Eretan Atas.

Rumus : tg ά     = D-d/2t

                         = 40 - 20 /2.50

                         = 20/100

                 = 0,2

Nilai 0,2 ini masih dalam hitungan tg ά,belum menunjukkan sudut eretan atas yang kita inginkan.Untuk menentukan sudutnya ( ά ) maka digunakan anti tg-nya atau tg -1. Dan nilai anti tg dari  0,2 adalah 11,3 ⁰. Jadi Kemiringan Eretan Atas adalah 11,3 ⁰.

Untuk mencari nilai dari anti tg atau tg-1 bisa menggunakan beberapa metode yaitu :

1. Tabel logaritma (bisa dibeli di toko buku )

2. Kalkulator Scientific.Caranya adalah setelah ketemu nilai dari tg ά dalam hal ini adalah 0,2 silahkan tekan tombol shift + tg nanti akan ketemu angka 11,3 ⁰.

3. Aplikasi kalkulator yang ada di pc atau laptop.Caranya adalah :

     a. Buka aplikasi Calkulator 

     b. Pada menu yang ada silahkan klik view kemudian klik scientific.

     c. Silahkan hitung nilai tg ά  hingga ketemu.Pada contoh diatas ketemu 0,2.

     d. Klik tombol degrees (DEG) untuk menampilkan hasil dalam satuan derajat.

     e. Tampilan pada kalkulator belum tampil menu tg-1 atau anti tg,yang ada adalah tombol sin,cos tg dll.Untuk menampilkan tombol anti tg silahkan klik tombol Inv atau tombol 2nd,maka akan muncul tombol tg-1.

     f. Klik tombol tg-1 maka akan tampil hasil dari anti tg 0,2 yaitu 11,3⁰

Baca Juga : Parameter Pemotongan Pada Mesin Bubut

B. Menggeser Kepala Lepas / Tail Stock


Sebelum Membubut tirus dengan Menggeser kepala lepas  kita harus menghitung dulu berapa offsetnya atau pergeseran kepala lepasnya. Untuk menghitung pergeseran kepala lepas dapat menggunakan rumus di bawah ini :

Lihat contoh untuk mengitung pergeseran kepala lepas :

            Pada gambar diketahui :

                 D  = 40 mm

                 d  = 20 mm

                 LW = 90 mm

                 LT = 50 mm

        Maka Ditanya offset (pergeseran kepala lepas)

            Rumus :     offset     = (D-d)LW/2LT

                                             = (40 - 20).90 /2.50

                                             = 20.90/100

                                     = 1800/100

                                     = 18 mm

Batas maksimal dari pergeseran kepala lepas adalah 3 % dari panjang keseluruhan benda kerja. Jadi 3/100 x 90 = 2,7 mm. Maka untuk benda kerja seperti pada gambar diatas tidak bisa dikerjakan dengan menggeser kepala lepas / tail stock karena nilai hasil akhir perhitungan tirusnya melebihi batas maksimal.

Baca Juga : Macam - macam pekerjaan dalam membubut

C. Menggunakan Tapper Attachment


Sebelum membubut tirus dengan Tapper attachment kita harus menghitung dulu sudut/pergeseran tapper attahment. Pada dasarnya prinsip pergeseran eretan atas dan pergeseran penghantar taper attachment adalah sama.Oleh karena itu rumus antara keduanya adalah sama dan saya rasa tidak perlu untuk dibahas ulang.Salam Solidarity Forever .Semoga bermanfaat !!.

Kamis, 22 September 2022

AutoCAD Dasar : Mengenal Tools Autocad Basic dan Fungsinya


Mengenal Tools Autocad Basic-Langkah awal yang sangat diperlukan untuk menguasai software Autocad adalah dengan mengenal dan mempelajari berbagai tools dan fungsinya. Meskipun kelihatannya simple, penguasaan tools akan membuat setiap langkah menggambar yang dilakukan dengan software ini jauh lebih mudah.

Baca Juga : Belajar Mudah Sistem Koordinat Pada AutoCAD

Nah, Di artikel ini saya akan mengulas tentang toolbar yang sering digunakan dalam pengerjaan gambar 2D untuk gambar kerja.Berikut merupakan daftar beberapa tools Autocad Basic beserta fungsinya yang harus kita ketahui :

Toolbars Draw Autocad

Toolbar draws berfungsi untuk membuat garis atau huruf pada autocad.

Jenis Toolbars Draw pada AutoCAD :


Nama Tool : Line


Fungsi Tool : Untuk membuat garis lurus 2 titik putus

Command : Ketik Line → enter (ketik L → enter)


Nama Tool : Construction Line


Fungsi Tool : Untuk membuat garis lurus yang tidak terbatas

Command : Ketik xline → enter (ketik xl → enter)


Nama Tool : Polyline


Fungsi Tool : Untuk membuat garis 2d, atau garis combinasi lurus dan lengkung

Command : Ketik Pline → enter (ketik Pl → enter)


Nama Tool : Rectangle


Fungsi Tool : Untuk membuat/menggambar garis segi empat

Command : Ketik Rectang → enter (ketik Rec → enter)


Nama Tool : Circle


Fungsi Tool : Untuk membuat/menggambar garis lingkaran

Command : Ketik Circle → enter (ketik C → enter)


Nama Tool : Polygon


Fungsi Tool : Untuk membuat/menggambar segi lima atau lebih atau segi N beraturan

Command : Ketik Polygon → enter (ketik Pol → enter)


Nama Tool : Arc


Fungsi Tool : Untuk membuat/menggambar garis busur 3 titik putus

Command : Ketik Arc → enter (ketik A → enter)


Nama Tool : Revision Cloud


Fungsi Tool : Untuk membuat/menggambar revisi awan menggunakan polyline

Command : Ketik Revcloud → enter


Nama Tool :Spline


Fungsi Tool : Untuk menciptakan kurva halus atau garis lengkung dekat titik yang ditentukan

Command : Ketik Spline → enter (ketik Spl → enter)


Nama Tool : Ellipse


Fungsi Tool : Untuk membuat/menggambar bentuk oval

Command : Ketik Ellipse → enter (ketik El → enter)


Nama Tool : Ellipse Arc


Fungsi Tool : Untuk membuat/menggambar bentuk oval tidak utuh

Command : Ketik Ellipse → enter (ketik El → enter lalu ketik A → enter)

Nama Tool : Insert Block


Fungsi Tool : Untuk membuat blok atau gambar ke dalam gambar saat ini

Command : Ketik Insert → enter (ketik I → enter)

Nama Tool : Make Block


Fungsi Tool : Untuk membuat definisi blok dari objek yang dipilih

Command : Ketik Block → enter (ketik B → enter)


Nama Tool : Point


Fungsi Tool : Untuk membuat objek titik ganda

Command : Ketik Point → enter (ketik Po → enter)


Nama Tool : Hatch


Fungsi Tool : Untuk mengisi area tertutup atau objek yang dipilih dengan pola atau arsiran

Command : Ketik Hatch → enter (ketik H → enter)


Nama Tool : Gradient


Fungsi Tool : Untuk mengisi area tertutup atau objek yang dipilih dengan mengisi gradien

Command : Ketik Gradient → enter


Nama Tool : Region


Fungsi Tool : Untuk mengubah gambar yang tidak tersambung menjadi satu objek wilayah

Command : Ketik Region → enter (ketik Reg → enter)

Nama Tool : Table


Fungsi Tool : Untuk membuat Tabel

Command : Ketik Table → enter


Nama Tool : Multiline Text


Fungsi Tool : Untuk membuat teks ganda

Command : Ketik Mtext → enter (ketik Mt → enter)

Nama Tool : Add Selected


Fungsi Tool : Untuk memulai perintah menggambar berdasarkan jenis objek yang dipilih

Command : Ketik AddSelected → enter

Baca Juga : Setting Awal AutoCAD untuk pemula


Toolbar Modify AutoCAD


Toolbar Modify berfungsi untuk mengubah atau mengedit dan memodifikasi gambar/garis yang telah dibuat pada autocad.

Jenis Toolbars modify pada AutoCAD :

Nama Tool : Erase


Fungsi Tool : Untuk menghapus objek gambar

Command : Ketik Erase → enter (ketik E → enter)


Nama Tool : Copy


Fungsi Tool : Untuk menggandakan/mengkopi objek gambar

Command : Ketik Copy → enter (ketik Co → enter)


Nama Tool : Mirror


Fungsi Tool : Untuk menduplikat objek yang dipilih menjadi arah berlawanan atau sepeti fungsi cermin (mirror)

Command : Ketik Mirror → enter (ketik Mi → enter)


Nama Tool : Offset


Fungsi Tool : Untuk menciptakan lingkaran konsentris, garis sejajar, dan kurva paralel

Command : Ketik Offset → enter (ketik O → enter)


Nama Tool : Rectangular Array


Fungsi Tool : mendistribusikan salinan objek ke dalam setiap kombinasi baris, kolom, dan level

Command : Ketik Array → enter (ketik Ar → enter)


Nama Tool : Move


Fungsi Tool : Untuk memindahkan objek gambar

Command : Ketik Move → enter (ketik M → enter)


Nama Tool : Rotate


Fungsi Tool : Untuk memutar objek gambar di sekitar titik dasar

Command : Ketik Rotate → enter (ketik Ro → enter)


Nama Tool : Scale


Fungsi Tool : Untuk membesarkan atau mengecilkan objek gambar/menskala

Command : Ketik Scale → enter (ketik Sc → enter)


Nama Tool : Stretch


Fungsi Tool : Untuk melonggarkan dengan seleksi window atau poligon

Command : Ketik Stretch → enter (ketik S → enter)


Nama Tool : Trim


Fungsi Tool : Untuk memotong object dari sisi satu ke sisi lain

Command : Ketik Trim → enter (ketik Tr → enter)


Nama Tool : Extend


Fungsi Tool : Untuk memperpanjang objek ke sisi objek yang sudah di seleksi/kebalikan dari trim

Command : Ketik Extend → enter (ketik Ex → enter)


Nama Tool : Break At Point


Fungsi Tool : Untuk memotong objek yang dipilih pada satu titik

Command :-


Nama Tool : Break


Fungsi Tool : Untuk memotong objek yang dipilih pada dua titik

Command : Ketik Break → enter (ketik Br → enter)


Nama Tool : Join


Fungsi Tool : Untuk menggabungkan titik akhir garis menjadi satu garis

Command : Ketik Join → enter (ketik J → enter)


Nama Tool : Chamfer


Fungsi Tool : Untuk membuat garis miring pada sudut object / membuat champer

Command : Ketik Chamfer → enter (ketik Cha → enter)

Nama Tool : Fillet


Fungsi Tool : Untuk membuat garis lengkung pada sudut object / membuat radius

Command : Ketik Fillet → enter (ketik F → enter)


Nama Tool : Blend Curves


Fungsi Tool : Untuk membuat garis singgung atau halus antara titik akhir dari dua kurva terbuka

Command : Ketik Blend → enter

Nama Tool : Explode


Fungsi Tool : Untuk memecah single objek yang join menjadi tidak join

Command : Ketik Explode → enter


Demikian materi untuk toolbar dasar pada Autocad untuk pemula, Semoga bermanfaat !