Senin, 27 Juni 2022

Sejarah Mesin Bubut


Gambar 1, Mesin bubut kuno tahun 1911
(sumber : universitas malahayati)

        Mesin Bubut (bahasa Inggris: lathe) adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda dengan cara diputar.Mesin bubut sering digunakan oleh orang-orang untuk memudahkan pemotongan benda. Mesin ini juga dikenal sebagai ''mother of all machine'' karena dianggap sebagai salah satu mesin perkakas tertua. Membubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan. Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir . (sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_bubut dilihat 27 Juni 2022).

SEJARAH MESIN BUBUT KUNO

Sebelum mesin bubut besi, sebenarnya mesin bubut digunakan untuk memotong atau membentuk berbagai benda seperti kayu bahkan mungkin batu. Nah, hal ini sudah terjadi sejak lama bahkan di masa lampau sekali. Lantas, dari mana awal mulanya?

Baca juga : 10 Bagian Mesin bubut dan fungsinya
                    12 jenis roda gigi

Mesin bubut pada awalnya dikembangkan oleh orang Mesir sekitar 1300 SM. Ketika itu dikembangkan mesin bubut yang dijalankan oleh dua orang. Satu orang akan memutar potongan kayu dengan tali sementara yang lain menggunakan alat yang tajam yang berfungsi sebagai pahat untuk memotong atau membentuk kayu. Sehingga alat ini merupakan peralatan yang kuno.

Gambar 2.Mesin bubut mesir
Kemudian bangsa Romawi meningkatkan desain mesin bubut Mesir. Hal serupa juga dilakukan oleh Jerman, Perancis dan Inggris yang juga banyak memodifikasi mesin bubut sehingga terdapat mesin bubut besi salah satunya.  
(sumber :https://cantenan.com/informasi/mengenal-mesin-bubut-besi/)




SEJARAH MESIN BUBUT MODERN

Gambar 3. Perangko edisi Maudslay

Sejarah Mesin bubut Modern tidak lepas dari sosok Henry Maudslay. Beliau adalah seorang inovator alat mesin dan penemu dari inggris.Henry Maudslay juga dianggap sebagai bapak pendiri teknologi mesin bubut dan penemudies snei serta cutting tool threading untuk fastener.Ia dianggap bapak pendiri teknologi alat mesin dan fastener yang merupakan fondasi penting bagi Revolusi Industri. Henry Maudslay lahir pada tanggal 22 Agustus 1771, Ia merupakan anak kelima dari tujuh bersaudara, ayahnya  seorang tukang roda di Royal Engineers Inggris dan Ibunya seorang buruh cuci.


baca juga : Pahat bubut Jenis dan Fungsinya

Maudslay bekerja pada usia 12 tahun sebagai kuli angkut biji besi di kota Arsenal Inggris, pada usia 14 tahun dia pindah ke toko tukang kayu kemudian ke bengkel pande besi. Pada usia 15 tahun dia mulai belajar menjadi seorang pandai besi. dia mempunyai spessialis di pekerjaan menempa. Selama di arsenal dia juga bekerja di Royal Foundry, dimana Jan Verbruggen telah memasang mesin bor horizontal inovatif pada tahun 1772.

Gambar 3. Mesin Bubut Maudslay, circa 1804

Pada tahun 1797, Maudslay mendesain dan membuat mesin bubut yang disebut screw cutting lathe.Maudslay mengembangkan industri mesin bubut pembuat sekrup pertama kali pada tahun 1800, yang memungkinkan standarisasi ulir sekrup untuk pertama kalinya.Pada tahun 1810 Maudslay memperkerjakan delapan puluh karyawan dan ruang bengkelnya menjadi terasa sempit, maka ia pindah ke tempat yang lebih besar di Westminster Bridge Road, Lambeth. Henry Maudslay juga merekrut juru gambar muda Admiralty Joshua Field, yang terbukti berbakat sehingga ia menjadikannya mitra. Perusahaan ini kemudian menjadi Maudslay, Sond and Field ketika putra Henry Maudslay juga menjadi mitra. 

(sumber : https://www.metalextra.com/mesin-bubut/

Demikian sejarah mesin bubut kuno sampai mesin bubut zaman revolusi industri yang sebagai acuan mesin bubut modern saat ini

Jumat, 24 Juni 2022

Peralatan dan Perlengkapan Gambar Teknik

 PERALATAN DAN PERLENGKAPAN 

GAMBAR TEKNIK


Gambar teknik adalah alat komunikasi teknik untuk menyampaikan ide atau gagasan teknik. Untuk menggambar teknik diperlukan beberapa alat , misalkan untuk gambar teknik manual kita menggunakan pensil, penghapus, mistar dan sebagainya sedangkan gambar teknik digital (dengan program komputer ) kita bisa menggunakan komputer atau leptop.

pada materi kali ini kita akan mempelajari peralatan apa saja yang kita gunakan untuk menggambar teknik secara manual.

A. MEJA GAMBAR

Meja gambar digunakan sebagai alas untuk menggambar. Meja gambar dapat dibuat dari kayu lapis, ply wood atau kayu keras lainnya yang dilapisi dengan plastik lunak.

Meja gambar biasanya dilengkapi dengan mesin gambar sebagai pengganti alat alat gambar seperti mistar segitiga, mistar T hak, penggaris dan busur derajat. Mesin gambar terdiri atas mesin gambar dengan sistem rel dan dengan sistem lengan atau sendi. dengan menggunakan mesin gambar, pekerjaan menggambar akan lebih efektif dan efisien sehingga proses menggambar akan lebih cepat dan berkualitas. 

Dilihat dari posisi papan gambar, meja gambar terdiri atas tiga model.

1. Meja Gambar Biasa

Meja gambar biasa adalah meja gambar yang statis dengan posisi meja tidak dapat digerakkan.

Gambar 1. Meja Gambar Biasa


2. Meja Gambar Mekanis

Meja Gambar Mekanis adalah meja gambar dengan posisi meja dapat diputar dan digerakkan secara mekanis, menggunakan engsel, sendi atau ulir.

Gambar 2. Meja Gambar Mekanis

3. Meja Gambar Hidrolik

Meja gambar hidrolik adalah meja gambar yang untuk menggerakkan meja gambar tersebut menggunakan sistem hidrolis atau cairan, sehingga dalam menggerakkan meja gambar tersebut lebih ringan.

Gambar 3. Meja Gambar Hidrolik


B. PENSIL

1. Macam-macam Pensil

Pensil yang digunakan dalam menggambar teknik ada bermacam-macam. Dilihat dari bentuknya pensil di bedakan menjadi dua yaitu pensil biasa dan pensil mekanik. Pensil biasa untuk meruncingkan dengan cara diraut, kalau pensil mekanik adalah pensil yang dapat diisi kembali. Dilihat dari kekerasannya pensil mempunyai tingkat kekerasan tertentu, dari mulai lunak sampai keras. Tingkat kekerasan pensil dapat dilihat pada tabel berikut.

Gambar 4. Tabel Tingkat Kekerasan Pensil

Keterangan :

  • Angka di depan huruf H menunjukkan tingkat kekerasan (semakin besar angkanya semakin keras)
  • Angka di depan huruf B menunjukkan tingkat kelunakannya (semakin besar angkanya semakin lunak)
Gambar 5. Contoh tingkat kekerasan Pensil

2. Meruncingkan pensil

Pensil biasa perlu diruncingkan, salah satu faktor bagus tidaknya sebuah garis tergantung dari cara meruncingkan pensil. Untuk meruncingkan pensil yang baik adalah menggunakan rautan atau dengan ampelas halus no.400 atau lebih halus diletakkan pada plat kaleng sehingga mudah digunakan.

Gambar 6. Cara Meruncingkan Pensil

3. Menggunakan Pensil Biasa

Menggunakan gambar dalam gambar teknik mesin pun ada aturannya. Untuk mendapatkan gambar garis yang baik dan rata pada saat menarik garis, pensil harus di tarik dengan diputar dan ditekan sesuai ketebalan garis yang diinginkan. Pensil juga harus miring 60 derajat terhadap garis yang dibuat. Untuk lebih jelas lihat gambar di bawah ini.

Gambar 7. Cara Menggunakan Pensil Biasa

4. Menggunakan Pensil Mekanik

terdapat perbedaan antara menggunakan pensil biasa dan mekanik. Pada saat menggunkan pensil mekanik, pensil harus ditarik dengan posisi tegak lurus terhadap bidang kertas gambar.

Gambar 8. Cara Menggunakan Pensil Mekanik

Pensil mekanik mempunyai ukuran tertentu berdasarkan ketebalan garis yang diinginkan, tidak perlu diruncingkan dan dapat diisi kembali jika sudah habis. Penggunaan pensil mekanik lebih praktis sehingga banyak digunakan dalam menggambar teknik

C. PENGGARIS

Penggaris yang dipakai dalam menggambar ada 3, yaitu :

1. Sepasang Mistar Segitiga

Mistar segitiga mempunyai sudut-sudut istimewa dalam gambar. Mistar segitiga terdiri dari sepasang atau dua buah mistar, yang satu bersudut 30 ⁰, 60 ⁰ dan 90 ⁰ mistar yang lain adalah mistar berbentuk segitiga sama kaki yang bersudut 45 ⁰ dan 90 ⁰.

Gambar 9. Sepasang Mistar Segitiga

2. Mistar Ukur

Mistar ukur adalah mistar yang mempunyai skala pada mistarnya.

Gambar 10. Mistar Ukur


3. Mistar T

Mistar T terdiri atas landasan (kepala) dan daun sehingga membentuk seperti huruf T atau sudut 90 ⁰. Karena hal tersebut maka Mistar  ini diberi nama dengan Mistar  T. Mistar  T biasa digunakan untuk membuat garis horizontal yang panjang

Gambar 11. Mistar T

D. BUSUR DERAJAT

Busur derajat digunakan untuk membuat/mengukur sudut yang bukan termasuk sudut istimewa dalam gambar.

Gambar 12. Busur Derajat

E. MAL

Mal digunakan untuk membuat bentuk-bentuk khusus atau huruf standar dalam gambar. Mal dalam peralatan gambar terdiri dari:

1. Mal Lengkung atau Mal Busur

Mal lengkung digunakan untuk membuat lengkungan yang teratur pada gambar kontruksi geometri seperti lengkungan bentuk parabola, hiperbola, epicycloida, hipocycyloida, dan sebagainya. 

Gambar 13. Mal Lengkung

2. Mal Huruf dan Angka

Mal huruf digunakan untuk membuat huruf atau angka standar dalam gambar, baik huruf tegak, miring, kapital, ataupun kecil.

Gambar 14. Mal Huruf dan angka

3. Mal Lingkaran dan Oval

Mal lingkaran digunakan untuk membuat lingkaran yang kecil dengan cepat juga untuk membuat gambar radius dengan jari-jari yang kecil. Mal elips untuk membuat bentuk elips dengan  cepat.

Gambar 15. Mal Lingkaran dan oval

F. JANGKA

Jangka adalah alat gambar yang digunakan untuk membuat lingkaran atau bentuk radius. jenis jangka adalah :

  1. Jangka Besar, adalah jangka yang dapat membuat lingkaran antara 104 sampai dengan 200 mm
  2. Jangka Sedang, adalah jangka yang dapat membuat lingkaran antara 50 sampai dengan 100 mm
  3. Jangka kecil, adalah jangka yang dapat membuat lingkaran antara 5 sampai dengan 50 mm
  4. Jangka Orleon, adalah jangka yang dapat membuat lingkaran yang tidak dapat dibuat dengan jangka kecil, yaitu antara 1 sampai dengan 5 mm.

Gambar 16. Macam -macam Jangka

G. RAPIDO

Rapido adalah alat untuk meninta gambar, gambar kerja setelah di gambar di kertas gambar kemudian disalin ke kertas karkir menggunakan rapido. Dalam satu set rapido terdapat bermacam-macam ketebalan pena yang nantinya disesuaikan untuk membuat bermacam-macam garis.

Gambar 17. Satu set Rapido

H. KERTAS GAMBAR

Kertas gambar mempunyai ukuran panjang dan lebar. Sebagai ukuran pokok dari kertas gambar, diambil ukuran A0 yang mempunyai luas 1m2 atau 1.000.000 mm2. perbandingan lebar dan panjangnya sama dengan perbandingan dari sisi bujursangkar dengan diagonalnya (lihat gambar dibawah). 

Gambar 18 Ukuran kertas A0

Jika bujursangkar mempunyai lebar (sisi) x dan diagonalnya  , selanjutnya x dipakai sebagai lebar kertas gambar dan y sebagai panjang kertas gambar.Jadi ukuran pokok kertas gambar yang sudah distandarkan adalah ukuran A0 dengan panjang 1189 mm dan lebarnya 841 mm (dibulatkan). Adapun untuk mendapatkan ukuran kertas gambar lainnya tinggal membagi dua, yaitu untuk ukuran :

(1) A1 didapat dari A0 dibagi dua.

(2) A2 didapat dari A1 dibagi dua.

(3) A3 didapat dari A2 dibagi dua.

(4) A4 didapat dari A3 dibagi dua.

Dan seterusnya 

Gambar 19. Cara Membagi Ukuran Kertas Gambar

Sesuai dengan sistem ISO (International Standardization for Organization) dan NNI (Nederland Normalisatie Instituet), ukuran kertas gambar ditentukan sebagai berikut . 

Gambar 20. Tabel ukuran kertas gambar

Selanjutnya kertas gambar diberi garis tepi sesuai dengan ukurannya. C pada tabel adalah ukuran tepi bawah, tepi atas dan tepi kanan, sedangkan tepi kiri untuk setiap ukuran kertas gambar ditetapkan 20mm (hal ini dimaksudkan untuk membundel; jika kertas gambar dibundel tidak mengganggu gambarnya).

I. PENGHAPUS DAN PELINDUNG PENGHAPUS

Penghapus digunakan untuk menghapus garis atau gambar yang salah. Penghapus yang digunakan adalah penghapus yang lunak dan berwarna putih. Untuk melindungi garis atau gambar lain yang berdekatan dengan gambar atau garis yang tidak akan dihapus digunakan pelindung penghapus,

Gambar 21. Penghapus dan pelindung penghapus

Demikian materi tentang peralatan dan perlengkapan untuk menggambar teknik mesin.

Semoga bermanfaat bagi kita semua


Rabu, 22 Juni 2022

Fungsi dan Pengertian Gambar Teknik

 GAMBAR TEKNIK 



        Gambar Teknik merupakan suatu kompetensi, suatu kemampuan atau kecakapan yang harus dimiliki oleh peserta didik SMK jurusan teknik, mahasiswa teknik ataupun orang-orang yang bercimpung di dunia teknik. Gambar teknik harus dikuasai oleh orang - orang yang berkecimpung di dunia teknik karena dalam dunia teknik untuk membuat, merakit atau membangun segala sesuatu harus berdasarkan atau harus ada gambarnya terlebih dahulu. Di dunia teknik tidak bisa membuat, merakit atau membangun sesuatu tanpa ada gambar tekniknya terlebih dahulu.

A. FUNGSI GAMBAR TEKNIK

        Seperti yang telah dikemukakan diatas bahwa kedudukan Gambar Teknik di  dunia teknik sangat penting. Dengan gambar teknik di harapkan orang-orang yang berkecimpung di dunia teknik mempunyai persamaan persepsi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan teknik, misalkan antara perencana, pelaksana dan konsumen. Hal ini sesuai dengan fungsi gambar teknik sebagai alat komunikasi teknik. Fungsi gambar teknik yaitu :

1. Gambar Teknik untuk Mewujudkan Ide dan Gagasan

Gambar sebagai ide/gagasan
        Bila kita mempunyai ide atau gagasan yang melintas dalam benak kita, misalkan kita mau membuat sebuah mesin yang digerakkan oleh angin. Sebagai orang teknik kita harus bisa menuangkan ide ide tersebut ke dalam gambar teknik, sehingga orang lain bisa memahami ide ide kita. Kalau cuma dengan tulisan atau kata-kata mungkin orang lain tidak akan paham dengan ide kita, tetapi dengan sebuah gambar teknik maka orang tersebut akan lebih paham mengenai ide kita. Jadi kita menuangkan ide - ide atau gagasan ke dalam gambar teknik supaya orang lain mudah untuk memahami ide kita tersebut.

2. Gambar sebagai Intruksi / Perintah Kerja

        

Pada sebuah industri misalkan industri logam dan mesin, akan ditemukan proses pembuatan suatu mesin atau komponen dari sebuah mesin. Seorang perancang akan membuat gambar kerja dimana gambar kerja tersebut akan dipakai oleh pelaksana (orang yang membuat komponen/mesin) sebagi dasar pembuatan suatu produk. Disini kedudukan gambar teknik adalah sebagai dasar kerja atau Intruksi Kerja, jadi nantinya pelaksana akan membuat benda kerja berdasarkan gambar kerja.

3. Gambar Teknik Sebagai Alat Komunikasi Teknik

        Jika sebuah benda kerja/komponen suatu mesin akan dibuat atau dipesan, pemesan harus menjelaskan bentuk-bentuk teknik, ukuran kerja, bahan , kualitas ataupun alat yang akan digunakan. Semua hal yang berkaitan dengan hal-hal teknis tersebut harus diungkapkan ke dalam gambar teknik yang standar, sehingga bagian pelaksana akan mempunyai persamaan persepsi dengan orang yang akan membuat / memesan benda kerja tersebut. Inilah fungsi gambar teknik sebagai alat Komunikasi teknik / bahasa teknik.

4. Gambar Teknik sebagai dasar Perakitan atau perawatan (Servis) 

        Dalam dunia teknik, kadang sebuah mesin komponennya tidak dibuat di satu tempat. Sehingga pada saat merakit (assembly) diperlukan sebuah alat sebagai patokan dalam merakit komponen tersebut, sehingga nanti dalam tata letak atau pemasangan komponen tidak terjadi masalah. Disini gambar teknik berfungi sebagai dasar untuk perakitan sebuah mesin, Gambar teknik dilengkapi dengan nomor komponen dan petunjuk perakitannya. Begitu juga dalam hal ini gambar sebagai dasar servis, dengan melihat gambar kerja seorang teknisi bisa menganalisa kerusakan disebelah mana dan bisa merakit kembali setelah membongkar mesin tersebut berdasarkan gambar teknik.

B. STANDAR GAMBAR TEKNIK

        Gambar teknik harus bisa dibaca dengan persepsi yang sama oleh orang-orang yang berkaitan dengan dunia teknik, misalkan perancang mesin, pelaksana (operator ) mesin, Mekanik atau bagian servis dan siswa atau mahasiswa teknik atau orang yang bekerja dilingkungan teknik. Hal tersebut supaya tidak terjadi kesalahpahaman dalam membaca gambar teknik. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka gambar teknik perlu distandarkan. Standar tersebut merupakan suatu keseragaman atau ketentuan yang harus dipatuhi yang berfungsi untuk menghindari kesalahan dalam membaca gambar atau salah pengertian dalam komunikasi teknik.

        Standarisasi dapat dilakukan dalam lingkup perusahaan, antar perusahaan atau industri dalam negeri atau bahkan dalam industri Internasional atau dikenal dengan Standar Internasional atau disingkat SI. Contoh badan standar yang ada di negara-negara di dunia :

    1. Jepang : Japanese Industrial Standard (JIS)

    2. Belanda : Nederland Normalisatie Institute (NNI)

    3. Jerman : Deutsche Industrie Normen (DIN)

    4. Amerika : American National Standard Institute (ANSI)

    5. Indonesia : Standar Nasional Indonesia (SNI)

    6. Standar Internasional : International Standardization for Organization (ISO)

        Standar internasional bertujuan menyatukan pengertian teknik antarbangsa dengan jalan membuat standar internasional yang dikenal dengan ISO. dengan adanya ISO akan memudahkan perdagangan internasional, memudahkan komunikasi teknik antarbangsa, dan untuk negara-negara berkembang dapat menjadi petunjuk praktis pada persoalan khususnya di bidang teknik.

        Gambar teknik yang dipelajari di sekolah-sekolah teknik atau perguruan - perguruan teknik di Indonesia adalah Gambar Teknik yang berdasarkan ISO sehingga nantinya lulusan dari sekolah-sekolah atau perguruan - perguruan teknik di Indonesia bisa bekerja dan diterima oleh negara lain di Dunia.

Senin, 20 Juni 2022

Contoh artikel ilmiah populer bidang pendidikan tingkat SMK untuk pengajuan angka kredit (2)

 

ASTEK Solusi Praktek di Tengah Pandemi



Pandemi Covid 19 yang terjadi di dunia pada akhir tahun 2019 dan di Indonesia pada awal tahun 2020 telah merubah hampir seluruh tatanan kehidupan masyarakat. Salah satu yang merasakan perubahan tatanan tersebut adalah pada bidang pendidikan, di mana pada awal pandemi pembelajaran di tuntut menggunakan metode dalam jaringan ( online ) atau PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh ) dan sampai pada di awal tahun 2022 pembelajaran sudah mulai menggunakan metode PTM ( Pembelajaran Tatap Muka) kembali, walaupun belum 100% atau dikenal dengan istilah PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas)

Pembelajaran Tatap Muka yang belum 100 % tentunya akan berpengaruh terhadap penyampaian materi pelajaran, apalagi di jenjang SMK ( Sekolah Menengah Kejuruan ), dimana telah kita ketahui bahwa perbandingan mata pelajaran teori dan praktek pada SMK adalah 40 % teori dan 60% praktek. Dengan pertemuan tatap muka yang terbatas tentunya keterampilan peserta didik tidak dapat tercapai secara maksimal. Menurut Dunette (1976) keterampilan merupakan pengetahuan yang didapatkan dan dikembangkan melalui latihan atau training dan pengalaman dengan melakukan berbagai tugas.

Ada berbagai metode yang dilakukan untuk memaksimalkan pertemuan tatap muka yang terbatas supaya keterampilan peserta didik  bisa maksimal. Di SMK Negeri 1 Mandiraja pada Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan pada mata pelajaran Gambar Teknik Mesin untuk meningkatkan keterampilan peserta didik menggunakan metode ASTEK (Asisten Praktek), dimana dalam Asisten Praktek ini peserta didik  yang berprestasi dan menguasai mata pelajaran terutama praktek menggambar teknik mesin akan membantu teman – temannya yang masih kurang dalam menguasai mata pelajaran. Jadi Astek disini hampir sama dengan tutor sebaya. Menurut Dedi Supriyadi (1985, h. 36) mengemukakan bahwa: “Tutor sebaya adalah seorang atau beberapa orang peserta didik   yang ditunjuk dan ditugaskan untuk membantu peserta didik  yang mengalami kesulitan belajar. Tutor tersebut diambil dari kelompok yang prestasinya lebih tinggi”.

Dengan metode ASTEK pada mata pelajaran Gambar Teknik Mesin pada Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Mandiraja Kabupaten Banjarnegara, peserta didik yang telah menguasai praktek menggambar akan membantu mengajari teman – temannya yang belum bisa menggambar teknik , kemudian setelah menguasai nanti akan mengajari lagi teman – teman yang belum menguasai, sehingga dalam satu kelas akan terampil semua dalam menggambar teknik.



Dengan metode ASTEK ini diharapkan waktu untuk penguasaan keterampilan akan lebih cepat tercapai sehingga dengan diberlakukannya PTMT (Pertemuan Tatap Muka Terbatas ) bukan menjadi masalah lagi bagi penguasaan keterampilan bagi peserta didik jenjang SMK, karena yang mengajari bukan hanya satu orang saja ( Guru ), tetapi juga teman-temannya yang telah menguasai keterampilan tersebut juga akan menguasai. Jadi jika dengan metode umum yang biasa digunakan diperlukan 3 sampai 4 kali pertemuaan untuk penguasaan keterampilan bagi seluruh peserta didik dalam satu kelas tapi dengan metode ASTEK ini diharapkan dengan 1 sampai 2 kali pertemuan seluruh peserta didik  dapat menguasai keterampilan yang diharapkan. Dengan waktu penguasaan materi pelajaran atau keterampilan yang semakin cepat tentunya target kurikulum yang ingin dicapai pada mata pelajaran tersebut juga dapat terwujud, seluruhnya karena walaupaun waktunya terbatas karena PTMT tetapi waktu pencapaian target kurikulum juga lebih cepat dengan metode ASTEK ini.


Artikel ini pernah terbit di koran JATENG POS edisi Sabtu 05 Maret 2022

Jumat, 17 Juni 2022

Contoh artikel ilmiah populer bidang pendidikan tingkat SMK untuk pengajuan angka kredit (1)

                      UPe  Tingkatkan Keterampilan Peserta Didik  SMK


        Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pernah menegaskan bahwa  fokus dunia pendidikan saat ini adalah untuk memberikan keterampilan/kompetensi kerja bagi generasi muda.. Salah satu sekolah yang bisa mewujudkan gagasan dari Bapak Jokowi adalah SMK. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs. ( UU Nomor 20 Tahun 2013, Pasal 18 ayat [3]). Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. (UU Nomor 20 Tahun 2013, Penjelasan Pasal 15).

    Perbedaan SMK dengan sekolah umum adalah pada SMK peserta didik  dibekali dengan keterampilan sesuai dengan kompetensi keahliannya. Bahkan prosentase antara mata pelajaran teori dan praktek pada SMK adalah 40 % teori dan 60% praktek. Menurut Dunette (1976) keterampilan merupakan pengetahuan yang didapatkan dan dikembangkan melalui latihan atau training dan pengalaman dengan melakukan berbagai tugas.




Ada banyak cara untuk meningkatkan keterampilan peserta didik  SMK yang sesuai dengan kompetensi keahliannya, salah satunya dengan membuka Unit Produksi (UP). Menurut Sartono (dalam Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 2007) unit produksi adalah kegiatan usaha yang dilakukan sekolah secara berkesinambungan, bersifat akademis dan bisnis dengan memberdayakan warga sekolah dan lingkungannya dalam bentuk unit usaha produksi yang dikelola secara profesional.

Di SMK Negeri 1 Mandiraja pada Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan membuka UP dengan nama “ Ragam Teknik Perkasa”. UP “ Ragam Teknik Perkasa” mempunyai tujuan meningkatkan keterampilan peserta didik  dengan cara menerima pekerjaan atau order yang berasal dari masyarakat sekitar dimana secara kebetulan masyarakat di sekitar SMK Negeri 1 Mandiraja banyak berdiri bengkel – bengkel las yang mempunyai produk pintu lipat, teralis, pagar, kanopi dan lain sebagainya. Bengkel – bengkel las tersebut banyak membutuhkan komponen yang tidak bisa dibuat mereka sendiri, misalkan engsel untuk pintu lipat, roda pulley untuk pagar, handle pintu dan lain sebagainya. Disini UP ” Ragam Teknik Perkasa” SMK Negeri 1 Mandiraja membuat produk - produk tersebut yang dibutuhkan oleh pelaku usaha bengkel di wilayah sekitar sekolah.

 Pada UP ini peserta didik  diajarkan dari mulai mencari order yang sesuai dengan mata pelajaran Kewirausahaan, merancang desain yang sesuai dengan mata pelajaran Gambar Teknik Mesin , membuat produk sampai memasang atau memasarkan produk sangat yang sesuai dengan pelajaran Teknik Pemesinan Bubut , Teknik Pemesinan Frais maupun Teknik Pemesinan Gerinda. Jadi dengan  adanya UP tersebut, peserta didik  akan banyak mengaplikasikan ilmu yang didapat di sekolah  pada dunia nyata atau dunia kerja.

Dengan adanya UP diharapkan keterampilan peserta didik di SMK Negeri 1 Mandiraja khususnya Kompetensi Kehalian Teknik Pemesinan akan meningkat, karena peserta didik akan terjun langsung dan berhadapan dengan pekerjaan yang nyata dan sesuai dengan yang nanti akan dikerjakan oleh peserta didik tersebut setelah lulus nantinya. Peserta didik akan merasakan bagaimana suasana kerja yang nyata yang sangat berbeda dengan suasana praktikum pada umumnya karena disini peserta didik akan di tuntut menghasilkan benda kerja (produk) yang berkualitas yang akan benar-benar digunakan bukan hanya benda kerja yang untuk penilaian saja.


Artikel  ini pernah tayang pada koran JATENG POS edisi Minggu 05 Desember 2021